Sukses

Medina Zein 2 Tahun Berjuang Lawan Gangguan Bipolar, Jajaki Peluang Ketamine Infusion Therapy

Medina Zein mengaku berjuang melawan gangguan bipolar selama dua tahun. Ia berencana menjalani terapi di Amerika Serikat.

Liputan6.com, Jakarta Medina Zein membuat pengakuan mengejutkan mengidap gangguan bipolar, yakni gangguan mental yang ditandai perubahan emosi drastis, bisa sangat senang tapi juga depresif.

Sudah dua tahun selebgram dengan 800 ribuan pengikut itu berjuang melawan gangguan bipolar namun belum membuahkan hasil signifikan. Dokter merekomendasikan Medina Zein terbang ke AS.

Setelah konsultasi sama dokter yang sudah therapy aku selama dua tahun ini, aku disarankan berobat ke USA menjalani therapoy di sana,” Nyonya Lukman Azhari mencuit di Instagram Stories, Senin (11/10/2021).

 

Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Jaga Kesehatan Mental

Setelahnya ia berkeluh kesah seputar kesehatan mental yang sama pentingnya dengan kewarasan fisik. Ia mengunggah foto kenangan dua tahun silam bersama Marshanda, Tasya Nurmedina, dan Fanny seorang motivator.

Menjaga kesehatan mental itu sangat penting. Bukan hanya tubuhmu tetapi juga pikiranmu karena ketika pikiranmu sehat, tubuhmu juga akan sehat,” tulis Medina Zein bersama foto itu.

3 dari 5 halaman

Kebaikan Marshanda

Makasih banget sampai jam 1 malam support aku dari ke RS sampai share sama Kak Caca (Marshanda -red),” ibu satu anak ini mengenang kebaikan bintang sinetron Bidadari dan Orang Ketiga.

Medina Zein kemudian menjajaki peluang menjalani Ketamine Infusion Therapy. Ia mengunggah ulasan medis dari Institute For Advanced Psychiatry yang berbasis di Granbury, Texas, AS.

4 dari 5 halaman

Penggunaan Ketamin

Dalam ulasannya, Institute For Advanced Psychiatry menyebut gangguan bipolar terkait dengan morbiditas, mortalitas, dan (maaf) tingkat bunuh diri yang tinggi. Gangguan ini terbukti resisten terhadap pengobatan.

FDA (Badan Pengawas Obat dan Makanan AS -red) baru-baru ini menyetujui penggunaan ketamin untuk depresi yang resisten terhadap pengobatan karena bekerja dengan cepat dan efektif pada banyak pasien,” ulas institut tersebut.

5 dari 5 halaman

Menerima dan Memberi Tahu

Sebuah penelitian melaporkan ketamin punya ‘efek antidepresan dan antisuicidal yang kuat,’ terutama untuk mereka yang mengalami perubahan struktural di otak akibat depresi bipolar yang berkepanjangan,” imbuhnya.

Terpisah, Medina Zein mengingatkan pentingnya berterus terang soal kesehatan mental. “Jika kita sudah menerima dan memberi tahu orang lain tentang kelemahan kita, enggak ada yang bisa menggunakannya untuk melawan kita nanti,” cuitnya di medsos.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.