Sukses

Data Inflasi AS Bayangi Pasar pada 8-12 Januari 2024

Inflasi tinggi di Amerika Serikat (AS) belum mereda, tetapi inflasi di Indonesia masih sesuai target Bank Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Sektor saham basic materials atau bahan baku dan infrastruktur menyumbang koreksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada 8-12 Januari 2024.

Dikutip dari PT Ashmore Asset Management Indonesia, Sabtu (13/1/2024), IHSG melemah 1,4 persen ke posisi 7.241 pada 9-12 Januari 2024. Koreksi IHSG didorong sektor saham bahan baku dan infrastruktur yang masing-masing turun 5,76 persen dan 2,3 persen.

Selain itu, pada pekan ini, rilis data inflasi Amerika Serikat (AS) menjadi perhatian. AS merilis data inflasi tahunan hingga Desember yang secara mengejutkan catat penguatan. Hal ini meski harga energi turun. Inflasi tahunan di AS naik 3,4 persen pada Desember 2023 dari posisi terendah dalam lima bulan di 3,1 persen pada November. Inflasi 2023 lebih tinggi dari prediksi pasar 3,2 persen.

Sementara itu, inflasi inti tahunan tercatat 3,9 persen di bawah periode sebelumnya 4 persen. Namun, inflasi inti tahunan itu lebih tinggi dari harapan 3,8 persen.

Di sisi lain, di zona Euro, tingkat pengangguran mencapai 6,4 persen, sama seperti posisi Juni yang rendah. Namun, Presiden ECB Lagarde menuturkan, pihaknya akan memangkas suku bunga jika inflasi memenuhi target 2 persen. Data inflasi terakhir di area Euro sekitar 2,9 persen.

Inflasi Masih Lambat untuk Mereda

Salah satu data ekonomi yang menjadi referensi bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (the Fed) yakni inflasi. Namun, inflasi yang tinggi masih bertahan.

Sejumlah pengambil kebijakan melihat hal itu untuk menjaga suku bunga tetap tinggi. Bertentangan dengan harapan pasar kalau suku bunga akan mulai turun pada Maret 2024, pejabat the Fed Barkin dan Golsbee menilai masih terlalu dini untuk mengambil keputusan pada Maret 2024.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Inflasi di Indonesia Masih Sesuai Target BI

“Sementara itu di Indonesia kita melihat situasi yang berbeda. Di mana inflasi tetap berada dalam batas target Bank Indonesia,” demikian dikutip dari riset PT Ashmore Asset Management Indonesia.

Pekan ini, imbal hasil obligasi pemerintah AS dan Indonesia bertenor 10 tahun masing-masing tercatat 3,97 persen dan 6,67 persen. Di sisi lain, aliran dana investor asing terus mengalir ke saham di Indonesia. Tercatat sekitar Rp 4,95 triliun hingga 11 Januari 2024.

“Kami merekomendasikan untuk tetap melakukan diversifikasi pada saham dan pendapatan tetap. Untuk saham kami merekomendasikan ASDN dan ADEN. Sedangkan pendapatan tetap, kami merekomendasikan saham ADON dan ADUN,” demikian dikutip dari riset Ashmore.

3 dari 4 halaman

Kinerja IHSG pada 8-12 Januari 2024

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) merosot pada 8-12 Januari 2024 usai melonjak signifikan pada pekan lalu. Koreksi IHSG itu seiring sentimen global.

Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Sabtu (13/1/2024), IHSG merosot 1,49 persen ke posisi 7.241,13 dari penutupan pekan lalu di posisi 7.350,61. Kapitalisasi pasar bursa terpangkas 3,63 persen dari Rp 11.780,02 triliun pada pekan sebelumnya menjadi Rp 11.352,54 triliun.

Sementara itu, kenaikan tertinggi dalam sepekan terjadi pada rata-rata nilai transaksi harian saham yang meningkat 17,20 persen menjadi Rp 9,78 triliun dari Rp 8,34 triliun pada pekan lalu/

Peningkatan turut terjadi pada rata-rata frekuensi transaksi harian saham 5,23 persen menjadi 1.214.622 kali transaksi dari 1.154.208 kali transaksi pada pekan lalu.

Rata-rata volume transaksi harian saham meningkat 3,26 persen selama sepekan menjadi 16,81 miliar saham dari pekan lalu 16,28 miliar saham.

Selama sepekan, investor asing melakukan aksi beli saham Rp 3,20 triliun.  Mayoritas sektor saham (IDX-IC) melemah pada pekan ini. Sektor saham basic merosot 5,76 persen dan pimpin koreksi. Kemudian sektor saham infrastruktur tergelincir 2,23 persen, sektor saham nonsiklikal turun 1,98 persen, sektor saham transportasi susut 1,73 persen, sektor saham teknologi tergelincir 1,02 persen dan sektor saham energi terpangkas 0,15 persen.

Sementara itu, sektor saham industri naik 1,11 persen, sektor saham siklikal bertambah 2,84 persen. Selain itu, sektor saham kesehatan menanjak 1,57 persen, sektor saham keuangan bertambah 2,2 persen dan sektor saham properti melesat 0,25 persen.

4 dari 4 halaman

Investor Asing Beli Saham Rp 1,1 Triliun Jelang Akhir Pekan

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik arah menghijau pada perdagangan saham Jumat (12/1/2024). IHSG menguat di tengah mayoritas sektor saham yang tertekan.

Dikutip dari data RTI, IHSG bertambah 0,29 persen ke posisi 7.241,13. Indeks saham LQ45 menguat 0,81 persen ke posisi 977,82. Mayoritas indeks saham acuan menguat

Jelang akhir pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.271,87 dan terendah 7.205,75. Sebanyak 228 saham menguat dan 281 saham melemah. 257 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan 1.161.955 kali dengan volume perdagangan 17,2 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 9,4 triliun. Investor asing beli saham Rp 1,12 triliun. Sepanjang 2024, investor asing beli saham Rp 6,07 triliun.

Jelang akhir pekan ini, mayoritas sektor saham (IDX-IC) tertekan. Sektor saham transportasi turun 1,05 persen, dan catat koreksi terbesar.

Diikuti sektor saham infrastruktur merosot 0,95 persen, sektor saham properti tergelincir 0,76 persen. Selain itu, sektor saham siklikal terpangkas 0,31 persen, sektor saham kesehatan susut 0,18 persen, sektor saham teknologi melemah 0,17 persen, dan sektor saham nonsiklikal turun 0,08 persen.

Sementara itu, sektor saham energi menguat 0,78 persen, sektor saham basic mendaki 0,75 persen, sektor saham industri melesat 0,84 persen dan sektor saham keuangan bertambah 0,13 persen.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.