Sukses

Kontroversi Kalung Anti Covid-19, Sherina Bereaksi

Sherina bereaksi soal rencana produksi massal kalung antivirus Corona Covid-19.

Liputan6.com, Jakarta - Akhir pekan lalu ditutup dengan kontroversi kalung antivirus Corona yang akan diproduksi massal Kementerian Pertanian Republik Indonesia. Rencana ini menuai reaksi dari berbagai kalangan termasuk para artis. Sherina, misalnya.

Seperti diberitakan, kalung antivirus ini produk Eucalyptus, kandungan minyak atsiri dari daun kayu putih. Diklaim mampu menangkal Corona Covid-19, riset dan uji klinisnya lantas dipertanyakan. Sherina bereaksi di akun Twitter terverifikasi miliknya.

Minggu (5/7/2020), Sherina mempertanyakan gagasan menangkal virus Corona Covid-19 dengan kalung. Sherina menilai virus Corona Covid-19 bukan nyamuk yang bisa diusir dengan kalung beraroma.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Itu Virus, Bukan Nyamuk

Kalung Antivirus Eucalyptus Anti Corona mau diproduksi massal? Setahu saya Covid-19 itu virus. Bukan nyamuk,” cetus Sherina. Hingga artikel ini disusun, status teks ini dicuit ulang hingga 3.800 kali.

Seorang warganet mengoreksi pernyataan Sherina. Akun @iindraxe berujar, “Covid-19 itu nama penyakitnya, penyebabnya adalah virus SARS-CoV-2. Dan kalung itu adalah sia-sia, hanya menghabiskan uang negara.”

3 dari 5 halaman

Saya Salah

Pelantun “Cinta Pertama dan Terakhir” serta “Pergilah Kau” memberi respons. “Paham. Terima kasih koreksinya. Yang pasti bukan nyamuk ya, virus ataupun penyakitnya,” tulis Sherina kemudian.

Beberapa menit kemudian, putri Triawan Munaf mencuit lagi. “Saya salah. Covid-19 adalah penyakitnya, yang disebabkan oleh Virusnya: SARS-CoV-2. Tapi untuk memperjelas, tetap bukan nyamuk,” tulis bintang film Petualangan Sherina.

4 dari 5 halaman

Menanti Jurnal Ilmiah

Ditunggu jurnal ilmiah kalung eucalyptus VS Covid-19 nya. Saya terima kalau saya blunder. Semoga nyawa tidak melayang karena takhayul yang diilmiahkan,” harap pemilik album Andai Aku Besar Nanti.

Reaksi Sherina atas kebijakan Kementerian Pertanian Republik Indonesia ditanggapi beragam oleh warganet. Di fitur reply,kaun @INKningsih menyoroti dua hal.

5 dari 5 halaman

Dua Hal Yang Disorot

Pertama, enggak ada bukti eucalyptus itu efektif untuk terapi COVID19. Kedua, Kalau pun misalkan eucalyptus itu efektif untuk terapi COVID19, ini sama aja kaya orang kena infeksi bakteri tapi antibiotiknya cuma dikalungin dan enggak diminum,” ulasnya. Pendapat lain muncul dari akun @kr_senda.

Ia memberi tahu Sherina, “Penelitiannya baru sebatas molecular docking kak (komputasi).” “Jadi belum diuji keefektifannya pada hewan dan manusia (uji klinik dan klinik). Jadi kajiannya masih awal/pendahuluaaan bangeet. Tapi sudah dijadikan produk,” imbuhnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.