Sukses

Laba Emiten Tommy Soeharto Humpuss Intermoda Transportasi Susut 30,56% di 2023

PT Humpuss Intermoda Transportasi Tbk (HITS) telah mengumumkan kinerja tahun buku 2023 yang berakhir pada 31 Desember 2023. Pada periode tersebut, perusahaan milik Tommy Soeharto itu membukukan kinerja yang kurang moncer.

Liputan6.com, Jakarta PT Humpuss Intermoda Transportasi Tbk (HITS) telah mengumumkan kinerja tahun buku 2023 yang berakhir pada 31 Desember 2023. Pada periode tersebut, perusahaan milik Tommy Soeharto itu membukukan kinerja yang kurang moncer.

Melansir laporan keuangan Humpuss Intermoda Transportasi dalam keterbukaan informasi Bursa, Selasa (9/4/2024), perseroan membukukan pendapatan USd 112,47 juta atau sekitar Rp 1,79 triliun (kurs Rp 15.896,10 per USD). Pendapatan itu relatif sama atau naik tipis 0,21 persen dibanding tahun sebelumnya sebesar USD 112,24 juta.

Bersamaan dengan itu, beban pokok pendapatan pada 2023 naik menjadi USD 82,67 juta dari USD 81,3 juta pada 2022. Alhasil, laba bruto pada 2023 terpangkas menjadi USD 29,8 juta dibanding 2022 yang tercatat sebesar USD 30,94 juta.

Sepanjang 2023, perseroan membukukan beban usaha USD 17 juta, naik dari USD 13,39 juta pada 2022. Pendapatan keuangan pada periode ini tercatat sebesar USD 1,64 juta, biaya keuangan USD 4,61 juta, keuntungan atas pelepasan saham entitas anak USD 1,4 juta, dan bagian rugi neto dari entitas asosiasi USD 80.677.

Setelah dikurangi beban pajak final dan pajak penghasilan, perseroan membukukan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada 2023 sebesar USD 5,46 juta atau sekitar Rp 86,77 miliar. Laba ini turun 30,56 persen dibanding laba pada 2022 yang tercatat sebesar USD 7,86 juta.

Aset perseroan sampai dengan akhir 2023 naik menjadi USD 271,82 juta dari USD 229,92 juta pada 2022. Liabilitas pada 2023 naik menjadi USD 164,03 juta dari USD 150,14 juta pada 2022. Sementara ekuitas pada 2023 naik menjadi USD 107,79 juta dari USD 79,78 juta pada 2022.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Saham Emiten Tommy Soeharto Sempat Digembok Bursa, Manajemen HUMI Buka Suara

Sebelumnya, saham terafiliasi Tommy Suharto, PT Humpuss Maritim Internasional Tbk (HUMI) sempat digembok Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 12 Februari lalu. Penghentian sementara perdagangan saham HUMI sehubungan dengan terjadinya penurunan harga kumulatif secara signifikan.

Secara garis besar, Direktur Utama PT Humpuss Maritim Internasional Tbk, Tirta Hidayat mengatakan penurunan harga saham HUMI saat itu murni karena mekanisme pasar. Namun ia tidak menampik adanya kemungkinan dampak dari sentimen pemilihan umum (pemilu) yang berlangsung pada 14 Februari 2024.

"Kami tidak tahu apa yang terjadi di pasar. Kami melihat sentimen negatif terhadap pemilu yang gonjang-hanjing sehingga (investor) asing terutama, takut dengan perkembangan itu (pemilu) dan melepas saham HUMI," jelas Tirta dalam paparan publik insidentil, Senin (26/2/2024).

Meski begitu, Tirta mengatakan gerak saham HUMI saat ini sudah mulai membaik usai suspensi dibuka pada 13 Februari 2024, meski belum kembali pada posisi sebelum pemilu. Sebagai gambaran, saham HUMI terpantau pada posisi 80 sebelum mengalami penurunan signifikan sejak 5 Februari 2024 hingge ke posisi 57 per lembar pada 7 Februari 2023.

Pada perdagangan hari ini, Senin 26 Februari 2024, saham HUMI ditutup naik 1,43 persen ke posisi 71. Dalam sepekan, harga saham HUMI naik 2,90 persen. Posisi harga saham HUMI saat ini turun 29 persen dari harga IPO 100 per lembar.

3 dari 4 halaman

Humpuss Maritim Internasional Beli Kapal Tanker USD 6 Juta, untuk Apa?

Emiten milik Tommy Soeharto, PT Humpuss Maritim Internasional Tbk (HUMI) menambah armada. Kali ini, Perseroan membeli kapal Oil & Chemical Tanker yang akan dioptimalkan untuk memenuhi kebutuhan pasar terhadap bahan dasar Biodiesel B35, yakni methanol.

Humpuss Maritim Internasional merealisasikan pembelian 1 unit Oil & Chemical tanker dari 3 unit yang ditargetkan pada belanja modal (capital expenditure/capex) 2023. Kapal dengan 8,821 DWT bernilai USD 6 juta diserahterimakan di Batam pada Rabu, 8 November 2023. 

Direktur Utama Humpuss Maritim Internasional Tirta Hidayat mengatakan, pembelian kapal Oil & Chemical Tanker tersebut merupakan salah satu bentuk strategi ekspansi Perseroan dalam memenuhi kebutuhan methanol yang terus meningkat. 

Peningkatan permintaan terhadap methanol merupakan dampak dari diberlakukannya Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 2023 terkait konservasi energi.

Pemerintah akan meningkatkan persentase pencampuran bahan bakar nabati dalam Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis minyak solar dari 30% (B30) menjadi 35% (B35). Dengan meningkatnya kebutuhan bahan bakar nabati, methanol sebagai bahan dasarnya pun ikut meningkat.

"Selain itu, bukan hanya methanol yang menjadi 'driver' sektor kimia atau chemical ini. Berkembangnya industri nikel yang akan meningkatkan permintaan terhadap kebutuhan caustic soda dan asam sulfat. Caustic soda dan asam sulfat ini sangat dibutuhkan oleh pabrik smelter dan juga pabrik baterai di Indonesia,” kata Tirta dalam keterangan resminya, Senin (13/11/2023).

 

4 dari 4 halaman

Punya 6 Kapal

Dengan demikian, PT PCS Internasional (PCSI) selaku anak usaha dari HUMI telah memiliki enam unit kapal chemical yang akan mendorong pertumbuhan bisnis Perseroan. 

Menurut ia, sektor bisnis angkutan petrokimia domestik khususnya angkutan methanol telah mencatatkan kinerja positif selama tiga tahun terakhir karena terjadi lonjakan muatan FAME terkait kebijakan pemerintah terhadap penggunaan Biosolar (B30) yang cukup signifikan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini