Sukses

JD.ID Tutup Layanan di Indonesia Tak Berdampak terhadap GOTO

PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) menyatakan investasi GoTo pada JD.com telah reklasifikasi sebagai komponen investasi lain pada April 2021.

Liputan6.com, Jakarta - Manajemen PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) menyatakan penutupan perusahaan e-commerce JD.ID di Indonesia tidak berdampak terhadap arus kas, margin kontribusi dan earning before interest tax, depreciation, and amortization (EBITDA) perseroan.

Sebelumnya dikabarkan GoTo memegang 12,2 persen saham di JD.ID. Saat dikonfirmasi mengenai hal itu,  Chief of Corporate Affair GoTo, Nila Marita menuturkan, GOTO secara berkala melakukan tinjauan atas investasi dan kepemilikannya pada berbagai perusahaan ventura bersama dan asosiasi maupun investasi lainnya.

”Per April 2021, investasi GoTo pada JD.com e-commerce Singapore Pte Ltd (JD) telah direklasifikasi sebagai komponen dari investasi lain-lain pada laporan posisi keuangan perseroan, serta GoTo tidak lagi memiliki pengaruh signifikan pada JD,” ujar Nila lewat keterangan tertulis kepada Liputan6.com, Rabu (1/2/2023).

Nila menuturkan, sebagai pemegang saham minoritas, GoTo telah mendapatkan pemberitahuan dari perusahaan induk JD mengenai rencana likuidasi tersebut dan telah memberikan persetujuan terhadap proses yang dilakukan.

"Seluruh biaya likuidasi bersih yang muncul akan dibebankan pada perusahaan induk JD. Likuidasi ini tidak akan berdampak material kepada arus kas, margin kontribusi atau EBITDA perseroan yang disesuaikan,” ujar dia.

Mengutip prospektus GOTO,  GoTo memegang perusahaan asosiasi di luar Indonesia yaitu JD.Com e-commerce Singapura Pte Ltd sebesar 12,16 persen.  Pada April 2021, perusahaan menandatangani perjanjian jual beli dengan JD.com International (Singapore) Pte Ltd. Perusahaan setuju untuk menjual 20 persen kepemilikannya pada JD dengan imbalan tunai sebesar USD 113.053.500 atau sekitar Rp 1,69 triliun (asumsi kurs 14.990 per dolar AS) Transaksi ini telah diselesaikan pada Juni 2021.

Pada penutupan perdagangan saham Rabu, 1 Februari 2023 sesi pertama, saham GOTO naik 0,89 persen ke posisi Rp 113 per saham. Saham GOTO dibuka stagnan Rp 112 per saham. Saham GOTO berada di level tertinggi Rp 115 dan terendah Rp 111 per saham. Total frekuensi perdagangan 12.130 kali dan volume perdagangan 11.311.054 saham. Nilai transaksi Rp 111,7 miliar.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

JD.ID Resmi Tutup Layanan per 31 Maret 2023

Sebelumnya, JD.ID resmi tutup layanan e-commerce mereka di Indonesia pada 31 Maret 2023, dimana mereka akan berhenti menerima pesanan pengguna mulai 15 Februari 2023.

Informasi ini diketahui lewat pemberitahuan di laman utama situs JD.ID. Tim Liputan6.com pun langsung menghubungi perusahaan e-commerce yang identik dengan logo kuda ini.

Setya Yudha Indraswara, selaku Head of Corp.Communications & Public Affairs JD.ID mengonfirmasi kabar JD.ID tutup layanan mereka.

"Dengan berat hati, kami memberitahukan JD.ID akan menghentikan semua layanan pada 31 Maret 2023, " kata Setya saat dihubungi tim Liputan6.com, Senin (30/1/2023).

Dia menyebutkan, "Ini adalah keputusan strategis dari JD.COM untuk berkembang di pasar internasional dengan fokus pada pembangunan jaringan rantai pasok lintas-negara, dengan logistik dan pergudangan sebagai intinya."

