Sukses

Akuisisi Mandala Finance oleh MUFG Bakal Rampung 2024

Direktur Utama PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN), Daisuke Ejima menuturkan, perseroan masih membuka peluang untuk akuisisi entitas baru agar lengkapi ekosistem Bank Danamon.

Liputan6.com, Jakarta - MUFG Bank dan entitas anak dari PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN), PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (ADMF), mengumumkan telah mencapai kesepakatan dengan PT Jayamandiri Gemasejati dan beberapa pemegang saham lainnya untuk ambil alih 80,6 persen saham PT Mandala Multifinance Tbk (MFIN). Proses akuisisi diperkirakan rampung awal tahun depan.

"Saat ini proses masih berlangsung. Di mana proses diharapkan selesai awal tahun depan. Jadi akuisisi Mandala Finance ini, Adira hanya berpartisipasi 10 persen. 70 persen dari (akuisisi) 80 persen di tahap awal iu dilakukan oleh MUFG. Jadi sekarang masih dalam proses," ujar Direktur Utama Adira Finance I Dewa Made Susila dalam konferensi pers Bank Danamon, Senin (31/7/2023).

Penyelesaian pengambilalihan ini akan menghasilkan MUFG Bank menjadi pemegang saham terbesar di MFIN dengan memegang 70,6 persen saham dan ADMF akan memegang 10 persen saham.

MUFG telah mendirikan landasan bisnis perbankan komersial di Indonesia dengan menjadikan PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) anak perusahaan terkonsolidasi pada April 2019. MUFG juga memiliki keberadaan yang kuat melalui Adira, anak perusahaan Danamon di pasar pembiayaan otomotif Indonesia, yang diperkirakan akan terus tumbuh.

Selain Mandala Finance, MUFG dan afiliasi sebelumnya telah mengakuisisi beberapa entitas seperti Akulaku dan Homecredit, hingga akuisisi kredit Standard Chartered. Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama PT Bank Danamon Indonesia Tbk, Daisuke Ejima menambahkan perusahaan masih membuka peluang untuk akuisisi entitas baru untuk melengkapi ekosistem Bank Danamon.

Namun hal itu akan mempertimbangkan beberapa hal, termasuk kebermanfaatannya bagi perusahaan. "Bagi kami, tujuan utamanya adalah untuk menciptakan kontribusi yang berarti bagi masyarakat Indonesia dan pada akhirnya membawa manfaat untuk ekonomi . Jika ada peluang ya kami ingin terus mencari dan meninjau dan apakah itu membantu pertumbuhan Danamon," kata Ejima.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Kinerja Semester I 2023

Sebelumnya, PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) mengumumkan laporan keuangan untuk paruh pertama 2023. Pada periode tersebut, Bank Danamon berhasil membukukan laba bersih setelah pajak (NPAT) konsolidasi sebesar Rp 1,57 triliun. Laba tersebut susut 10,01 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 1,74 triliun.

Meski begitu, total Kredit dan trade finance perseroan pada paruh pertama 2023 tumbuh 15 persen yoy, mencapai Rp 161 triliun. Kondisi itu ditopang oleh pertumbuhan kredit di semua segmen bisnis.

Kredit untuk segmen Enterprise Banking & Financial Institution naik 11 persen yoy mencapai Rp 74 triliun. Sedangkan Kredit yang berasal dari Pembiayaan PT. Adira Dinamika Multi Finance Tbk (ADMF), anak usaha Bank Danamon, tumbuh 24 persen yoy mencapai Rp 50,9 triliun.

Selain itu, Adira Finance berhasil membukukan pertumbuhan pembiayaan baru sebesar 43 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Kredit Konsumen mencatatkan tingkat pertumbuhan tertinggi, sebesar 28 persen yoy mencapai Rp 14,2 triliun, lebih tinggi dari pertumbuhan 24 persen pada kuartal lalu.

Sementara kredit UKM menunjukkan peningkatan 7 persen yoy. Total Pendanaan meningkat 5 persen yoy mencapai Rp 140,8 triliun. Pendanaan Granular Danamon terus tumbuh sebesar 6,4 persen yoy.

"Dalam enam bulan pertama, kami membukukan pertumbuhan pinjaman dua digit. Sambil mempertahankan neraca yang sehat dengan fundamental yang kuat, kami mampu mengelola risiko dari situasi yang menantang selama pandemi dan tercermin dalam kredit bermasalah kami dalam tren menurun. Jadi hasil tersebut menunjukkan pertumbuhan kami yang konsisten dan berkelanjutan selama tahun-tahun yang penuh tantangan," kata Direktur Utama PT Bank Danamon Indonesia Tbk, Daisuke Ejima dalam konferensi pers kinerja Bank Danamon, Senin (31/7/2023).

 

3 dari 4 halaman

NIM Bank Danamon

Net Interest Margin (NIM) terus meningkat sebesar 35 basis poin (bps). Sedangkan Pendapatan Operasional meningkat 6 persen yoy menjadi Rp 8,8 triliun pada semester I 2023.

Danamon juga berkomitmen untuk memperkuat kualitas asetnya dengan rasio Loan at Risk (LAR), termasuk restrukturisasi Covid-19 yang masih direlaksasi, berhasil turun menjadi 12,9 persen, membaik 210 bps yoy.

Rasio cakupan Non Performing Loan (NPL) mencapai rekor tertinggi sebesar 259,9 persen karena Bank tetap menjaga kehati-hatian di tengah pertumbuhan kredit. Rasio Kecukupan Modal (CAR) Bank tetap menjadi salah satu yang terkuat di kategorinya. CAR konsolidasi mencapai 28,2 persen pada paruh pertama tahun 2023, jauh di atas persyaratan minimum.

 

4 dari 4 halaman

Pertumbuhan Kredit

Ejima menambahkan, pencapaian pertumbuhan kredit yang berkelanjutan diikuti dengan peningkatan NIM dan pendapatan operasional mencerminkan Danamon berada di jalur yang benar dalam strategi dan investasinya untuk mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan bagi Bank.

"Kami akan sepenuhnya memaksimalkan keunikan kami sebagai bank hybrid, kombinasi kehadiran dan keahlian lokal yang kuat dengan kapabilitas dan jaringan global melalui ekosistem MUFG untuk memperluas bisnis kami dan mencapai level baru dalam kinerja kami,” kata Ejima.

Danamon juga berkomitmen untuk fokus pada kebutuhan nasabahnya dan mencari cara terbaik dalam memberikan solusi keuangan holistik bagi mereka. Melalui tema HUT Danamon ke-67, Tumbuh Bersama, Danamon ingin menekankan kesediaannya untuk selalu hadir mendukung pertumbuhan nasabah, mitra bisnis, karyawan, komunitas dan akan selalu mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Pada penutupan perdagangan saham Senin, 31 Juli 2023, saham BDMN merosot 3,16 persen ke posisi Rp 3.060 per saham. Saham BDMN dibuka stagnan Rp 3.160. Saham BDMN berada di level tertinggi Rp 3.170 dan terendah Rp 3.060 per saham. Total frekuensi perdagangan 2.703 kali dengan volume perdagangan 71.251 lot saham. Nilai transaksi Rp 22,1 miliar.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini