Sukses

IHSG Anjlok 1,4 Persen ke Posisi 6.746 Usai Rilis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) meninggalkan posisi 6.800 pada perdagangan sesi pertama, Jumat (5/5/2023). IHSG melemah usai rilis pertumbuhan ekonomi Indonesia 5,03 persen pada kuartal I 2023.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) makin anjlok pada perdagangan saham Jumat (5/5/2023). Koreksi IHSG itu terjadi usai Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia tercatat 5,03 persen pada kuartal I 2023.

Mengutip data RTI, IHSG anjlok 1,4 persen ke posisi 6.746. Indeks LQ45 terpangkas 1,3 persen ke posisi 639,13. Seluruh indeks acuan kompak tertekan. Pada perdagangan pukul 10.41 WIB, IHSG berada di level tertinggi 6.851 dan terendah 6.741. Sebanyak 372 saham melemah sehingga menekan IHSG. 131 saham menguat dan 183 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan 598.895 kali dengan volume perdagangan 7,6 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 4,3 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.671.

Seluruh indeks sektor saham (IDX-IC) kompak tertekan. Sektor saham energi melemah 2,98 persen, sektor saham basic susut 2,69 persen, sektor saham industri tergelincir 2,4 persen, sektor saham nonsiklikal melemah 0,76 persen.

Selain itu, sektor saham siklikal merosot 0,55 persen, sektor saham kesehatan terpangkas 1,56 persen, sektor saham keuangan terpangkas 0,15 persen, sektor saham properti tergelincir 0,61 persen. Selanjutnya sektor saham teknologi melemah 2,1 persen, sektor saham infrastruktur merosot 1,2 persen dan sektor saham transportasi susut 0,10 persen.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Top Gainers-Losers pada 5 Mei 2023

Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:

  • Saham TNCA melambung 24,56 persen
  • Saham BKSW melambung 12 persen
  • Saham BVIC melambung 9,7 persen
  • Saham HAJJ melambung 9,63 persen
  • Saham INRU melambung 7,43 persen

 

Saham-saham yang masuk top losers antara lain:

  • Saham PGJO terpangkas 8,6 persen
  • Saham KING terpangkas 7,22 persen
  • Saham MYOH terpangkas 6,99 persen
  • Saham MLPT terpangkas 6,97 persen
  • Saham MFIN terpangkas 6,9 persen

 

Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:

  • Saham BBRI senilai Rp 378 miliar
  • Saham BBCA senilai Rp 230,8 miliar
  • Saham ADRO senilai Rp 227,6 miliar
  • Saham BOGA senilai Rp 185 miliar
  • Saham MDKA senilai Rp 170,9 miliar

 

Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:

  • Saham GTRA tercatat 40.349 kali
  • Saham WIRG tercatat 22.549 kali
  • Saham BBYB tercatat 15.148 kali
  • Saham PTMP tercatat 14.529 kali
  • Saham ADRO tercatat 14.478 kali
3 dari 3 halaman

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I 2023

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal I-2023 terhadap triwulan I-2022 tumbuh sebesar 5,03 persen (y-on-y). Angka pertumbuhan ekonomi ini mengalami kontraksi 0,92 persen dibandingkan pada kuartal IV-2022.

"Secara year on year pertumbuhan ekonomi kita (kuartal I-2023) 5,03 persen," kata Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS  Moh Edy Mahmud dalam konferensi pers, Jumat (5/5/2023).

Edy menjelaskan, kontraksi pertumbuhan ekonomi Indonesia 0,92 persen kuartal I-2023 dibandingkan kuartal IV-2022 polanya sama seperti tahun-tahun sebelumnya. Menurutnya, beberapa tahun sebelumnya pada kuartal I selalu mengalami kontraksi.

Misalnya pada kuartal I-2022 kontraksi sebesar 0,94 persen, kuartal I-2021 juga kontraksi 0,93 persen, dan kuartal I-2022 terkontraksi sebesar 2,41 persen.

"Jadi, memang secara Q to Q untuk triwulan I polanya memang demikian selalu terkontraksi," ujarnya.

Kendati demikian, pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal I-2023 masih tumbuh diatas 5 persen yakni 5,03 persen dibandingkan kuartal yang sama di tahun sebelumnya. Hal ini menandakan pertumbuhan ekonomi Indonesia masih stabil.

Bisa dilihat dari kuartal IV-2021 sampai dengan kuartal I-2023 perekonomian Indonesia tumbuh pada level 5 persen ke atas.

Hitungan Berdasarkan PDB 

Sementara itu, ekonomi Indonesia bila dihitung berdasarkan PDB pada kuartal I-2023 atas dasar harga berlaku sebesar mencapai Rp 5.071,7 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 Rp 2.961,2 triliun.

Adapun lapangan usaha dengan kontribusi terbesar terhadap pertumbuhan ekonomi tersebut antara lain industri pengolahan, perdagangan dan pertambahan tumbuh moderat, sedangkan pertanian dan konstruksi tetap tumbuh meskipun relatif rendah.

Sementara, terdapat tiga lapangan usaha dengan pertumbuhan tertinggi, diantaranya transportasi dan pergudangan tumbuh 15,93 persen, akomodasi dan makan minum 11,55 persen, serta jasa lainnya tumbuh 8,90 persen.

Pertumbuhan tiga sektor ini ditopang oleh peningkatan mobilitas masyarakat, peningkatan kunjungan wisatawan mancanegara, serta terselenggaranya beberapa acara nasional dan internasional.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.