Sukses

BRI Salurkan Kredit Rp 1.139,08 Triliun pada 2022

BRI menyatakan, kualitas kredit membaik juga berdampak positif terhadap efisiensi perseroan. Adapun perseroan mencatat total kredit Rp 1.139,08 triliun pada 2022.

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk mencatatkan total kredit dan pembiayaan BRI Group tercatat mencapai Rp 1.139,08 triliun pada akhir Desember 2022. 

Secara khusus, portofolio kredit mikro BRI tumbuh double digit sebesar 13,9 persen year on year (yoy). Hal ini menjadikan proporsi kredit UMKM dibandingkan total kredit BRI terus meningkat, menjadi sebesar 84,74 persen.

"Di samping itu membaiknya kualitas kredit yang disalurkan memberikan dampak positif terhadap efisiensi yang dilakukan Perseroan," kata Direktur Utama BRI Sunarso dalam paparan kinerja kuartal IV 2022, Rabu (8/2/2023).

Pada kesempatan yang sama, Direktur Bisnis Mikro BRI Supari menuturkan, sepanjang 2022, BRI telah berhasil menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sesuai dengan breakdown atau alokasi yang ditetapkan Pemerintah yakni sebesar Rp 252,38 triliun kepada 6,5 juta debitur.

"Pada 2023 ini, BRI akan terus berkomitmen untuk menyalurkan KUR sebagai upaya mendorong roda perekonomian grass root serta untuk mendukung penyediaan lapangan pekerjaan bagi masyarakat. BRI telah mendapatkan alokasi penyaluran KUR tahun 2023 dari Pemerintah sebesar Rp 270 triliun dan BRI optimis dapat mencapai target tersebut. Hal tersebut tak lepas dari kemampuan BRI dalam memproses dan mencairkan KUR dengan rata-rata Rp 1 triliun per hari,” imbuhnya.

Terkait dengan KUR, Supari menjabarkan secara gamblang KUR adalah Kredit Usaha Rakyat (KUR), jadi KUR itu adalah kredit, bukan bantuan atau hibah.

Sumber dana KUR, 100 persen dari dana bank. Suku bunga KUR Mikro 16 persen, dari beban bunga 16 persen tersebut, Pemerintah memberi subsidi 10 persen kepada rakyat sehingga beban bunga yang dibayar rakyat hanya 6 persen. Jadi, yang dibantu subsidi adalah rakyat, bukan bank. 

Keberhasilan BRI dalam menjalankan fungsi intermediasi juga mampu diimbangi dengan manajemen risiko yang prudent. Hal tersebut tercermin dari rasio NPL BRI secara konsolidasian yang manageable dilevel 2,67 persen. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Didukung Modal Kuat

Disamping itu, BRI menyiapkan pencadangan yang cukup dengan NPL Coverage tercatat sebesar 305,73 persen, dimana angka ini meningkat dibandingkan dengan NPL Coverage pada akhir 2021 yang sebesar 281,16 persen.

Pencadangan yang memadai tersebut merupakan langkah antisipatif dan upaya mitigasi risiko menghadapi ketidakpastian perekonomian global, kenaikan inflasi dan suku bunga, serta potensi perlambatan ekonomi.

Kemampuan BRI dalam menyalurkan kredit dan pembiayaan juga didukung dengan likuiditas yang memadai dan permodalan yang kuat. Hal ini terlihat dari rasio LDR secara konsolidasian yang terjaga di level 87,09 persen dengan Capital Adequacy Ratio (CAR) sebesar 25,54 persen.

"Berdasarkan data statistik di atas, BRI yakin akan terus tumbuh secara sustainable, karena telah memiliki sumber pertumbuhan yang jelas, punya kecukupan modal dan likuiditas serta pengelolaan risiko yang lebih baik. Secara konsisten BRI akan fokus kepada UMKM”, ujar Sunarso.

Atas pencapaian tersebut, Sunarso pun menegaskan komitmen BRI untuk terus memberikan economic value dan social value utamanya terhadap negara dan masyarakat Indonesia. 

"Saya ingin menegaskan kembali bahwa BRI adalah banknya rakyat. BRI berbisnis dengan rakyat dan diproses dengan caranya rakyat. Melalui pajak dan dividen, keuntungan BRI akan disetorkan kepada negara dan kemudian kembali lagi menjadi berbagai program Pemerintah untuk rakyat,” pungkasnya.

 

3 dari 4 halaman

BRI Gandeng Bio Farma Bangun Ekosistem Perawatan Kesehatan

Sebelumnya, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) menandatangani kerja sama dengan Bio Farma selaku Holding BUMN Farmasi untuk membangun ekosistem healthcare (perawatan kesehatan).

Kedua perusahaan ini tengah membangun ekosistem dengan mengembangkan platform Medbiz, yaitu marketplace end-to-end distribusi obat-obatan dan alat kesehatan yang ditujukan bagi retailer agar terhubung dengan multi distributor atau seller di bidang farmasi.

Direktur Bisnis Kecil dan Menengah BRI Amam Sukriyanto mengatakan, kerja sama ini diharapkan dapat memudahkan masyarakat untuk mengakses berbagai kebutuhan di bidang kesehatan. 

"Dengan kemudahan transaksi, semua sudah bisa dilakukan serba cashless sehingga lebih efektif dan efisien. Selain itu, fasilitas yang dapat dimanfaatkan untuk retailer ini juga turut mendongkrak para pelaku usaha atau UMKM,” kata Amam dalam keterangan resminya, ditulis Sabtu, (4/2/2023).

Melalui Medbiz Card yang disediakan BRI, nasabah pun dapat melakukan transaksi dengan limit hingga Rp200 juta. Dengan begitu, diharapkan layanan perbankan BRI mampu menjadi pilihan bagi Mitra Medbiz yang hendak melakukan pembelian produk kesehatan melalui MedBiz, sejalan dengan beragam promo yang ditawarkan. 

 

4 dari 4 halaman

Penyedia Sistem Pembayaran

BRI berperan sebagai bank penyedia sistem pembayaran di platform medbiz, seperti Medbizcard, fitur pembayaran BRIVA, pembayaran menggunakan paylater Ceria dan pembiayaan melalui Distributor financing.

CERIA merupakan layanan pinjaman digital yang memberikan kemudahan untuk pembiayaan transaksi melalui e-commerce dengan limit hingga Rp 20 juta dan proses hanya dalam waktu kurang dari 10 menit.

“BRI bersama Bio Farma juga fokus dalam membina UMKM melalui pemberian pembiayaan kepada pelaku usaha di sektor farmasi dan kesehatan,” kata Amam.

Semua kerja sama ini terintegrasi secara sistem sehingga memberikan aksesibilitas dan kemudahan bagi masyarakat untuk memanfaatkan layanan keuangan dari BRI dan kemudahan menagakses layanan kesehatan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.