Sukses

Chandra Asri Petrochemical Ganti Nama Jadi Chandra Asri Pacific

PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) telah mendapatkan persetujuan pemegang saham untuk mengganti nama menjadi Chandra Asri Pacific.

Liputan6.com, Jakarta - PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) mengumumkan pergantian nama perseroan menjadi PT Chandra Asri Pacific Tbk. Rencana tersebut telah disetujui pemegang saham pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar pada 29 Desember 2023.

"Menyetujui perubahan nama perseroan dari PT Chandra Asri Petrochemical Tbk menjadi PT Chandra Asri Pacific Tbk atau nama lain yang disetujui oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan, serta menyetujui penyesuaian nama Perseroan dalam seluruh perizinan dan dokumen-dokumen perseroan lainnya," mengutip hasil RUPSLB dalam keterbukaan informasi Bursa, Rabu (3/1/2024).

Perubahan nama perseroan nampaknya sejalan dengan langkah diversifikasi bisnis yang saat ini dijalankan. Sebelumnya, perseroan meraih investasi sebesar USD 194 juta dari Electric Generating Public Company Limited atau EGCO Group (EGCO), produsen energi independent di Thailand.

Setelah menyelesaikan proses transaksi, EGCO akan memiliki 30 persen saham di anak perusahaan Chandra Asri Group, PT Chandra Daya Investasi (CDI), yang didedikasikan untuk solusi infrastruktur.

Sementara Chandra Asri Group akan terus mempertahankan mayoritas saham sebesar 70 persen di CDI. Dana bersih yang diperoleh akan digunakan untuk pengembangan bisnis infrastruktur Chandra Asri Group dan EGCO, yang meliputi energi, air, dan fasilitas pelabuhan.

Selain pergantian nama, RUPSLB perseroan juga menyetujui pengunduran diri Nattapong Tumsaroj dari jabatannya selaku Direktur perseroan terhitung efektif sejak 1 Januari 2024. Selanjutnya, menyetujui pengangkatan Anawat Chansaksoong sebagai Direktur Perseroan yang baru untuk meneruskan sisa masa jabatan Nattapong Tumsaroj terhitung efektif sejak 1 Januari 2024 sampai dengan ditutupnya RUPST perseroan yang akan diadakan pada 2024

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

BEI Gembok Perdagangan Saham Chandra Asri, Emiten Milik Prajogo Pangestu

Sebelumnya diberitakan, Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara atau suspensi perdagangan saham milik Prajogo Pangestu, PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA).

Penghentian sementara perdagangan dilakukan usai saham TPIA terpantau mencatatkan peningkatan harga kumulatif yang signifikan.

"Sehubungan dengan terjadinya peningkatan harga kumulatif yang signifikan pada saham TPIA, dalam rangka cooling down BEI memandang perlu untuk melakukan penghentian sementara perdagangan saham TPIA pada perdagangan tanggal 22 Desember 2023,” mengutip pengumuman Bursa, Jumat (22/12/2023).

Penghentian sementara perdagangan atau suspensi saham TPIA dilakukan di pasar reguler dan pasar tunai. Tujuannya, yakni untuk memberikan waktu yang memadai bagi pelaku pasar dalam mempertimbangkan secara matang berdasarkan informasi yang ada dalam setiap pengambilan keputusan investasinya di saham TPIA.

Melansir data RTI, saham Chandra Asri Petrochemical konsisten bergerak pada zona, dalam beberapa waktu terakhir. Pada perdagangan Kamis, 21 Desember 2023, saham TPIA naik 3,52 persen ke posisi 5.875. Dalam sepekan, harga saham TPIA telah naik 19,17 persen. Dalam satu tahun terakhir, harga saham TPIA naik 150 persen.

Sebelumnya, Bursa melakukan aksi serupa pada saham PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) mulai sesi I perdagangan Selasa, 19 Desember 2023. BEI menggembok saham CUAN karena adanya peningkatan harga kumulatif yang signifikan.

Dengan demikian, sebagai bentuk perlindungan bagi Investor, BEI pun melakukan suspensi terhadap saham CUAN. Mengutip RTI, saham CUAN berada di level Rp 13.425 per saham pada perdagangan Senin, 18 Desember 2023. Selama sepekan terakhir, saham CUAN melesat 22,60 persen. Sedangkan selama enam bulan terakhir, saham CUAN sudah melambung 1.416,95 persen.

 

3 dari 5 halaman

Kinerja Semester I 2023

Sebelumnya diberitakan, PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) mengumumkan kinerja keuangan periode enam bulan yang berakhir pada akhir Juni 2023. Perseroan mencatatkan penurunan pendapatan maupun laba bersih.

Melansir laporan keuangan perseroan dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Selasa (1/8/2023), pendapatan TPIA turun 19,54 persen secara tahunan atau year on year (yoy) menjadi USD 1,07 miliar pada semester I 2023. Sedangkan pada semester I 2022, pendapatan TPIA berada di level USD 1,33 miliar.

Adapun pendapatan TPIA hingga semester I 2023 berasal dari segmen bisnis polyolefin yakni sebesar USD 728,94 juta. Bisnis olefin juga memiliki kontribusi besar bagi pendapatan TPIA senilai USD 419,33 juta.

Sementara itu, beban pokok pendapatan TPIA menurun 23,30 persen yoy dari USD 1,33 miliar pada semester I 2022 menjadi USD 1,02 miliar pada semester I 2023.

