Sukses

Adhi Karya Bidik Tambah Laba hingga 25 Persen pada 2023

PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) membidik pertumbuhan pendapatan 10-15 persen dan laba 20-25 persen pada 2023. Pendapatan akan oleh sejumlah proyek yang digarap Adhi Karya.

Liputan6.com, Jakarta - PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) membidik pertumbuhan pendapatan 10-15 persen dan laba bersih 20-25 persen pada 2023.

Direktur Utama Adhi Karya Entus Asnawi Mukhson menuturkan pihaknya menargetkan pertumbuhan pendapatan, dan laba bersih pada tahun ini lebih baik dari tahun sebelumnya.

"Naik dari tahun lalu 20-25 persen (laba bersih) seperti 2022 kemarin rencana naik 25 persen realisasi 47 persen," kata Entus saat ditemui di Jakarta, Rabu (15/3/2023).

Dia bilang, pendapatan tersebut akan ditopang oleh sejumlah proyek yang telah digarap Adhi Karya. "(Yang akan berkontrbusi besar terhadap pendapatan selain proyek LRT) ada beberapa proyek tol, ada penyelesaian tol Sigli-Banda Aceh, proyek-proyek IKN ada, tol Solo-Yogyakarta, tol Yogyakarta-Bawean dan proyek lainnya," katanya. 

Sementara itu, Adhi Karya tengah menyiapkan sejumlah strategi dalam mencapai target pertumbuhan pendapatan dan laba bersih pada tahun ini. Salah satunya adalah fokus dalam percepatan pembangunan terhadap kontrak yang sudah dikantongi.

"Kalau strategi pendapatan kita fokus dalam percepatan pembangunan terhadap kontrak-kontrak yang sudsh ditangan di mana saat ini, tahun lalu kita punya kontrak baru Rp 2,37 triliun. Kemudian, sampai awal Februari kita punya kontrak Rp 4,3 triliun, harapannya bisa terus meningkat," Sekretaris Perusahaan Adhi Karya, Farid Budiyanto.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Sasar Proyek dengan Sumber Pembiayaan yang Pasti

Selanjutnya, perseroan juga menyasar proyek-proyek dengan sumber pembiayaan yang pasti.

"Kita upayakan bisa menyasar proyek-proyek yang sudah clear sumber pembiayaan sama sudah clear dari sisi lahan juga agar bisa dipastikan bisa digarap dan dikerjakan tahun ini," kata Farid.

Sementara itu, Adhi Karya juga menyiapkan strategi untuk mengerek laba bersih, salah satunya dengan melakukan efisiensi.

"Ada banyak faktor selain kita genjot produksi kita juga coba melakukan upaya-upaya efisiensi dari metode kerja dengan menggunaka teknologi buliding information modeling kita gunakan tenaga kerja yang handal agar proses kerja kita maksimal efisien dan tidak mandek dan sesuai spek yang diharap pemberi kerja," ujar dia.

Tak hanya itu, Farid mengaku, pihaknya melakukan efisiensi dengan menurunkan pinjaman agar tidak menambah beban bunga.

"Selain itu. kita coba efisiensi melalui menurunkan pinjaman. Harapannya enggak menambah beban bunga karena buga itu bisa menggerus bottom line," ujar dia.

 

 

3 dari 4 halaman

Adhi Karya Bidik Proyek hingga Rp 5 Triliun

Sebelumnya, PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) membidik proyek Ibu Kota Negara (IKN) baru senilai Rp 3-Rp 5 triliun pada 2023. Hingga saat ini, perseoan telah memiliki tujuh proyek di IKN senilai Rp 2,6 triliun. 

Direktur Utama Adhi Karya Entus Asnawi Mukhson menuturkan, tujuh proyek IKN tersebut antara lain hunian pekerja, Intake Sepaku, fender jembatan Pulau Balang, duplikasi jembatan Pulau Balang, rumah dinas menteri, land development 1B, dan tol segmen 3A Karang Joang-Kariangau. 