Sayangnya saat ditanya tentang nasib para karyawan imbas dari JD.ID tutup, Setya tidak dapat mengungkap lebih lanjut.

"JD.ID menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya kepada seluruh pelanggan, penjual, mitra, dan karyawan atas dukungan yang telah diberikan dalam perjalanan kami selama ini," ujarnya.

Dalam situs, JD.ID juga menjelaskan untuk transaksi yang selesai sebelum tanggal penghentian layanan, maka perusahaan akan tetap memenuhi pesanan seperti biasa.

"Jika Anda memiliki pertanyaan lain, silakan hubungi layanan pelanggan kami di 1500 618," tulis perusahaan di web.

Sebelumnya, JD.ID juga telah menonaktifkan layanan logistik mereka, yakni JDL Express Indonesia pada bulan ini.

Mengutip informasi dari laman web JDL Express Indonesia, Minggu (22/1/2023), perusahaan akan secara resmi menonaktifkan layanan mereka per 22 Januari 2023.

 

3 dari 4 halaman

JDL Express Tutup Layanan

Dilansir Tech in Asia, JDL Express sendiri telah berhenti menerima pendaftaran pengguna baru semenjak 1 Januari 2023.

Kabar tutupnya layanan JDL Express Indonesia ini bertepatan dengan santernya rumor JD.com bakal hengkang dari Indonesia pada awal tahun ini.

Disebutkan, perusahaan asal Tiongkok tersebut sedang mencari investor potensial untuk membeli bisnis mereka usai merugi di pasar Indonesia dan Thailand.

Bila ini benar, maka tidak menutup kemungkinan platform e-commerce JD.ID tutup mengikuti jejak layanan JDL Express Indonesia.

Terkait kabar ini, tim Tekno Liputan6.com saat ini sudah menghubungin pihak JD.ID untuk dimintai keterangan resminya.

Informasi, JD.ID sempat melakukan PHK (pemutusan hubungan kerja) terhadap 30 persen atau 200 karyawan mereka pada Desember 2022.

Kala itu, Head of Corporate Communications & Public Affairs JD.ID Setya Yudha Indraswara, menuturkan langkah adaptasi perlu diambil perusahaan untuk menjawab tantangan perubahan bisnis yang sungguh cepat dalam beberapa waktu terakhir.

"Salah satu langkah yang diambil manajemen adalah melakukan perampingan agar perusahaan dapat terus bergerak menyesuaikan dengan perubahan," tutur Setya dalam keterangan resminya.

Adapun jumlah karyawan yang terdampak keputusan ini sekitar 30 persen dari keseluruhan atau 200-an karyawan startup ini. Kendati demikian, JD.ID berkomitmen untuk terus memberikan dukungan para karyawan yang terdampak.

4 dari 4 halaman

JD.ID Pastikan Hak Karyawan yang di PHK

Dukungan tersebut ditunjukkan dengan tetap memberikan manfaat asuransi, termasuk talent promoting. Perusahaan juga memastikan akan memberikan hak-hak lain yang sesuai dengan peraturan dan perundangan yang berlaku.

Sebagai informasi, PHK yang dilakukan JD.ID kali ini menjadi yang kedua sepanjang 2022. Sebelumnya, perusahaan e-commerce ini sempat melakukan keputusan serupa pada Mei 2022.

Ketika itu, Director of General Management JD.ID Jenie Simon, mengatakan pihaknya terus melakukan upaya improvisasi agar perseroan dapat terus beradaptasi dan selaras dengan dinamika pasar dan tren industri di Indonesia.

Upaya improvisasi yang JD.ID tempuh antara lain adalah dengan melakukan peninjauan, penyesuaian, hingga inovasi atas strategi bisnis dan usaha. Termasuk penghematan jumlah karyawan.

"JD.ID juga melakukan pengambilan keputusan seperti tindakan restrukturisasi, yang mana di dalam-nya terdapat juga pengurangan jumlah karyawan," kata Jenie dalam pernyataan tertulis.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.