Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) makin lesu pada perdagangan saham Kamis, 5 Januari 2023 sehingga menekan kapitalisasi pasar saham. Analis menilai kekhawatiran terhadap kebijakan suku bunga dan perpindahan aset ke obligasi menjadi penyebab tekanan terhadap IHSG.
Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (6/1/2023), IHSG anjlok 2,34 persen ke posisi 6.653,84. Pada perdagangan Kamis pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 6.813,36 dan terendah 6.621,96.
Baca Juga
Volume perdagangan 21,81 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 14,2 triliun. Total frekuensi perdagangan 1,28 juta kali. Investor asing masih melanjutkan aksi jual yang mencapai Rp 806,91 miliar. Dengan demikian, aksi jual investor asing mencapai Rp 1,68 triliun sepanjang 2023.
Advertisement
Indeks sektor saham mayoritas tertekan kecuali indeks sektor saham kesehatan menguat 0,45 persen. Sementara itu, sektor saham energi anjlok 5,48 persen, dan pimpin koreksi. Sektor saham basic melemah 2,62 persen, sektor saham industri tergelincir 2,27 persen dan sektor saham nonsiklikal susut 0,37 persen.
Kemudian sektor saham siklikal tergelincir 2,35 persen, sektor saham keuangan terpangkas 1,95 persen, sektor saham properti melemah 2,13 persen, sektor saham teknologi melemah 2,83 persen, sektor saham infrastruktur susut 2,55 persen dan sektor saham transportasi susut 2,61 persen.
Selain itu, kapitalisasi pasar turun Rp 215 triliun menjadi Rp 9.209 triliun dari perdagangan Rabu, 4 Januari 2023 di kisaran Rp 9.424 triliun.
Di antara 10 kapitalisasi pasar terbesar, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) masih memimpin kapitalisasi pasar terbesar di BEI. Kapitalisasi pasar saham BCA tercatat Rp 1.007 triliun.
Sementara itu, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) masuk jajaran 10 kapitalisasi pasar terbesar di BEI dengan nilai Rp 119 triliun. Kapitalisasi pasar saham ICBP geser PT Adaro Energy Indonesia Tbk tercatat Rp 99,16 triliun.
Adapun kapitalisasi pasar saham Adaro Energy Indonesia merosot seiring saham ADRO yang tertekan. Saham ADRO turun 6,06 persen ke posisi Rp 3.100 per saham pada Kamis, 5 Januari 2023. Sektor saham energi pun anjlok 5,48 persen dalam sehari.
Kata Analis
Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, koreksi sektor energi didorong dari harga minyak yang melemah. Hal ini diperkirakan karena tingginya persediaan minyak di Amerika Serikat (AS). “Demikian pula dengan batu bara. Di mana Tiongkok mulai membuka kembali perdagangan batu bara dengan Australia yang berarti dari sisi suplai juga cenderung besar,” kata dia saat dihubungi Liputan6.com.
Pergerakan IHSG yang terkoreksi pada Kamis, 5 Januari 2023, menurut Herditya ,salah satunya dipicu harga komoditas global yang tertekan. Hal ini seiring China berencana longgarkan masuknya batu bara Australia.
"Nampaknya ada shifting aset dari pasar saham ke pasar obligasi yang cenderung menawarkan yield yang lebih atraktif, sehingga kalau kita cermati hingga perdagangan kemarin terdapat outflow sebesar Rp 877 miliar," kata dia.
Ia menambahkan, hal ini juga karena adanya sinyal hawkish dari The Fed ke depan dan hal tersebut untuk menurunkan tingkat inflasi hingga 2 persen.
Dengan saham emiten kapitalisasi besar yang koreksi dalam, menurut Herditya pasar saham masih cukup menarik untuk dicermati. Pelaku pasar dapat buy on weakness terlebih dahulu.
“Bun on Weaness dan cenderung wait and see saja, nampaknya berpeluang menguat terbatas besok (Jumat, 6 Januari 2023-red),” kata dia.
Advertisement
Top Gainers-Losers pada 5 Januari 2023
Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:
-Saham AMIN melambung 34,58 persen
-Saham FMII melambung 24,85 persen
-Saham GOLD melambung 24,53 persen
-Saham ALKA melambung 24,27 persen
-Saham POLU melambung 20,14 persen
Saham-saham yang masuk top losers antara lain:
-Saham RCCC melemah 10 persen
-Saham IDEA melemah 8,82 persen
-Saham CAKK melemah 7 persen
-Saham NASI melemah 7 persen
-Saham MKPI melemah 6,99 persen
Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:
-Saham BBRI senilai Rp 1,4 triliun
-Saham BBCA senilai Rp 1,1 triliun
-Saham ADRO senilai Rp 710,9 miliar
-Saham ASII senilai Rp 579 miliar
-Saham TLKM senilai Rp 506,9 miliar
Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:
-Saham BBRI tercatat 52.220 kali
-Saham BBCA tercatat 44.691 kali
-Saham ADRO tercatat 28.789 kali
-Saham ASII tercatat 20.761 kali
-Saham TLKM tercatat 11.966 kali
Bursa Saham Asia Pasifik pada 5 Januari 2023
Bursa saham Asia Pasifik menguat pada perdagangan Kamis, (5/1/2023). Penguatan bursa saham Asia Pasifik di tengah investor abaikan komitmen bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (the Fed) menaikkan suku bunga untuk meredam inflasi.
Di bursa saham China, indeks Shenzhen menguat 2,13 persen ke posisi 11.332,01. Sementara itu, indeks Shanghai mendaki 1,01 persen ke posisi 3.155,22. Indeks Hang Seng Hong Kong melompat 1,38 persen.
Penguatan IHSG berkurang dari sebelumnya naik lebih dari 2 persen seiring investor mencerna pembacaan kenaikan indeks Caixin Services Purchasing Managers. Indeks Hong Kong S&P Purchasing Manager menunjukkan kemudahan di tengah tekanan aktivitas pabrik.
Indeks ASX 200 Australia bertambah ke posisi 7.063,6. Indeks Nikkei 225 melompat 0,40 persen ke posisi 25.820,8. Indeks Topix melemah 0,04 persen ke posisi 1.868,9. Indeks Kospi bertambah 0,38 persen ke posisi 2.264,65.
Di wall street, indeks acuan menghentikan penurunan beruntun dalam dua hari seiring risalah the Fed yang dirilis Rabu waktu setempat menunjukkan suku bunga lebih tinggi akan tetap selama inflasi tetap tinggi.
Advertisement