Sukses

Bukan karena Box Office, Ini Alasan Lukman Sardi Mau Tampil di Gundala

Di Gundala, Lukman Sardi memerankan politikus abu-abu bernama Ridwan Bakri.

Liputan6.com, Jakarta - Saat proyek layar lebar Gundala diumumkan di muka publik tahun lalu, banyak yang meyakini film ini akan jadi box office. Benar saja. Hari pertama penayangan, Gundala menyerap 170 ribu penonton lebih. Hari kedua, karya Joko Anwar ini meraup total 312 ribu penonton.

Lukman Sardi bangga atas pencapaian ini. Seperti diketahui, di Gundala, Lukman Sardi memerankan politikus abu-abu bernama Ridwan Bakri. Ini bukan kali pertama Lukman Sardi membintangi film box office. Pada 2008, ia tampil di Laskar Pelangi yang ditonton 4,6 juta orang.

Lukman Sardi membantah bahwa dia menerima peran Ridwan Bakri karena tahu Gundala akan sukses besar.

“Kenapa saya ada di Gundala, karena di situ ada tantangan, pelajaran, dan proses. Sebagai aktor sekaligus manusia, ego saya berkata tak pernah puas atas apa yang telah diperbuat. Saat bergabung dengan Gundala saya mulai dari nol lagi,” ungkap Lukman Sardi dalam sesi wawancara khusus dengan Showbiz Liputan6.com

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Jadi Sejarah Baru

Ia makin tertarik saat Joko Anwar bilang ingin membuka genre baru di film Indonesia.

Lukman Sardi bangga bisa terlibat di Gundala yang bisa jadi sejarah baru film Indonesia.

“Dibuat sebagai (pembuka) jagat sinema, dengan nilai produksi dan konfigurasi pemain yang sangat dipikirkan,” imbuh Lukman Sardi yang meraih Piala Citra lewat Nagabonar Jadi 2.

Ini bukan kali pertama Lukman bekerja sama dengan Joko Anwar. Ia pernah membintangi Quickie Express dan Orang Kaya Baru yang naskahnya digarap Joko Anwar. Kedua film ini tembus sejuta penonton.

3 dari 3 halaman

Menyenangkan

Lukman Sardi mengakui, bekerja sama dengan Joko Anwar sangat menyenangkan.

“Enaknya bekerja sama dengan Joko Anwar, dia memberi PR, sebagian sudah diisi. Jawaban itu memperlihatkan visinya terhadap karakter. Ini memudahkan para pemain menghidupkan tokoh,” beri tahu Lukman Sardi di Jakarta Selatan, baru-baru ini.

Joko Anwar memberi latar belakang, sehingga tampak jelas bagian mana saja yang harus digarap pemain untuk membentuk tokoh.

“Tokohnya jadi hidup sesuai dengan rumah yang dibangun Joko,” pungkasnya. (Wayan Diananto)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini