Sukses

Lagu Sunset di Tanah Anarki Ramai Dibahas, Ini Makna dan Liriknya

Sunset di Tanah Anarki juga menjadi judul album kelima Superman Is Dead.

Liputan6.com, Jakarta - Belakangan lagu "Sunset di Tanah Anarki" yang dibawakan oleh band punk rock asal Bali, Superman Is Dead (SID), sedang ramai dibahas. Penabuh drum SID, Jerinx, menegur Via Vallen yang dianggapnya kerap menyanyikan lagu tersebut tanpa izin dan keluar dari makna aslinya.

Via Vallen sempat menanggapi sindiran Jerinx kepadanya perihal lagu "Sunset di Tanah Anarki". Hingga kini, Via dan Jerinx masih bersitegang di media sosial dan belum ada kata untuk saling bertatap muka.

Dalam sebuah keterangan pada 2013 lalu, Jerinx sempat mengungkapkan bahwa lagu "Sunset di Tanah Anarki" memiliki napas perjuangan. Lagu ini juga menjadi gambaran mengenai persoalan yang banyak dihadapi oleh bangsa Indonesia.

Jerinx pun mengibaratkan lagu ini sebagai hadiah kepada para penguasa agar bisa bersikap lebih bijak. Kala itu, ia juga menyorot kesalahpahaman masyarakat mengenai istilah anarki.

Mengenai pemilihan judul "Sunset di Tanah Anarki", Jerinx dan rekan-rekannya mengandaikan Indonesia seperti halnya sunset atau senja. Menurutnya, Indonesia yang sangat kaya dalam berbagai hal, tapi masih terdapat banyak penindasan di baliknya.

Sunset di Tanah Anarki juga menjadi judul album kelima Superman Is Dead yang rilis 2013 lalu. Saat ini, Jerinx, Bobby Kool (vokal, gitar) dan Eka Rock (bas), sedang berfokus dengan album baru mereka, Tiga Perompak Senja.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Lirik Lagu Sunset di Tanah Anarki

Berikut lirik lagu "Sunset di Tanah Anarki":

 

Andaiku malaikat, kupotong sayapku dan rasakan perih di dunia bersamamu

Perang kan berakhir, cinta kan abadi, di tanah anarki romansa terjadi

Desing peluru tak bertuan, hari-hari yang tak benderang

Setiap detik nyawa ini kupertahankan untukmu

Alasanku ada di sini, dan parasmu yang kurindukan

Di neraka kan kumenangkan, hariku bersamamu

Dalam gelisahku menunggu, berita tentang gerilyamu

Semerbak rindu kuasai udara panas ini

Sepucuk surat telah tiba, dan senja pun ikut berdebar

Kalimat indah dan kisahmu tentang perang dan cinta

Kubasuh luka dengan air mata

Oh hatimu beku, serta jiwamu yang lelah

Tak henti lawan dunia dengan mimpi besar untuk cinta

Dan jalanmu tuk pulang, di ujung waktu kan ada cahaya

Itulah aku, raihlah mimpimu

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.