Sukses

Desainer Patrick SML Suarakan Aspirasi dengan Debut Internasional di Paris

Dalam kesempatan ini, Patrick SML meluncurkan koleksi brand ES EM EL Spring/Summer 2021 bertema Revolt.

Liputan6.com, Jakarta - Desainer Patrick SML baru-baru ini menggelar peragaan busana di Chateau de Bourron, Paris, Prancis. Ini adalah debut fashion show sang perancang busana Tanah Air itu di kancah internasional. Kemasannya dibuat secara digital dengan teknik rekaman video.

Proses pengambilan video dan foto Patrick SML ini berlangsung pada 30 September lalu. Hasil shoot kemudian dirilis di official website fashion show dunia di fashionweekonline.com pada 6 Oktober 2020 lalu.

Dalam acara ini, Patrick SML meluncurkan koleksi brand ES EM EL Spring/Summer 2021 bertema Revolt. Tema ini terinspirasi dari unjuk rasa yang dilakukan sejumlah elemen masyarakat mengenai berbagai macam isu global.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

Pemanasan Global hingga Kemanusiaan

“Seperti climate change (pemanasan global), social imbalance (kesenjangan sosial), race and humanity (ras dan kemanusiaan) dan pandemi Covid-19 yang dirasakan semua manusia,” terang Patrick kepada wartawan, Senin (12/10/2020).

"Dari situ saya terinspirasi menggunakan media fashion sebagai salah satu upaya saya menyuarakan suara hati dan opini," sambungnya.

3 dari 6 halaman

Terilhami Poster

Patrick juga menambahkan bahwa ES EM EL merupakan brand unisex, alias ditargetkan untuk semua gender. Inspirasinya dari warna-warna bold serta aplikasi print tulisan-tulisan yang terinspirasi dari poster-poster yang biasa digunakan masyarakat dalam berunjuk rasa.

“Saya juga banyak memakai siluet asimetris. Terinspirasi dari banyaknya ketidakseimbangan dalam aspek kehidupan. Serta aplikasi tabrak warna dan tabrak print yang sudah jadi signature brand ES EM EL,” tambahnya.

 

4 dari 6 halaman

Merasa Bukan Siapa-Siapa

Tema itu dipilih Patrick lantara ia ingin menyuarakan berbagai isu global yang belakangan ini menggelisahkannya. Menurutnya, jika ia membuat petisi atau menulis blog, tak akan ada yang memperhatikannya.

“Mengingat saya bukan siapa-siapa. That’s why, saya menggunakan media fashion sebagai salah satu upaya saya mencurahkan isi hati,” terangnya.

 

5 dari 6 halaman

Proses Berliku

Terjun dalam show di Paris, rupanya Patrick menjalani proses yang berliku. Pada awalnya, ia ikut lomba fashion yang digelar Harper’s Bazaar Indonesia pada 2019. Meskipun terpilih sebagai finalis, namun ia tak memenangkannya.

Namun dari situlah ia menemukan banyak peluang bersama para penggiat entertainment di Indonesia. Patrick pernah berkolaborasi dengan Agnez Mo, Rayi (RAN), Julian Jacob, Verell Bramasta, dan sejumlah artis lain.

“Lalu, saya bertemu dengan fashion company Fashion Division. Pusatnya di Jakarta dan Paris. Company itu menjembatani saya untuk bisa ke Paris dan fully organized the show. Makanya, this is my first debut show. Kali ini total ada 10 look,” Patrick menjelaskan.

 

6 dari 6 halaman

Motivasi

Tentunya, Patrick memiliki motivasi tersendiri dalam mengikuti pagelaran busana secara internasional di Paris.

“To show the world what I got. Banyak sekali potensi generasi muda Indonesia deserve to compete with global fashion industry,” pungkasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.