Sukses

Harga Saham Wijaya Cahaya Timber Melesat 34,75 Persen saat Listing di BEI

PT Wijaya Cahaya Timber Tbk (FWCT) resmi menjadi perusahaan tercatat ke-11 di BEI pada 2023. Lalu bagaimana gerak saham FWCT?

Liputan6.com, Jakarta - PT Wijaya Cahaya Timber Tbk (FWCT)  melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (1/2/2023). Lantas, bagaimana laju saham FWCT pada perdagangan perdana?

Mengutip data RTI, saham FWCT dibuka naik Rp 32 ke posisi Rp 150 per saham dari harga awal Rp 118. Harga saham FWCT berada di posisi Rp 159 atau melesat 34,75 persen pada pukul 09.30 WIB. 

Saham FWCT berada di level tertinggi Rp 159 dan terendah Rp 150 per saham. Total frekuensi perdagangan 4.053 kali dengan volume perdagangan 10,01 juta saham. Nilai transaksi harian Rp 1,59 miliar. 

Melansir keterangan resminya, PT Wijaya Cahaya Timber Tbk, bergerak di bidang industri kayu lapis, resmi mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia dengan kode saham FWCT.

Perseroan melakukan penawaran umum perdana saham atau initial public Offering (IPO) dengan melepas 375.000.000 saham atau setara dengan 20 persen dari total modal ditempatkan dan disetor penuh, dengan harga saham perdana Rp118.  Dana yang berhasil dihimpun Perseroan dari IPO sebesar Rp 44,25 miliar.

Berdasarkan hasil penawaran umum dari 26 Januari – 30 Januari 2023, saham FWCT mengalami oversubscribed 344,09 kali dari penawaran pooling. Perseroan menunjuk PT Lotus Andalan Sekuritas Indonesia selaku penjamin pelaksana emisi efek dalam IPO ini. 

Direktur Utama, Wijaya Cahaya Timber, Budi Tjahjadi mengatakan, langkah Perseroan berani melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui IPO adalah bagian dari strategi untuk meningkatkan ekspansi usaha, kapasitas pendanaan, tata kelola dan prinsip keterbukaan Perseroan lebih baik sebagai perusahaan publik.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Komitmen Wijaya Cahaya Timber

Per 31 Juli 2022, Perseroan telah membukukan penjualan Rp 508,29 miliar dengan laba bersih Rp 25,18 miliar, di mana hal tersebut menjadi salah satu faktor membawa Perseroan yakin dan optimis dalam proses IPO.

Dana yang diproleh dari hasil IPO, 79 persen akan digunakan untuk belanja modal berupa pembelian mesin-mesin produksi utama, sekitar 16 persen digunakan untuk belanja modal berupa pembelian mesin-mesin produksi pendukung dan sisanya akan digunakan untuk modal kerja guna mendukung operasional Perseroan.

"Didukung oleh tim manajemen yang solid dan seluruh karyawan yang berkualitas, Perseroan berkomitmen untuk memberikan dampak positif dan berkelanjutan bagi para pemangku kepentingan melalui kegiatan usaha yang dijalankan,” kata Budi.

3 dari 4 halaman

Wijaya Cahaya Timber Catatkan Saham Hari Ini 1 Februari 2023 di BEI

Sebelumnya, PT Wijaya Cahaya Timber Tbk (FWCT)   melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (1/2/2023). 

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia, PT Wijaya Cahaya Timber Tbk mencatatkan saham perdana dengan kode saham FWCT. Perseroan sebagai perusahaan tercatat ke-11 pada 2023. Perseroan mencatatkan saham hari ini di papan pengembangan dengan jumlah saham yang ditawarkan ke publik 375 juta saham.

Harga penawaran saham Rp 118 per saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham. Perseroan telah menunjuk PT Lotus Andalan Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek. Sementara itu, Wijaya Cahaya Timber meraih dana segar Rp 44,25 miliar. Dengan demikian, emiten berkode FWCT akan mencatatkan saham sejumlah 1,87 miliar saham. 

PT Fortuna Anugrah Sumber Terpadu, PT Mandiri Sejahtera Jaya Abadi, Budi Tjahjadi, Aris Sunarko, berdasarkan surat pernyataannya tertanggal 23 September 2022 menyatakan saham-saham Perseroan yang dimilikinya tidak akan dijual dalam jangka waktu 8 bulan terhitung setelah pernyataan pendaftaran menjadi efektif.

Aris Sunarko selaku pemegang saham pengendali secara tidak langsung Perseroan melalui PT Fortuna Anugrah Sumber Terpadu, akan tetap menjadi pengendali Perseroan dan tidak dapat  mengalihkan pengendaliannya pada Perseroan sampai dengan sekurang-kurangnya 12 bulan setelah pernyataan pendaftaran penawaran umum perdana saham Perseroan menjadi efektif sesuai surat pernyataan pada 24 November 2022.

Pemakaian dana IPO tersebut antara lain sekitar 79 persen untuk belanja modal berupa pembelian mesin produksi utama, sekitar 16 persen untuk belanja modal berupa pembelian mesin produksi pendukung, dan sisanya akan dipakai untuk modal kerja sehingga mendukung operasional perseroan.

Hingga 31 Juli 2022, Wijaya Cahaya Timbermencatat penjualan Rp 508,28 miliar. Penjualan naik 49,17 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 340,72 miliar. Laba periode atau tahun berjalan susut 21,6 persen dari Rp 32,12 miliar hingga 31 Juli 2021 menjadi Rp 25,18 miliar hingga 31 Juli 2022.

 

4 dari 4 halaman

Aset Wijaya Cahaya Timber

Total ekuitas perseroan naik menjadi Rp 215,74 miliar hingga 31 Juli 2022 dari periode Desember 2021 sebesar Rp 190,76 miliar.Total liabilitas naik menjadi Rp 177,4 miliar hingga 31 Juli 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 156,73 miliar. Wijaya Cahaya Timbermencatat aset naik menjadi Rp 393,20 miliar hingga 31 Juli 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 347,50 miliar.

Perseroan kantongi kas dan setara kas Rp 21,02 miliar hingga 31 Juli 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 21,03 miliar. Untuk kebijakan dividen, setelah IPO, perseroan akan membagikan dividen maksimal 30 persen mulai 2023 berdasarkan laba bersih 2022.

Pembagian dividen tetap memperhatikan persetujuan RUPS perseroan. Selain itu, bergantung pada berbagai faktor antara lain laba ditahan, kinerja operasional dan keuangan serta kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.