"Secara keseluruhan ada tujuh (proyek IKN) harus selesai 2024. Namun, ada yang harus cepat selesai. Nilai 7 proyek itu total Rp 2,6 triliun dari IKN," kata Entus saat ditemui di Jakarta, Rabu (15/3/2023).

Dengan demikian, Adhi Karya memastikan proyek hunian pekerja rampung pada Maret 2023 dan Intake Sepaku rampung pada kuartal II 2023.  Selanjutnya, dia bilang, skema pembayaran proyek IKN dengan progress payment. "Tidak investasi," kata dia. 

Di sisi lain, Adhi Karya telah mengantongi kontrak baru Rp 4,3 triliun hingga Februari 2023. Angka tersebut tumbuh sebesar 35,5 dibandingkan 2022. 

Entus mengatakan, perolehan kontrak baru ini didominasi dari proyek jalan dan jembatan sebesar 64 persen, gedung 16 persen, sumber daya air 13 persen dan sisanya berasal dari proyek energi, properti, anak usaha lainnya. Sementara itu, Adhi Karya juga membidik pertumbuhan kontrak baru 10-15 persen, pendapatan 10-15 persen dan laba bersih 20-25 persen pada 2023.

Entus menegaskan, pihaknya menargetkan pertumbuhan kontrak baru, pendapatan, dan laba bersih pada tahun ini lebih baik dari tahun sebelumnya.

"Naik dari tahun lalu 20-25 persen (laba bersih) seperti 2022 kemarin rencana naik 25 persen realisasi 47 persen," kata dia.

 

4 dari 4 halaman

Target Proyek IKN pada 2023

Sebelumnya, PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) membidik proyek Ibu Kota Negara (IKN) baru senilai Rp 3-Rp 5 triliun pada 2023. Hingga saat ini, perseoan telah memiliki tujuh proyek di IKN senilai Rp 2,6 triliun. 

Direktur Utama Adhi Karya Entus Asnawi Mukhson menuturkan, tujuh proyek IKN tersebut antara lain hunian pekerja, Intake Sepaku, fender jembatan Pulau Balang, duplikasi jembatan Pulau Balang, rumah dinas menteri, land development 1B, dan tol segmen 3A Karang Joang-Kariangau. 

"Secara keseluruhan ada tujuh (proyek IKN) harus selesai 2024. Namun, ada yang harus cepat selesai. Nilai 7 proyek itu total Rp 2,6 triliun dari IKN," kata Entus saat ditemui di Jakarta, Rabu (15/3/2023).

Dengan demikian, Adhi Karya memastikan proyek hunian pekerja rampung pada Maret 2023 dan Intake Sepaku rampung pada kuartal II 2023.  Selanjutnya, dia bilang, skema pembayaran proyek IKN dengan progress payment. "Tidak investasi," kata dia. 

Di sisi lain, Adhi Karya telah mengantongi kontrak baru Rp 4,3 triliun hingga Februari 2023. Angka tersebut tumbuh sebesar 35,5 dibandingkan 2022. 

Entus mengatakan, perolehan kontrak baru ini didominasi dari proyek jalan dan jembatan sebesar 64 persen, gedung 16 persen, sumber daya air 13 persen dan sisanya berasal dari proyek energi, properti, anak usaha lainnya. Sementara itu, Adhi Karya juga membidik pertumbuhan kontrak baru 10-15 persen, pendapatan 10-15 persen dan laba bersih 20-25 persen pada 2023.

Entus menegaskan, pihaknya menargetkan pertumbuhan kontrak baru, pendapatan, dan laba bersih pada tahun ini lebih baik dari tahun sebelumnya.

"Naik dari tahun lalu 20-25 persen (laba bersih) seperti 2022 kemarin rencana naik 25 persen realisasi 47 persen," kata dia.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.