Sukses

Top 3: Mengenal Apa Itu Dividen yang Jadi Incaran Investor

Berikut tiga artikel terpopuler di saham yang dirangkum pada Minggu, 5 Maret 2023.

Liputan6.com, Jakarta - Hal paling ditunggu-tunggu dari sebuah investasi tak salah lagi adalah imbal hasilnya. Dalam investasi di pasar saham, setidaknya ada beberapa sumber cuan. Salah satunya dividen .

Melansir laman Bursa Efek Indonesia (BEI), Sabtu (4/3/2023), dividen adalah pembagian keuntungan yang diberikan perusahaan dan berasal dari keuntungan yang dihasilkan perusahaan.

Dividen diberikan setelah mendapat persetujuan dari pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Jika investor ingin mendapatkan dividen, investor harus memegang saham perusahaan dalam kurun waktu yang relatif lama. Atau setidaknya menjadi pemegang saham pada periode yang ditentukan sebagai pemegang saham yang berhak mendapatkan dividen.

Jenis Dividen

Dividen yang dibagikan perusahaan dalam beberapa bentuk, yang paling umum adalah dividen tunai dan dividen saham. Dividen tunai merupakan pembagian keuntungan yang dibagikan dalam bentuk uang tunai kepada pemegang saham dalam nominal tertentu tiap lembarnya.

Artikel ap aitu dividen yang jadi incaran investor: pengertian, jenis hingga cara perhitungan telah menyita perhatian pembaca di saham. Ingin tahu artikel terpopuler lainnya di saham? Berikut tiga artikel terpopuler di saham yang dirangkum pada Minggu, (5/3/2023):

1.Apa Itu Dividen yang Jadi Incaran Investor: Pengertian, Jenis hingga Cara Perhitungan

Hal paling ditunggu-tunggu dari sebuah investasi tak salah lagi adalah imbal hasilnya. Dalam investasi di pasar saham, setidaknya ada beberapa sumber cuan. Salah satunya dividen .

Melansir laman Bursa Efek Indonesia (BEI), Sabtu (4/3/2023), dividen adalah pembagian keuntungan yang diberikan perusahaan dan berasal dari keuntungan yang dihasilkan perusahaan.

Dividen diberikan setelah mendapat persetujuan dari pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Jika investor ingin mendapatkan dividen, investor harus memegang saham perusahaan dalam kurun waktu yang relatif lama. Atau setidaknya menjadi pemegang saham pada periode yang ditentukan sebagai pemegang saham yang berhak mendapatkan dividen.

Berita selengkapnya baca di sini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

2.Adhi Karya Kantongi Pendapatan Rp 13,54 Triliun pada 2022

PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) mencatatkan kinerja positif hingga akhir 2022. Emiten pelat merah ini membukukan pendapatan usaha Rp 13,54 triliun pada 2022, meningkat 17,43 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 11,53 triliun. 

Mengutip laporan keuangan Adhi Karya, ditulis Sabtu (4/3/023), Beban pokok pendapatan hingga akhir 2022 mencapai Rp 11,75 triliun atau meningkat 20,26 persen dari realisasi sebelumnya sebesar Rp 9,77 triliun. 

Dengan demikian, laba bruto Adhi Karya naik tipis 2,28 persen menjadi Rp 1,79 triliun pada 2022 dari Rp 1,75 triliun pada 2021. Perseroan juga mencatatkan penurunan laba usaha 5,35 persen menjadi Rp 1,06 triliun pada 2022 dari tahun.

Hingga akhir 2022, Adhi Karya mengantongi laba bersih sebesar Rp 81,24 miliar. Laba perseroan melonjak 47,22 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 55,18 miliar sebelumnya Rp 1,12 triliun. 

Berita selengkapnya baca di sini

3 dari 3 halaman

3.Harga Komoditas Bayangi IHSG pada 27 Februari-3 Maret 2023

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan koreksi pada perdagangan saham 27 Februari-3 Maret 2023. Analis menuturkan, koreksi IHSG dipicu dari harga komoditas dan kebijakan bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (the Fed).

Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), Sabtu (4/3/2023), IHSG turun 0,63 persen menjadi 6.813,63 pada 27 Februari-3 Maret 2023. Pada pekan lalu, IHSG susut 0,57 persen 6.856,57. Kapitalisasi pasar merosot 0,53 persen menjadi Rp 9.451,28 triliun. Kapitalisasi pasar itu juga susut Rp 50,61 triliun dari pekan lalu di posisi Rp 9.501,89 triliun.

Sementara itu, transaksi harian meningkat 21,56 persen menjadi Rp 10,79 triliun dari Rp 8,87 triliun pada pekan lalu. Rata-rata frekuensi transaksi harian bursa menguat 8,88 persen menjadi 1.093.950 dari 1.004.732 transaksi pada pekan lalu. Volume transaksi harian bursa bertambah 3,91 persen menjadi 16,72 miliar saham dari 16,09 miliar saham pada pekan lalu.

Berita selengkapnya baca di sini

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.