Sukses

Mandiri Sekuritas Incar 1 Juta Nasabah Baru pada 2025

Untuk mencapai target ambisius tersebut, Mandiri Sekuritas mengandalkan sinergi erat dengan Bank Mandiri, khususnya melalui aplikasi Livin’ by Mandiri.

OlehPipit Ika RamadhaniDiperbarui 06 Mei 2025, 18:18 WIB
Diterbitkan 06 Mei 2025, 19:07 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Mandiri Sekuritas menargetkan untuk menambah satu juta nasabah baru hingga akhir 2025. Langkah ini dilakukan sebagai bagian dari strategi perusahaan untuk memperluas basis investor ritel dan mendukung pertumbuhan inklusif pasar modal Indonesia.

Untuk mencapai target ambisius tersebut, Mandiri Sekuritas mengandalkan sinergi erat dengan Bank Mandiri, khususnya melalui aplikasi Livin’ by Mandiri yang memiliki lebih dari 31 juta pengguna aktif. Integrasi layanan investasi ke dalam aplikasi Livin’ dinilai menjadi kanal strategis untuk menjangkau masyarakat yang lebih luas, sekaligus memudahkan akses ke produk-produk pasar modal.

“Saat ini, jumlah nasabah aktif Mandiri Sekuritas tercatat sekitar 600 ribu orang. Target kami adalah tambahan 1 juta nasabah baru, sehingga totalnya menjadi sekitar 1,6 juta nasabah,” ujar Direktur Utama Mandiri Sekuritas, Oki Ramadhana, Selasa (6/5/2025).

Mandiri Group yang terdiri dari Bank Mandiri dan Mandiri Sekuritas kembali mempertegas komitmennya dalam mengakselerasi literasi serta inklusi keuangan nasional.

Bersinergi dengan PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Mandiri Group meluncurkan program "Cerdas Investasi, Finansial Mandiri 2025" sebagai bagian dari upaya mempercepat pemahaman masyarakat terhadap pasar modal. Program ini dirancang agar mudah diakses, inklusif, dan mampu menjangkau segmen masyarakat yang lebih luas, sekaligus mengajak publik untuk mulai berinvestasi secara cerdas dan bertanggung jawab.

Upaya ini sekaligus memperkuat momentum positif peningkatan literasi keuangan di Indonesia, yang menunjukkan tren membaik dari waktu ke waktu, meski masih menyisakan ruang besar untuk pengembangan, khususnya di sektor pasar modal. Berdasarkan Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2024 yang diselenggarakan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Indeks Literasi Keuangan Masyarakat Indonesia tercatat sebesar 65,43%.

 

 

2 dari 3 halaman

Percepatan Peningkatan Literasi dan Inklusi Keuangan

Sementara untuk pasar modal, survei terakhir pada 2022 menunjukkan angka literasi masih di level 4,11%. Oki mengatakan, sinergi Mandiri Sekuritas dengan Bank Mandiri dan BEI merupakan wujud nyata komitmen untuk mendorong percepatan peningkatan literasi dan inklusi keuangan pasar modal di berbagai kalangan masyarakat Indonesia.

"Kami percaya dengan pemahaman yang lebih baik tentang keuangan dan investasi, masyarakat akan lebih tertarik untuk berinvestasi dengan bijak di pasar modal, yang akhirnya akan mendukung pertumbuhan yang inklusif. Mandiri Sekuritas didukung oleh platform digital Growin’ yang telah terintegrasi dengan Livin’ by Mandiri yang memudahkan akses investasi pasar modal dari manapun dan kapanpun," jelas Oki.

Kolaborasi lintas institusi ini resmi dimulai lewat penandatanganan kerja sama yang digelar di Main Hall BEI, Jakarta, Selasa, 6 Mei 2025.

SVP Retail Deposit Product and Solution Bank Mandiri Evi Dempowati mengatakan, sebagai bagian dari komitmen jangka panjang dalam meningkatkan literasi dan inklusi keuangan nasional, Bank Mandiri terus menghadirkan berbagai inisiatif strategis yang menjangkau beragam segmen masyarakat mulai dari pelajar, pekerja migran, hingga institusi publik dan swasta.

 

3 dari 3 halaman

Perluas Jangkauan Edukasi

Dalam program ini, Bank Mandiri memperkuat perannya sebagai pendorong perubahan melalui edukasi yang terstruktur dan inklusif. Sinergi strategis ini menjadi wujud nyata komitmen Bank Mandiri dalam mengakselerasi literasi dan inklusi keuangan di Indonesia.

"Melalui kolaborasi dengan Mandiri Sekuritas dan BEI, kami percaya upaya ini akan memperluas jangkauan edukasi finansial secara berkelanjutan, memberdayakan masyarakat agar lebih mandiri dalam mengelola keuangan pribadi dan berkontribusi terhadap pertumbuhan pasar modal nasional” ujar Evi.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik menekankan sinergi ini sejalan dengan kampanye Aku Investor Saham dan menjadi bagian dari upaya strategis untuk mempercepat inklusi pasar modal di Indonesia.

Hingga akhir April 2025, jumlah investor pasar modal Indonesia telah mencapai 16,2 juta SID, dengan 6,87 juta di antaranya merupakan investor saham. "Melalui kolaborasi dengan Mandiri Group, kami optimistis jumlah investor pasar modal Indonesia akan terus bertumbuh seiring dengan peningkatan literasi dan akses masyarakat terhadap investasi yang aman dan terjangkau,” kata Jeffrey.

 

Produksi Liputan6.com