Beban penjualan TPIA juga ikut turun 14,72 persen yoy menjadi USD 31,74 juta pada semester I 2023, dibandingkan semester I 2022 sebesar USD 37,22 juta.

Di samping itu, TPIA mengalami kerugian kurs mata uang asing sebesar USD 6,31 juta pada semester I 2023, berbanding terbalik dengan semester I 2022 yang mana TPIA meraih laba kurs mata uang asing USD 844.000.

Hingga semester I 2023, TPIA masih mencatatkan rugi bersih periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar USD 586.000 atau menurun 99,09 persen yoy dibandingkan rugi bersih pada semester I 2022 sebesar USD 64,62 juta.

Kemudian, Chandra Asri memiliki jumlah aset senilai USD 5,01 miliar pada akhir semester I 2023. Angka tersebut tumbuh 16,78 persen dibandingkan akhir 2022 lalu sebesar USD 4,92 miliar. 

Liabilitas naik menjadi USD 2,16 miliar pada kuartal II 2023 dari tahun sebelumnya USD 2,12 miliar. Sementara ekuitas hingga Juni 2023 naik menjadi USD 2,84 miliar dibandingkan posisi Desember 2022 sebesar USD 2,80 miliar.

 

4 dari 5 halaman

Chandra Asri Raih Investasi USD 194 Juta dari Perusahaan Energi Thailand EGCO

Sebelumnya diberitakan, PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) meraih investasi sebesar USD 194 juta dari Electric Generating Public Company Limited atau EGCO Group (EGCO), produsen energi independen di Thailand. 

Setelah menyelesaikan proses transaksi, EGCO akan memiliki 30% saham di anak perusahaan Chandra Asri Group, PT Chandra Daya Investasi (CDI), yang didedikasikan untuk solusi infrastruktur. Grup Chandra Asri akan terus mempertahankan mayoritas saham sebesar 70% di CDI. 

Dana bersih yang diperoleh akan digunakan untuk pengembangan bisnis infrastruktur Chandra Asri Group dan EGCO, yang meliputi energi, air, dan fasilitas pelabuhan. EGCO Group terseleksi sebagai mitra pilihan Chandra Asri Group untuk mendukung pertumbuhan eksponensial bisnis infrastruktur Grup Chandra Asri, setelah melalui proses seleksi investor strategis yang kuat dan komprehensif. 

Kolaborasi ini menandai tonggak sejarah penting bagi kedua perusahaan, menggabungkan keahlian Grup Chandra Asri di sektor kimia dan infrastruktur dengan kemahiran EGCO di bidang solusi ketenagalistrikan dan energi.

Presiden Direktur Grup Chandra Asri Erwin Ciputra mengaku, pihaknya sangat senang dapat bergabung dengan EGCO sebagai mitra pertumbuhan baru untuk menciptakan sinergi yang tidak hanya akan meningkatkan efisiensi operasional, tetapi juga berkontribusi pada masa depan yang lebih berkelanjutan. 

“Dengan memanfaatkan kekuatan, kami yakin kolaborasi ini akan membawa perubahan positif dalam lanskap infrastruktur di Indonesia. Kami juga berterima kasih atas dukungan terus-menerus dari para pemegang saham, investor, dan pemangku kepentingan lainnya untuk menjadikan transaksi ini sebagai sebuah keberhasilan yang gemilang dan luar biasa,” kata Erwin dalam keterbukaan informasi, ditulis Rabu (13/12/2023).

 

5 dari 5 halaman

Selaras dengan Tujuan EGCO

CEO EGCO Group Thepparat Theppitak menuturkan, investasi baru ini selaras dengan tujuan-tujuan strategis EGCO Group untuk mengakuisisi fasilitas pembangkit listrik berbahan bakar gas berkualitas tinggi dan menguntungkan. 

"Investasi ini akan membantu memperkuat bisnis pembangkit listrik kami dan memperluas bisnis bahan bakar serta infrastruktur lainnya di ASEAN. Kolaborasi ini juga memungkinkan EGCO untuk berintegrasi dengan lancar ke pasar yang menjanjikan di Indonesia dengan potensi ekspansi lebih lanjut di Asia Tenggara, sekaligus mempertahankan kemitraan jangka panjang antara EGCO dan Chandra Asri Group,” kata dia.

CDI bertujuan menghasilkan keuntungan jangka panjang, stabil, dan berkelanjutan bagi pemegang saham melalui bisnis infrastrukturnya. Portofolio aset infrastruktur intinya terdiri dari perusahaan air terbesar dan satu-satunya yang terintegrasi di Indonesia, salah satu dari 2 Pembangkit Listrik Siklus Gabungan turbin gas di Indonesia, perusahaan patungan pembangkit listrik ramah lingkungan berkapasitas 200 MW dengan Posco International (perusahaan perdagangan terbesar di Korea Selatan), dan perusahaan jasa penyewaan tangki perantara serta pengelolaan dermaga terintegrasi yang berbasis di kawasan industri terkemuka di pulau Jawa. 

CDI memberikan pertumbuhan lebih lanjut pada aset-aset dalam portofolionya melalui peningkatan nilai melalui keunggulan operasional, terwujudnya sinergi lintas entitas dan mengintegrasikan praktik-praktik terbaik ESG.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.