Sukses

Slank Mengenang Lagi Saat Lepas dari Jerat Narkoba

Slank bisa lepas dari narkoba setelah berjuang selama dua tahun.

Liputan6.com, Jakarta Tahun 2000 merupakan tahun saat Slank benar-benar ingin melepas diri dari segala jenis narkoba. Setelah kurang lebih 10 tahun Bimbim, Kaka dan Ivan merupakan pengguna aktif barang setan tersebut.

Butuh waktu, tenaga dan dorongan dari keluarga agar bisa melepas barang haram itu.

Bimbim pun mengakui bahwa lepas dari narkoba sangatlah sulit. "Sulit bukan berarti tak bisa," tegas Bimbim memulai ceritanya di markas Slank, Duren Tiga, Jakarta Selatan, Rabu (27/5/2015). Buktinya mereka akhirnya bisa lepas dari narkoba setelah berjuang selama dua tahun.

Bimbim Slank

Selama dua tahun tersebut, Bimbim, Kaka dan Ivan dijauhkan dari alat komunikasi yang memungkinkan mereka 'memesan' kepada sang pengedar. "Kami nggak boleh bawa HP, dompet dan selalu dikawal," kenang Bimbim.

Ingin ikut rehabilitasi, namun saat itu biayanya terlalu mahal. Beruntung saat itu mereka bertemu dengan seorang dokter yang peduli dengan mereka dan para pengguna yang ingin sembuh.

Pada tahun 2004 sang dokter mulai membuka rehabilitasi gratis. Akhirnya Bimbim, Kaka dan Ivan pun sembuh secara total.

Cerita yang dibagikan oleh Bimbim ini hanya sekedar ingin memberikan pemahaman kepada para pengguna narkoba. Bahwa lepas dari barang haram tersebut tidaklah sulit.

Kaka Slank. Foto: Panji Diksana/Liputan6.com

Namun, buat mereka yang tak pernah mencoba narkoba, lebih baik jangan pernah mencoba. Bagi mereka yang sudah terjerumus, niat merupakan satu kekuatan untuk bisa lepas dari itu.

Masih terngiang di telinga Bimbim, bagaimana jeritan seorang anak yang ditinggal orangtuanya lantaran Over Dosis (OD). Masih terlihat jelas, kawan, sahabat dan keluarga terbaring kaku lantaran tak sempat berhenti menggunakan narkoba.

Beruntung, mereka kini bersih dari barang haram, dan menjadi duta anti narkoba BNN (Badan Narkotika Nasional).

"Reformasi diri. Semangat itu yang kami pegang, dan kini ribuan orang lepas dari narkoba setelah kami," kata Bimbim. (Fac/Ade)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini