Sukses

Peluang Astra Otoparts Raup Cuan di Tengah Kondisi Pelemahan Rupiah

PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) menyebut pelemahan Rupiah secara umum memberikan dampak bagi perusahaan yang impor.

Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar kurs Rupiah sempat mendekati Rp 16.000. Lantas, bagaimana nasib emiten otomotif dengan kondisi tersebut? 

PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) menyebut pelemahan Rupiah secara umum memberikan dampak bagi perusahaan yang impor, baik material ataupun produk. 

"Bagi bisnis perdagangan kami hal tersebut menjadi peluang, dengan harga barang impor yang semakin tinggi, produk kami menjadi lebih kompetitif di pasar dalam negeri," ujar Direktur Astra Otoparts Wanny Wijaya kepada Liputan6.com, Rabu (25/10/2023). 

Meski demikian, Astra Otoparts masih mempertimbangkan kenaikan harga jual produk bagi konsumen. Ini mengingat, Perseroan perlu melakukan kalkulasi sebelum mengambil keputusan tersebut. 

"Kami akan kalkulasi, apabila dampaknya tidak terlalu besar akan kami serap terlebih dahulu," kata dia.

Dengan demikian, Perseroan telah menyiapkan sejumlah strategi untuk mengamankan bahan baku impor di tengah rupiah yang melemah. Salah satunya melakukan multisourcing. 

"Kami sudah menerapkan multisourcing, termasuk lokalisasi, sejak ada short supply beberapa waktu lalu dan akan terus dilanjutkan untuk memenuhi kebutuhan kami," imbuhnya. 

Di sisi lain, ia menyebut, bisnis otomotif saat dan setelah pandemi Covid-19 tentu mengalami perubahan. Permintaan mulai mengalami pemulihan (recovery) walaupun belum mencapai titik sebelum pandemi. 

"Adapun prospek kami mengikuti target asosiasi baik Gaikindo (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia) maupun AISI (Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia) untuk bisnis manufaktur, dan pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi tolak ukur bisnis perdagangan kami," tandasnya. 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Astra Otoparts Tebar Dividen Interim Rp 192,78 Miliar, Simak Jadwalnya

Sebelumnya diberitakan, PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) akan membagikan dividen interim untuk periode tahun buku 2023. AUTO akan membagikan dividen interim sebesar Rp 192,78 miliar atau Rp 40 per saham.

Pembagian dividen tersebut sesuai dengan keputusan direksi yang telah disetujui dewan komisaris pada 2 Oktober 2023.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (4/10/2023), hingga 30 Juni 2023, laba bersih yang didapat diatribusikan kepada entitas induk sebanyak Rp 801,55 miliar, saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya Rp 8,5 triliun serta total ekuitas senilai Rp 13,43 triliun. 

Berikut ini merupakan jadwal pembagian dividen interim PT Astra Otoparts Tbk (AUTO):

Cum dividen di pasar reguler dan negosiasi: 12 Oktober 2023

Ex dividen di pasar reguler dan negosiasi: 13 Oktober 2023

Cum dividen di pasar tunai: 16 Oktober 2023

Ex dividen di pasar tunai: 17 Oktober 2023 

Recording date: 16 Oktober 2023

Pembayaran dividen: 24 Oktober 2023

Transisi Energi

Sebelumnya, Grup Astra melalui Astra Otoparts berkolaborasi dengan PT PLN (Persero) untuk mempercepat transisi energi bersih melalui pengembangan infrastruktur kendaraan listrik (electric vehicle/EV) dalam bentuk penyediaan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) dan pemasangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap. 

Kerja sama tersebut ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) yang berlangsung pada acara The 11th Indonesia EBTKE ConEx 2023 di ICE BSD City, Tangerang pada Rabu, 12 Juli 2023.

 

3 dari 4 halaman

Kolaborasi dengan PLN

Direktur Astra sekaligus Presiden Direktur Astra Otoparts Hamdhani Dzulkarnaen Salim menuturkan, kolaborasi bersama PLN merupakan langkah yang tepat dan selaras dengan tujuan Astra dalam mendukung pengembangan ekosistem kendaraan listrik serta percepatan transisi energi bersih di Indonesia.

Dia bilang, perseroan percaya kolaborasi dengan PLN dapat mendukung tujuan Astra dalam menunjang usaha pemerintah mengembangkan ekosistem kendaraan listrik dan mengurangi emisi dengan meningkatkan bauran energi terbarukan dalam kegiatan operasional serta memperkuat pengembangan perusahaan Grup Astra menjadi lebih berkelanjutan dan tangguh ke depannya. 

"Termasuk dalam percepatan pengembangan ekosistem kendaraan listrik, baik itu lewat charging machine yang kami kembangkan dan produksi sendiri maupun fasilitas pengisian daya mobil listrik bagi seluruh pengguna electric vehicle," kata Direktur Astra sekaligus Presiden Direktur Astra Otoparts Hamdhani Dzulkarnaen Salim dalam keterangan resminya. 

 

4 dari 4 halaman

Pengembangan SPKLU

Pada kesempatan ini, Astra Otoparts bersama PLN melakukan kerja sama dalam bentuk pengembangan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di Indonesia sebagai langkah awal Astra Otoparts untuk memperkuat eksistensi di ekosistem elektrifikasi.

Kerja sama antara Astra Otoparts dengan PLN diharapkan dapat memberi manfaat bagi pengguna kendaraan listrik dalam mengakses SPKLU. Astra Otoparts dan PLN juga dapat bekerja sama dalam menyediakan instalasi mesin pengisian kendaraan listrik kepada pihak ketiga.

Sejak tahun lalu Astra Otoparts telah memperkenalkan Astra Otopower, fasilitas pengisian daya Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) untuk kendaraan listrik roda empat yang tersebar di 13 titik menggunakan charging machine yang dikembangkan dan diproduksi sendiri dengan merek ALTRO. 

Ke depan, fasilitas pengisian daya KBLBB roda empat ini akan bertambah menyesuaikan populasi kendaraan listrik di Indonesia.

Selain itu, Astra bersama PLN turut berkomitmen untuk mendukung akselerasi penggunaan energi baru terbarukan (EBT) melalui pemasangan PLTS Atap di 94 lokasi yang tersebar di Indonesia dengan total kapasitas 10,94 megawatt peak (MWp).

 

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini