Sukses

IPO, Merdeka Battery Materials Bidik Dana Segar Rp 8,74 Triliun

PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) berencana IPO dengan melepas 11 miliar saham ke publik. Nilai dana IPO yang diincar Rp 8,74 triliun.

Liputan6.com, Jakarta - PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) bakal menggelar penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) dengan melepas 11 miliar saham. 

Mengutip laman e-ipo, Selasa (28/3/2023), Merdeka Battery Materialsbakal melepas sebanyak-banyaknya 11.000.000.000 atau 11 miliar saham dengan nilai nominal Rp100 per saham, yang mewakili sebesar-besarnya 10,24 persen dari modal ditempatkan dan disetor perseroan setelah IPO.

Adapun, harga penawaran saham sebesar Rp780 sampai dengan Rp795 per saham. Dengan demikian, perseoan akan meraup dana segar Rp 8,74 triliun. 

Kemudian, apabila terjadi kelebihan pemesanan pada penjatahan terpusat, perseroan akan mengeluarkan saham tambahan sebanyak-banyaknya 1.100.000.000 atau 1,1miliar saham biasa atas nama dengan nilai nominal Rp100 per saham. 

Jumlah tersebut mewakili sebanyak-banyaknya 1,01 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah penawaran umum dengan asumsi terdapat penerbitan saham tambahan karena kelebihan pemesanan pada penjatahan terpusat, dengan harga penawaran sebesar Rp780 sampai dengan Rp795 per saham. Sehingga jumlah penawaran umum secara keseluruhan adalah sebanyak-banyaknya Rp9,61 triliun.

Dana IPO

Seluruh dana hasil dari IPO, setelah dikurangi biaya- biaya emisi, akan digunakan sekitar 48,0 persen akan digunakan oleh Perseroan untuk pembayaran lebih awal untuk seluruh pokok utang yang timbul berdasarkan perjanjian fasilitas berjangka USD 300.000.000, yang akan dibayarkan kepada Merdeka Copper Gold (MDKA) dan ING Bank N.V. cabang Singapura (ING Bank), masing-masing sebesar USD 225.000.000 dan USD 75.000.000, melalui ING Bank sebagai agen. MDKA merupakan afiliasi perseroan sedangkan ING Bank bukan merupakan Afiliasi Perseroan.

Lalu, sekitar 5,0 persen akan digunakan oleh perseroan untuk mengambil alih hak tagih sebesar USD 30.000.000 yang timbul dari perjanjian fasilitas dukungan induk 23 Agustus 2022 yang diberikan oleh Merdeka Copper Gold kepada PT Merdeka Tsingshan Indonesia (MTI), sehingga perseroan selanjutnya akan memiliki hak tagih kepada MTI sebesar USD 30.000.000 atau setara Rp 460,5 miliar dengan syarat dan ketentuan yang sama dengan perjanjian fasilitas dukungan induk.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Pemakaian Dana IPO Lainnya

Selain itu, sekitar 1,5 persen akan digunakan oleh perseroan untuk modal kerja antara lain untuk biaya karyawan, biaya jasa profesional, dan biaya keuangan dan sekitar 8,0 persen akan dipinjamkan kepada MTI yang selanjutnya akan digunakan untuk membiayai sebagian kebutuhan belanja modal yang timbul dari pembangunan Proyek AIM I, yang dijadwalkan akan memulai produksi pada pertengahan kedua 2023.

Tak hanya itu, sekitar 14,0 persen akan dipinjamkan kepada PT Zhao Hui Nickel (ZHN) dan sekitar 5,5 persen akan dipinjamkan kepada PT Sulawesi Cahaya Mineral (SCM) yang selanjutnya akan digunakan untuk modal kerja, meliputi antara lain biaya karyawan, biaya jasa profesional, pembayaran royalti ke kas negara, biaya pengangkutan dan bongkar muat, biaya pemeliharaan dan perbaikan, serta biaya penambangan.

Sedangkan, sisanya akan dilakukan untuk penyetoran modal kepada PT Merdeka Industri Mineral (MIN) yang selanjutnya akan digunakan untuk penyetoran modal dan pemberian pinjaman kepada PT Sulawesi Industri Parama (SIP) masing-masing sebesar 50 persen. 

 

3 dari 3 halaman

Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan Jadwal IPO

SIP kemudian akan digunakan untuk membiayai sebagian kebutuhan belanja modal yang timbul dari pembangunan fase pertama dari pabrik HPAL pertama yang berkapasitas 60.000 ktpa (HPAL 1a) di Indonesia Konawe Industrial Park (IKIP) proyek ini merupakan bagian dari strategi usaha perseroan dan perusahaan anak (Grup MBM) agar semakin terlibat dalam rantai nilai bahan baku strategis dan ke depannya dalam rantai nilai baterai kendaraan bermotor listrik.

Apabila dana yang dipinjamkan telah dikembalikan oleh MTI dan atau ZHN dan atau SCM dan atau SIP kepada perseroan, maka perseroan akan menggunakan dana tersebut untuk mendukung kegiatan usaha Grup MBM.

Sementara itu, Merdeka Battery Materials menunjuk PT Indo Premier Sekuritas dan PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk sebagai penjamin pelaksana emisi efek. Sedangkan, penjamin emisi efek akan ditentukan kemudian.

Perkiraan Jadwal

Masa Penawaran Awal: 28 Maret-4 April 2023

Perkiraan Tanggal Efektif: 11 April 2023

Perkiraan Masa Penawaran Umum Perdana Saham: 12-14 April 2023

Perkiraan Tanggal Penjatahan: 14 April 2023

Perkiraan Tanggal Distribusi Saham Secara Elektronik

Perkiraan Tanggal Pencatatan Pada PT Bursa Efek Indonesia: 17 April 2023 18 April 2023

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.