Sukses

GOTO Akuisisi Saham Swift Logistics Solutions Rp 583 Miliar, Ini Alasannya

GOTO menyatakan, PAB akan memakai pembiayaan internal untuk mengambil bagian atas saham baru tersebut yang diterbitkan SLS.

Liputan6.com, Jakarta - PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) melalui anak usaha PT Paket Anak Bangsa (PAB) mengambil alih PT Swift Logistics Solutions (SWL) pada 6 Januari 2023. Langkah tersebut dilakukan sebagai bagian dari reorganisasi dan konsolidasi struktur grup.

Mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), 9 Januari 2023 ditulis Kamis (12/1/2023), PAB mengambil bagian saham baru yang diterbitkan SLS sebanyak 441.758 saham dengan nilai Rp 441,75 miliar. Dengan pengambilalihan saham tersebut, PAB menjadi pemegang saham mayoritas SLS.

Dari penerbitan saham baru kepada PAB, SLS akan memperoleh agio saham yang merupakan selisih antara total nilai pengambilalihan SLS oleh PAB (yang nilainya adalah Rp 583,12 miliar), dengan total nilai nominal saham baru yang nilainya Rp 441,75 miliar yaitu sebesar Rp 141,3 miliar yang akan dicatatkan dalam laporan keuangan SLS.

“Nilai pengambilalihan SLS oleh PSB adalah sebesar Rp 583,12 miliar,” tulis perseroan.

Perseroan menyatakan, PAB akan memakai pembiayaan internal untuk mengambil bagian atas saham baru tersebut yang diterbitkan SLS.

Adapun perseroan memiliki saham PAB secara langsung sebesar 2.081.898 saham atau mewakiliki 99,99 persen dari total modal ditempatkan dan disetor Pab. Sedangkan perseroan memiliki saham SLS secara tidak langsung melalui PT Semangat Gerak Tangkas atau SGT sebesar 1.675 saham atau setara 67 persen dari total modal ditempatkan dan disetor SLS.

GOTO telah menunjuk KJPP Iskandar dan rekan sebagai penilai independen untuk transaksi utu. Penilai independen pun memberikan pendapat wajar dari transaksi berdasarkan hasil analisis.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

GPF Alihkan 556,96 Juta Saham GOTO

Sebelumnya, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) mengumumkan perubahan kepemilikan saham perseroan. Goto Peopleverse Fund (GPF), selaku pemegang atas 98.273.196.858 saham Seri A yang mewakili 8,30 persen dari modal disetor dalam PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk, melakukan pengalihan saham.

Melansir keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (20/12/2022), Goto Peopleverse Fund telah mengalihkan 556.961.893 Saham seri A atau sebesar 0,57 persen dari kepemilikan saham GPF di dalam PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk.

Aksi ini merupakan bagian dari pelaksanaan Program Opsi Saham Karyawan dan Konsultan GoTo. Harga transaksi adalah berkisar antara Rp 2 sampai Rp 102 per saham. Harga tersebut merupakan harga pelaksanaan yang diatur dalam setiap perjanjian opsi saham dengan peserta sebagaimana telah disebutkan dalam prospektus IPO GoTo.

Dengan demikian, nilai transaksi ini berkisar Rp 1,11 miliar hingga Rp 56,81 miliar. Transaksi dilaksanakan melalui pasar negosiasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) sejak 7 Desember 2022 sampai dengan 14 Desember 2022.

Usai transaksi, total kepemilikan Goto Peopleverse Fund saat ini langsung dan tidak langsung adalah sejumlah 97.716.234.965 saham seri A atau yang mewakili 8,25 persen kepemilikan saham Goto Peopleverse Fund di dalam PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk.

3 dari 4 halaman

Saham GOTO Tertekan, Ini Penjelasan Manajemen

Sebelumnya, saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) bergerak lesu pada perdagangan Rabu, 14 Desember 2022. Koreksi saham GOTO bahkan kembali turun 6 persen setelah naik signifikan pada perdagangan Selasa, 13 Desember 2022.

Mengutip data RTI, saham GOTO melemah 6 persen ke posisi Rp 94 per saham pada Rabu, 14 Desember 2022. Saham GOTO dibuka naik dua poin ke posisi Rp 102 per saham. Saham GOTO berada di level tertinggi Rp 104 dan terendah Rp 93 per saham. Total frekuensi perdagangan 103.847 kali dengan volume perdagangan 97.003.256 saham. Nilai transaksi Rp 878,1 miliar.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham GOTO alami penurunan harga hingga sentuh auto reject bawah (ARB) sejak 28 November 2022 hingga 12 Desember 2022. Pada perdagangan 13 Desember 2022, saham GOTO naik 14,9 persen jadi Rp 100 per saham.

Pada penutupan perdagangan Kamis, 15 Desember 2022, saham GOTO melonjak 3,19 persen ke posisi Rp 97 per saham. Saham GOTO dibuka stagnan Rp 94 per saham. Saham GOTO berada di level tertinggi Rp 97 dan terendah Rp 90 per saham. Total frekuensi perdagangan 35.589 kali dengan volume perdagangan 40.038.048 saham. Nilai transaksi Rp 330,7 miliar.

Dalam materi perseroan disebutkan tekanan harga saham GOTO setelah berakhirnya lock-up disebabkan karena mekanisme pasar. "Dan tidak merefleksikan fundamental, kinerja atau prospek bisnis GoTo,” dikutip dari materi paparan perseroan.

Manajemen GoTo Tokopedia menyebutkan, ada beberapa penyebab tekanan harga saham GOTO antara lain investor awal yang masuk pada harga lebih rendah dan ingin merealisasikan keuntungan. Kemudian berakhirnya siklus pendanaan untuk investor finansial dan faktor akhir tahun atau kebutuhan likuiditas lainnya.

4 dari 4 halaman

Kinerja Perseroan

Perseroan menyatakan saat ini prioritas untuk dorong pertumbuhan bisnis yang berkualitas melalui inovasi produk dan fokus pada konsumen setia. Selain itu mendorong efisiensi secara menyeluruh untuk operasional bisnis yang lebih optimal.

Perseroan mencatat pendapatan bruto naik 42 persen year on year (YoY) menjadi Rp 16,6 triliun. Secara kuartalan, pendapatan bruto tumbuh 30 persen yoy mencapai Rp 5,9 triliun.

Nilai transaksi bruto (GTV) naik 39 persen yoy menjadi Rp 451, 5 triliun hingga akhir kuartal I 2022. Adapun GTV tumbuh 33 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya mencapai Rp 161 triliun.

Mengutip keterangan tertulis, perseroan di Bursa Efek Indonesia (BEI), jumlah pengguna bertransaksi selama 12 bulan terakhir (LTM ATU) tumbuh 20 persen yoy, dengan rata-rata belanja per pengguna meningkat 18 persen. Selain itu, frekuensi transaksi tumbuh 13 persen yoy. Jumlah pemesanan sepanjang kuartal tumbuh 28 persen yoy mencapai 693 juta pesanan.

Pada kuartal III 2022, rugi EBITDA yang disesuaikan mengecil 10 persen menjadi Rp 3,7 triliun, dibandingkan Rp 4,1 triliun kuartal sebelumnya. Perseroan menyatakan membukukan perbaikan pada rugi EBITDA yang disesuaikan sebanyak tiga kuartal berturut-turut. Jumlah ini setara dengan penurunan rugi EBITDA yang disesuaikan sebesar 11 persen dibandingkan dengan rugi EBITA yang disesuaikan senilai Rp 4,2 triliun.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.