Sukses

BRI Tebar Dividen Tunai Rp 34,89 Triliun, Tunggu Tanggal Mainnya

Sebelumnya, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) memberikan dividen tunai untuk laba tahun buku 2022 sebanyak Rp 23,15 triliun

Liputan6.com, Jakarta PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) akan membagikan dividen tunai Rp 34,89 triliun untuk periode tahun buku 2022. Dividen tersebut setara dengan Rp 231,22 per saham.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia, Kamis (16/3/2023), pembagian dividen tersebut sesuai dengan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada13 Maret 2023. 

Adapun, jumlah dividen yang akan dibagikan BRI sebesar Rp 43,49 triliun atau 85 persen dari laba bersih. Dividen BRI tersebut setara dengan Rp 288,23 per saham. 

 
Selain itu, jumlah dividen interim tahun buku sebesar Rp 57 per saham atau setara Rp 8,6 triliun. Dengan demikian, BRI akan membagikan dviden tunai Rp 34,89 triliun atau Rp 231,22 per saham untuk periode tahun buku 2022. 
 
Sementara itu, hingga 31 Desember 2022, laba bersih yang didapat diatribusikan kepada entitas induk sebanyak Rp 51,17 triliun, saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya Rp 7,67 triliun serta total ekuitas senilai Rp 303,39 triliun. 

Jadwal

  • Cum dividen di pasar reguler dan negosiasi: 21 Maret 2023
  • Ex dividen di pasar reguler dan negosiasi: 24 Maret 2023
  • Cum dividen di pasar tunai: 27 Maret 2023
  • Ex dividen di pasar tunai: 28 Maret 2023
  • Recording date: 27 Maret 2023
  • Pembayaran dividen: 12 April 2023
 
Sebelumnya, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) memberikan dividen tunai untuk laba tahun buku 2022 sebanyak Rp 23,15 triliun kepada pemerintah dari total Rp 43,49 triliun. Dividen tersebut setara dengan Rp 288 per saham.
 
 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Disetujui RUPS

Hal itu telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan 2023 pada Senin, 13 Maret 2023. Direktur Utama BRI Sunarso menuturkan, pemerintah selaku pemegang saham mayoritas akan mendapatkan dividen sebanyak Rp 23,15 triliun.
 
"Porsi kepemilikan pemerintah di BRI itu 53,19 persen, maka dari total yang dibagikan Rp 43 triliun itu negara kebagian Rp 23,15 triliun," kata Sunarso dalam konfrensi pers, Senin (13/3/2023).
 
Sementara itu, sisa dividen sebanyak Rp20 triliun bakal diberikan kepada investor ritel dari BRI. Adapun, sisa laba bersih sebesar Rp 7,7 triliun atau 15 persen akan disimpan sebagai saldo laba ditahan.
 
Sunarso menuturkan, penetapan dividend payout ratio sebesar 85 persen tersebut mempertimbangkan saat ini BRI memiliki struktur modal yang kuat dan likuiditas yang optimal dalam rangka ekspansi bisnis dan antisipasi risiko yang mungkin terjadi pada masa mendatang.
 
"Dengan rasio pembayaran dividen sebesar 85 persen, CAR perseroan tetap terjaga di kisaran 20 persen untuk jangka panjang,” imbuhnya.
 
Dalam kesempatan yang sama, ia bilang, pihaknya berkomitmen akan memberikan dividen di atas 70 persen dari total raihan laba bersih.
 
"3-4 tahun ke depan laba BRI layak dibagikan dalam bentuk dividen. Realisasinya 80 atau stabil 85 persen itu jawabannya. Tahun-tahun ke depan dividend payout ratio di atas 70 persen," kata dia.
 
 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini