Sukses

Putra Syekh Ali Jaber Muncul di Muka Publik, Masih Sedih Kehilangan Ayah dan Tak Ada Teman Ngaji

Al Hasan Ali Jaber akhirnya buka suara soal meninggalnya Syekh Ali Jaber. Kali ini soal kesedihan ditinggal pergi ayah tercinta. Seperti apa?

Liputan6.com, Jakarta Akhirnya putra Syekh Ali Jaber, yakni Al Hasan Ali Jaber muncul di muka publik dalam sesi wawancara dengan Arie Untung. Sebelumnya, ia mendatangi makam sang ayah untuk salat di sana dan mengirim doa.

Setelahnya, Al Hasan berbagi kenangan soal Syekh Ali Jaber yang semasa hidup tak pernah marah. Almarhum lemah lembut dan selalu mengingatkan anaknya soal salat.

Mendengar Syeh Ali Jaber meninggal dunia diakui Al Hasan sebagai pukulan berat. Hari-hari tanpa ayah membuatnya kesepian. Baginya, Syekh Ali Jaber adalah ayah, kakak, sahabat, dan guru.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Beliau Orangnya Halus

“Beliau orangnya halus, enggak pernah angkat suara walaupun sama anak. Selama 20 tahun jadi anak beliau enggak pernah marah beliau sama sekali,” Al Hasan berbagi cerita.

Negur pun enggak pernah. Cuma yang paling sering ngingetin salat itu saja. Bukan negur bukan marah cuma ngingetin salat. Jangan tinggalkan salat,” Al Hasan menyambung.

3 dari 5 halaman

Terasa Berat

Pengakuan ini disampaikannya dalam video bertajuk “Syekh Ali Jaber dan UYM Besanan?” yang dipublikasikan kanal YouTube Cerita Untungs, Selasa (9/2/2021).

Terasa berat, karena beberapa hari sebelum meninggal, Syekh Ali Jaber sedang dekat-dekatnya dengan Al Hasan. Mereka saling curhat dan main bareng layaknya adik beradik.

4 dari 5 halaman

Main Bareng Ayah

“Main sebenarnya jarang juga, bertemu tapi terakhir kemarin. Kebetulan lagi sering ngobrol, cerita. Kemarin Desember sering ngobrol, cerita, kadang main bawa mainan anak-anak,” urainya.

“Bawa mainannya Fahad… Itu kan masih mainan anak 5 tahun, 7 tahun... Bawa turun, main berdua,” ia membeberkan. Curhat dengan ayah membuat jarak usia serasa dekat. 

5 dari 5 halaman

Kadang Ngaji Berdua

Momen itu mendekatkan dua generasi sekaligus menguatkan ikatan batin Al Hasan dan Syekh Ali Jaber. Keduanya juga belajar mengaji bareng, saling simak ayat suci Al-Qur’an.

“Kadang ngaji juga berdua, saling simak. Itu kadang sedih juga sekarang sudah enggak ada teman belajar ngaji. Enggak ada teman untuk belajar tanya jawab. Lebih ke kehilangan sosok guru,” pungkasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.