Sukses

Menyorot Budaya Modern Masa Lalu di Film Anak Negeri Megalith

Penonton film Anak Negeri Megalith juga akan mendapatkan beasiswa.

Liputan6.com, Jakarta - Kehadiran film drama Anak Negeri Megalith arahan sutradara Amir Gumay, mendapat sambutan yang cukup hangat di masyarakat. Film produksi Benning Pictures ini mengangkat keberhasilan, kemandirian, dan pengorbanan anak dusun Megalith di era milenium.

Anak Negeri Megalith mengambil lokasi syuting di Pulau Sumatera. Ada kesan film ini memiliki tema fiksi, namun pada dasarnya, unsur kebudayaan menjadi poin utama film ini.

"Pembuatan film ini melakukan syuting di Lahat, Sumatera Selatan tempat bersejarah di mana kebudayaan modern di masa lalu sudah ada sejak 5000 tahun lalu di sana," kata Amir Gumay saat dijumpai di lokasi acara yang berlangsung di Mal Bassura, Jalan Basuki Rachmat, Jakarta Timur, Rabu (9/5/2018).

Sutradara sekaligus penulis dan produser Anak Negeri Megalith tersebut juga mengatakan bahwa kejayaan budaya nusantara sebenarnya sangat terkenal di seluruh dunia.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Peninggalan Zaman Megalithikum

"Bahkan salah satu patung peninggalan zaman megalithikum dari kota Lahat yang bobotnya berton-ton kini tersimpan dan dipinjam di museum di Jerman," ia menyampaikan.

Para pemain yang terlibat dalam Anak Negeri Megalith adalah Fauzi Baadila, Elma Theana, Pong Harjatmo, Bionetta, Novianti, Hazel, Eajendra, Guntur Triyoga, Diza refengga, Fuad idris, Mack prabu, dan Nyimas.

Produser eksekutif Sitaresmi NS turut mengutarakan bahwa anak-anak era milenium seharusnya memahami bahwa mereka merupakan pewaris budaya megalithikum.

"Saya berharap, anak jaman now tidak lupa, karena mereka merupakan pewaris bangsa yang berbudaya tinggi ini", kata Sitaresmi.

3 dari 4 halaman

Pengorbanan Seorang Kakak

Film Anak Negeri Megalith menceritakan pengorbanan seorang kakak yang bekerja keras hingga adiknya mencapai cita-cita sebagai seorang tentara yang membanggakan negeri.

"Dengan melalui film ini, kami ingin menularkan semangat kemandirian dan pantang menyerah dalam mengarungi hidup, serta berkorban sepenuh hati untuk kebaikan," ujar Amir Gumay.

Pada "Meet and Greet" film Anak Negeri Megalith dihadirkan juga grup Mariyos band sebagai pengisi lagu temanya.

4 dari 4 halaman

Diputar Secara Periodik

Rencananya film Anak Negeri Megalith ini bakal diputar secara periodik di sejumlah bioskop Tanah Air. Film ini akan tayang di 70 layar bioskop seluruh Indonesia mulai 17 Mei 2018.

Menariknya, film Anak Negeri Megalith memberi kesempatan kepada pelajar yang menonton untuk mendapatkan beasiswa. "Terus terang kami akan memberikan beasiswa kepada 68 orang pelajar dari seluruh Indonesia, yang menonton film ini", ungkap Amir Gumay.

Untuk program beasiswa, pihaknya bekerjasama dengan Pusat Pengembangan Perfilman (Pusbangfilm) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. "Bila berminat,maka mereka yang mengajukan harus juga melampiri bukti nonton berupa karcis bioskop. Nanti akan ada tim yang menyeleksi siapa yang mendapat beasiswa tersebut Jadi, sambil menonton film nasional mereka bisa beruntung", pungkas Amir Gumay.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini