Sukses

Penjualan Rp 6,5 Triliun, Simak Ulasan Saham Bumi Serpong Damai

PT Bumi Serpong Damai Tbk mencatatkan pra penjualan mencapai 80% dari target marketing sales 2013.

PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) mencatatkan pra penjualan/marketing sales mencapai Rp 6,5 triliun hingga September 2013. Perolehan marketing sales itu terbesar dari BSD City.

Angka perolehan marketing sales itu mencapai di atas 80% dari target marketing sales sekitar Rp 7 triliun pada 2013. Perseroan juga berencana tidak merevisi target perseroan.

"Marketing sales PT Bumi Serpong Damai Tbk mencapai Rp 6,5 triliun hingga September 2013 dari target Rp 7 triliun untuk 2013. Tidak ada revisi target," kata Direktur PT Bumi Serpong Damai Tbk, Hermawan Widjaja, saat dihubungi Liputan6.com, Selasa (22/10/2013).

Hermawan menambahkan, marketing sales itu diperoleh dari BSD City yang berupa penjualan tanah, rumah, ruko, dan pergudangan. Saat ditanya mengenai dampak ketentuan Bank Indonesia (BI) mengenai loan to value/ltv terhadap sektor properti, Hermawan menuturkan, ketentuan BI itu baru berlaku sehingga butuh penyesuaian.

"Tentunya setiap peraturan yang baru akan perlu penyesuaian baik dari developer dan perbankan," kata Hermawan.

Pada perdagangan saham hari ini, saham BSDE bergerak naik 0,63% ke level Rp 1.610 per saham.

Dalam ulasan riset PT Bahana Securities hari ini, pencapaian marketing sales PT Bumi Serpong Damai Tbk naik 110% year on year dengan kontribusi terbesar 48% dari penjualan tanah.  Rekomendasi saham PT Bumi Serpong Damai Tbk yaitu hold dengan level harga Rp 1.600. Target price saham BSDE di level Rp 1.625.

Sedangkan dalam ulasan riset PT Samuel Sekuritas pada awal Oktober 2013, perseroan memang akan mampu mencapai target marketing sales pada 2013. Meski demikian, peraturan baru Bank Indonesia berpotensi memperlambat penjualan ke depannya. Oleh karena itu, PT Samuel Sekuritas menurunkan proyeksi marketing sales tahun 2014 dan 2015 masing-masing 9% dan 10%. Adapun target harga BSDE menjadi Rp 1.600 per saham.  Rekomendasi downgrade to hold.

"Kami juga menaikkan discount to NAV menjadi 65% dari 55% untuk memfaktorkan meningkatknya risiko likuiditas dari land bank residential akibat perlambat sektor properti yang berdampak pada penurunan target price menjadi Rp 1.600 per saham," tulis ulasan PT Samuel Sekuritas.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.