Sukses

Dialog dan Kutipan Romantis Penuh Makna dari Serial Jingga dan Senja

Bercerita tentang kisah romansa, banyak dialog dan kutipan romantis yang hadir dalam serial Jingga dan Senja.

Liputan6.com, Jakarta Banyak yang bisa didapatkan dari kegiatan menonton film. Mulai dari hiburan yang mengisi waktu luang, pesan moral yang terkandung di dalamnya, hingga dialog-dialog penuh makna.

Jika berbicara soal film romantis, apa yang paling Anda tunggu-tunggu? Tak hanya adegan romantis, hadirnya dialog hingga kutipan yang datang dari beberapa karakter juga sering menjadi incaran penonton.

Dialog atau kutipan yang dihadirkan sering dijadikan pesan untuk memotivasi atau sekadar menjadi gombalan ketika sedang berinteraksi dengan lawan bicara. Salah satunya dapat ditemukan di serial Jingga dan Senja.

Bukan hanya romantis di novelnya saja, kutipan maupun dialog yang ditampilkan semakin membuat penonton baper dan terenyuh mendengarnya. Berikut adalah dialog dan kutipan romantis penuh makna yang hadir dalam serial Jingga dan Senja.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

1. Rencana Takdir

Dialog romantis Jingga dan Senja pertama kali ditemukan dalam episode yang ke-2. Dalam episode ini, Tari dan Ari baru saja bertemu. Meskipun baru bertemu, Ari sudah banyak memberi peraturan kepada perempuan yang senang dengan warna oranye ini.

Sifat Ari yang selelu memerintah Tari membuatnya geram dan akhirnya kesal hingga meluapkan amarahnya. Ari dengan nada ketus membalas pertanyaan Tari dengan kalimat “lu itu ketemu gue bukan sebuah kebetulan.” 

Dialog ini secara tidak langsung memperlihatkan sisi romantis dari karakter Ari. Sayangnya, cara Ari menyampaikan kalimat ini menggunakan nada yang kurang pas dengan pesan dari kalimat ini.

3 dari 6 halaman

2. Pujian tak Langsung

Siapa bilang Ari murid yang apatis soal cinta dan sulit membuat kata-kata romantis? Meskipun tampilannya selalu urak-urakan dan kaku, ternyata Ari juga bisa memuji Tari. Dialog romantis ini dapat dilihat pada Jingga dan Senja episode 3.

Dalam episode tersebut, Ari sedang bermain futsal bersama temannya. Tiba-tiba Tari menghampiri. Ia meminta penjelasan tentang janji Ari yang tak akan lagi mengganggu Angga. Tari mengetahui ini karena mendapat laporan dari Angga yang mendapatkan luka lebam akibat berkelahi lagi dengan Ari.

Mencoba membela diri sendiri, Ari menjawab bahwa Angga pengecut karena selalu melapor kepada Tari apa yang baru saja dialaminya. Tari pun mengancam bahwa dirinya akan lebih jahat kepada Ari jika cowok jagoan SMU Airlangga ini enggan berhenti mengusik Angga.

Ari hanya tersenyum dengan melontarkan kalimat, “cewek semanis lu itu nggak cocok jadi orang jahat.” Jika melihat kata-kata ini di luar konteks, ini merupakan sebuah pujian dari Ari untuk Tari.

4 dari 6 halaman

3. Usaha yang Mustahil

Tak hanya Ari saja, Ata yang terkenal dengan pribadinya yang tenang mulai memperlihatkan sisi romantisnya. Meskipun tidak disampaikan ketika sedang berduaan saja dengan Tari, kalimat ini membuat Tari, Fio, Nyoman dan siapapun yang mendengarkan akan terkesima.

Kalimat ini dapat ditemukan dalam Jingga dan Senja episode 4 di awal-awal ketika Tari baru saja bertemu dengan Ata. 

Ata, Tari, Fio, dan Nyoman sedang berada di taman kota pada malam hari. Mereka sedang membicarakan karakter Ari yang mana merupakan kembaran Ata yang memiliki sifat berbanding terbalik. 

Tanpa membela pihak manapun, Ata mengucapkan kalimat “lagian nih, Tar, kita mana mungkin sih, bikin orang bisa suka sama kita.” Seketika Fio menunjukkan rasa kagumnya karena sosok Ata yang begitu dewasa. Sementara, Tari hanya tersenyum kaget bahwa Ata akan berkata demikian.

5 dari 6 halaman

4. Orang Lain yang Menilai

Masih dalam episode 4, Ata berkesempatan untuk menghabiskan waktu bersama Tari kembali. Ia mengunjungi taman kota bersama-sama pada waktu sore hari. Selain obrolan tentang kehidupan Ata, topik yang tak bisa lepas pastinya adalah Ari dan Angga.

Tari yang sedang berada dalam fase kebingungan mendapatkan kalimat menyentuh dari Ata. “Memangnya kita bisa melihat diri kita secara utuh? Nggak, kan? Orang lain yang melihat kita layak atau nggak buat diperjuangkan.” 

Lagi-lagi, Tari hanya kembali tersenyum tak bisa membalas ucapan Ata tersebut. Ia justru mengirimkan pesan kepada teman-temannya bahwa Ata memang pribadi yang lebih dewasa ketimbang Ari.

6 dari 6 halaman

5. Nikmati Momen yang Ada

Sosok Ata kembali menunjukkan kedewasaannya di lain kesempatan. Kali ini, ia kembali mengatakan sebuah kalimat sederhana namun penuh makna. 

Kalimat yang lagi-lagi muncul di episode 4 Jingga dan Senja diucapkan oleh Ata selepas dirinya mengunjungi galeri seni bersama Tari. Perempuan pemilik nama Jingga Matahari itu tak kunjung berhenti membahas ketakutannya jika nanti Ari berkelahi dengan Ata karena Ata datang menjemput Tari yang disandera di SMU Brawijaya.

Ata mencoba menenangkan Tari dengan kalimat “jangan bahas apapun soal kemarin dan besok. Nikmatin aja momen yang sekarang, karena bisa jadi cuma detik ini yang kita punya.” Mendengar ucapan Ata ini, Tari hanya tersenyum kagum memandang pemuda berkacamata itu di hadapannya.

Itulah beberapa dialog dan kutipan romantis dan penuh makna yang terdapat dalam serial Jingga dan Senja. Masih banyak dialog dan kalimat yang tak kalah romantis dan juga memiliki arti yang mendalam. Langsung saja nonton Jingga dan Senja selengkapnya hanya di Vidio.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini