Sukses

Gara-gara Angka 13, Taylor Swift Dituntut Perusahaan Pakaian

Angka 13 diyakini banyak orang merupakan angka sial. Namun, tidak bagi Taylor Swift.

Liputan6.com, Los Angeles Taylor Swift sepretinya tak percaya angka sial. Angka 13 diyakini banyak orang merupakan angka sial. Namun, Taylor tetap menggunakannya sebagai merek T-shirt yang dijual di toko onlinenya, Lucky 13. Angka 13 tersebut justru merupakan favoritnya.

Namun toh angka 13 itu bertuah. Entah memang angka tersebut membawa nasib buruk atau sekedar kebetulan saja, gara-gara angka itu Taylor dituntut oleh Robert Kloetzly, pemilik pakaian merek Lucky 13, dengan tuduhan mencuri bisnis yang sudah dijalaninya sejak 1991.

Dalam gugatan yang diajukan Robert, Selasa (20/5/2014), pelantun Red ini dianggap telah melakukan pelanggaran merek dagang milik mereka. Menurutnya pula, pihaknya telah menghubungi Taylor namun tak ada respon.

Dalam dokumen di pengadilan, Robert menggambarkan Taylor sebagai penyanyi yang suka dengan `mobil cepat dan laki-laki berbahaya`. Dilansir Femalefirst, demografis yang diperlihatkan mantan kekasih Harry Styles ini dalam musik video yang berjudul I Knew You Were Trouble ini sebagai target perusahaan tersebut.

Robert pun berusaha untuk menutup situs merchandise milik Taylor Swift. Dia berharap semua keuntungan yang didapat artis 24 tahun ini diberikan kepadanya, atau membayar kerugian perusahaan. Mana yang lebih besar kemudian akan diminta menjadi haknya.

Taylor Swift lahir pada 13 Desember 1989 di Pennsylvania. Angka kelahirannya dianggapnya membawa berkah, sehingga akun Twitternya pun diberinama @TaylorSwift13.

"Arti penting dari angka 13 bagi saya, kelahiran saya 13. Album pertama saya hingga mendapatkan emas hanya dalam 13 minggu. Lagu pertama saya memiliki intro 13 detik. Setiap kali memenangkan penghargaan saya selalu duduk di kursi ke-13, baris 13. Setiap kali angka 13 muncul dalam hidup saya, itu adalah hal yang terbaik," ujar Taylor beberapa waktu lalu. (Mer/Ade)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini