Sukses

Saham Perbankan Sempat Rebound Usai Aksi Ambil Untung

Saham bank-bank besar sempat bangkit ke zona hijau pada perdagangan Rabu, 17 April 2024, sebelum ditutup bervariasi.

Liputan6.com, Jakarta Saham bank-bank besar sempat bangkit ke zona hijau pada perdagangan Rabu, 17 April 2024, sebelum ditutup bervariasi. Pada perdagangan sebelumnya, saham bank-bank besar kompak ditutup pada zona merah pada Selasa 17 April 2024 usai libur lebaran.

Pengamat Pasar Modal, Lanjar Nafi menilai, rebound sektor perbankan pada hari ini karena sebelumnya telah alami aksi ambil untung yang terbilang signifikan sejak pembagian dividen jumbo dan pencabutan restrukturisasi kredit era pandemi.

Secara bisnis, Lanjar mengatakan sektor perbankan masih cukup menjanjikan. Di mana Otoritas Jasa KEuangan (OJK) memiliki target pertumbuhan kredit sebesar 9%-11% yang juga didukung oleh permodalan bank yang kuat. Per Desember 2023 rasio permodalan 27,65%, jauh di atas di atas negara-negara asia lainnya.

"Dengan terperosoknya harga saham perbankan sejak akhir bulan Maret dijadikan momentum undervalue oleh investor sehingga terjadi pembelian kembali saham-saham sektor perbankan saat ini," kata anjar kepada Liputan6.com, Rabu (17/4/2024).

Di sisi lain, Lanjar menilai investor juga mencari posisi jelang laporan keuangan kuartal pertama tahun 2024 yang mulai rilis pada bulan ini. Diperkirakan, laporan keuangan cenderung positif dan solid.

Data Saham Perbankan

Melansir data RTI, Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) ditutup naik 0,96 persen ke posisi 5.250. Saham BBNI dibuka pada posisi 5.250 dan bergerak pada rentang 5.250-5.350.

Frekuensi perdagangan saham BBNI tercatat sebanyak 13.151 kali. Volume saham yang ditransaksikan yakni 68,95 juta lembar senilai Rp 363,91 miliar. Dalam sepekan, BBNI turun 4,11 persen dan naik 20 persen dalam satu tahun terakhir.

Bank Central Asia Tbk (BBCA) naik 0,53 persen ke posisi 9.525. BBCA dibuka pada posisi 9.550 dan bergerak pada rentang 9.525-9.675.

Frekuensi perdagangan saham BBCA tercatat sebanyak 34.140 kali. VOlume saham yang ditransaksikan yakni 95,62 juta lembar senilai Rp 915,03 miliar. Dalam sepekan, BBCA turun 3,79 persen dan naik 12,39 persen dalam satu tahun terakhir.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Saham Bank Mandiri dan BRI

Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) ditutup stagnan atau mengalami perubahan 0,00 persen dari harga penutupan sebelumnya di posisi 6.625. BMRI dibuka pada posisi 6.700 dan bergerak pada rentang 6.625-6.775.

Frekuensi perdagangan saham BMRI tercatat sebanyak 16.541 kali. Volume saham yang ditransaksikan yakni 83,84 juta lembar saham senilai Rp 560,69 miliar. Dalam sepekan, BMRI turun 3,99 persen dan naik 31,84 persen dalam satu tahun terakhir.

Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) turun 0,93 persen ke posisi 5.300. BBRI dibuka pada posisi 5.475 dan bergerak pada rentang 5.300-5.500.

Frekuensi perdagangan saham BBRI tercatat sebanyak 57.748 kali. Volume saham yang ditransaksikan yakni 244 juta lembar senilai Rp 1,31 triliun. Dalam sepekan, BBRI turun 6,61 persen dan naik 11,34 persen dalam satu tahun terakhir.

Sebelumnya, saham-saham tersebut ditutup di zona merah pada perdagangan Selasa, 16 April kemarin. BBNI turun 1,89 persen, BRI turun 5,31 persen, BMRI turun 1,93 persen, dan BBCa turun 3,56 persen. Bersamaan dengan itu, IHSG ditutup melemah 122,06 poin atau 1,68 persen menjadi 7.164,81.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.