Sukses

Resensi Lara Ati, Tayang 15 September 2022 Di Bioskop: Komedi Romantis yang Kental semangat Jowo-Pride

Pada tanggal 15 September 2022, film bernuansa kedaerahan Lara Ati akan dirilis di bioskop. Film bergenre komedi dan drama besutan Bayu Skak ini selain lucu juga akan memiliki tema yang sangat berhubungan dengan kehidupan sehari-hari.

Liputan6.com, Jakarta Bulan September ini, tepatnya pada tanggal 15 September 2022, film bernuansa kedaerahan Lara Ati akan dirilis di bioskop. Film bergenre komedi dan drama ini selain lucu, juga akan memiliki tema yang sangat berhubungan dengan kehidupan sehari-hari.

Pada konferensi pers yang diadakan di XXI Epicentrum Jakarta (06/09/2022), saya dengan sangat beruntung dapat menyaksikan film yang sangat kental dengan unsur lokal Jawanya ini. Film besutan Bayu Skak dan BASE Entertainment ini kental akan semangat Jawa-pride.

Berikut resensi atau review film Lara Ati. Mulai dari sinopsis, kelebihan, kekurangan, dan hal yang membuatnya terasa spesial dibandingkan film-film lain.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

Ayu, Ayu dari Masa Lalu

Lara Ati bercerita mengenai Joko yang selama ini telah berusaha keras menjadi pria sebaik-baiknya. Itu semua dia lakukan semata-semata untuk keluarganya dan kekasihnya, Farah. Namun, ternyata semua itu masih kurang di mata kekasih Joko itu. Hal yang menyakitkan pun terjadi.

Di saat Joko akan melamar Farah, kekasih yang dia elu-elukan selama ini memberikan kejutan yang sangat tidak terduga. Farah, tanpa mengabari Joko apapun, ternyata mengadakan akad nikah dengan pria lain. Sontak, hal ini membuat Joko sakit hati.

Padahal selama ini tidak ada masalah besar di hubungan mereka berdua. Lebih dari itu, bahkan ayah dari Farah juga sudah memberikan restu kepada Joko. Mengenai hal ini, Joko tidak bisa melakukan apa-apa lagi. Sama seperti orang-orang pada umumnya, Joko pun menjadi sedih.

Joko hanya terus merepotkan diri dengan memperhatikan Farah melalui instagramnya. Bahkan saat diajak teman-temannya untuk bersantai, dia masih terus mencari Farah. Untungnya takdir masih ingin melihat Joko tersenyum.

Saat Joko sedang keluar bersama teman-temannya di Kafe, Joko yang sedang duduk sendirian bertemu dengan wanita bernama Ayu. Wanita inilah yang akan mengubah hidup Joko, Ayu. Ayu dari masa lalu.

 

3 dari 6 halaman

Klise, Tapi Baik

Sesuai judulnya, film Lara Ati dibuka dengan rasa sakit hati. Dari adegan pembukaan ini sampai adegan bertemunya Joko dengan Ayu, semua itu memahat premise cerita yang biasa-biasa saja. Familiar, dan penonton 100% tahu apa saja yang bisa diekpektasikan dari film bergenre komedi romantis ini. 

Walau klise, setidaknya semua unsur yang dimunculkan digarap dengan sangat baik. Mulai dari tokoh, chemistry yang dibangun di antara mereka, intrik-intrik permasalahan, sampai penyelesaian cerita. Semua itu tidak terasa berlebihan maupun kekurangan sesuatu. Kita benar-benar mendapatkan cerita yang solid.

Selain itu, hal yang perlu di-higlight dari film ini tentu adalah unsur komedinya. Komedi yang ditampikan sangat natural, tidak terasa dipaksakan sama sekali, dan sederhana namun selalu berhasil mengocok perut. Saya pribadi merasa sudah lama tidak tertawa seru seperti saat menonton film Lara Ati ini.

4 dari 6 halaman

Mendidik

Aspek lain yang juga perlu di-highlight adalah nilai-nilai yang terkandung dari film ini. Tentang permasalahan perbedaan di antara keinginan orangtua dengan keinginan diri sendiri. Walau klise, nilai-nilai tersebut berhasil disampaikan dengan sangat baik kepada penonton.

Semua itu dapat terjadi karena film ini berhasil memperkenalan tokoh-tokoh dan juga permasalahan mereka kepada penonton. Penonton merasa terikat (atau relate) dengan Joko, Ayu, dan tokoh-tokoh lainnya. Melihat mereka semua, kita para penonton dibuat semacam “lah, iyak, sama!”

Jadi tidak aneh pesan film ini dapat disampaikan dengan baik. Bobot permasalahan yang ditampilkan terjadi di kehidupan kita sehari-hari. Melihat hal itu kita jadi penasaran dan ikut mencari jawaban, “Bagaimana yak, cara Joko dan orangtuanya menyelesaikan perbedaan keinginan mereka ini?”

5 dari 6 halaman

Yang Spesial dan Kurang Spesial

Ada dua hal yang sangat saya suka di film ini. Hal pertama adalah adegan Joko dan Ayu membicarakan masa lalu mereka. Di sini kita melihat sedikit flashback pertemanan mereka, yang ditampilkan secara “mirror”, ganti-gantian dengan adegan masa kini. Menurut saya ini adegan yang sangat ciamik. Indah dan berkesan, juga berperasaan.

Hal kedua adalah representasi kebudayaan dan orang-orang daerah setempat, baik dalam aspek di dalam film maupun aspek di luar film. Dari aspek dalam, film ini 90% menggunakan bahasa Jawa, termasuk 5 soundtracknya. Lalu ada juga sedikit ditampikan kesenian Ludruk dan para pemainnya. Dari aspek luar, film ini melibatkan banyak talent dari daerah setempat.

Namun sayangnya ada dua hal juga yang menurut saya menggangu film tersebut. Pertama tentang hubungan Ajeng (adiknya Joko) dengan Fadli (temannya Joko). Mereka memiliki chemistry, tapi dibangun secara tidak kokoh. Minimnya gerak-gerik kedua tokoh tersebut membuat terjadinya hubungan mereka sulit diterima. Menurut saya pengembangan karakter keduanya terlalu cepat.

Kedua adalah adanya adegan action. Di akhir film, Joko kesal dan meluapkan kemarahan tersebut. Kemarahan itu digambarkan sebagai adegan action, seperti film Marvel dan DC, penuh CGI. Pada dasarnya adegan tersebut hanya sebagai lucu-lucuan saja, tapi karena kurang mulusnya CGI yang ditampikan, saya kurang bisa menikmatinya.

6 dari 6 halaman

Wajib Didukung

Begitulah kira-kira yang dapat saya sampaikan tentang film Lara Ati ini. Walau jalan cerita klise, hampir semua unsur digarap dengan baik dan memuaskan. Semua unsur terasa bobotnya bagi kita para penonton. Kita akan relate. Lalu selain mendidik, film ini juga penuh adegan lucu yang selalu mengocok perut.

Terakhir, fakta bahwa film ini menggunakan banyak talent dari daerah setempat membuat film ini wajib didukung. Bayu Skak merasa sangat perlu untuk melibatkan talent-talent dari daerah setempat (film Lara Ati melakukan syuting di Surabaya) dan yakin bila terus diberi kesempatan seperti ini, kedepannya talent-talent itu mampu membuat film hebatnya sendiri.

Pemeran: Bayu Skak (Joko), Sahila Hisyam (Farah), Tatjana Saphira (Ayu), Dono Pradana (Fadli), Keisya Levronka (Ajeng).

Rilis: 15 September 2022

Genre: Drama, Romantis, Komedi

Durasi: 1 jam 56 menit (116 menit)

Produser: Shanty Harmayn, Tanya Yuson, Aoura Lovenson Chandra, Bayu Skak

Sutradara: Bayu Skak

Penulis: Bayu Skak, Anissa Pandan Sari, Nona Ica

Perusahaan Produksi: BASE Entertainment, SK Global, Surya Citra Media, Jagartha, Trinity Optima Production, Skak Studios

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.