Sukses

Krakatau Steel Incar Laba USD 88 Juta pada 2023

Hingga September 2022, pendapatan Krakatau Steel (KRAS) meningkat 14,5 persen menjadi USD 1,8 miliar dari USD 1,6 miliar pada periode sama tahun lalu.

Liputan6.com, Jakarta - PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS) optimistis penjualan dan laba bersih perseroan akan mengalami kenaikan pada 2023. Hal ini sejalan dengan perbaikan fundamental perseroan yang terus gigenjot, salah satunya lewat restrukturisasi utang.

"Target di 2023, untuk penjualan USD 1,8 miliar. Dengan proyeksi keuntungan USD 88 juta USD. Itu rencana kerja untuk 2023," kata Direktur Utama Krakatau Steel, Silmy Karim dalam paparan publik perseroan, Jumat (20/12/2022).

Hingga September 2022, pendapatan perseroan meningkat 14,5 persen menjadi USD 1,8 miliar dari USD 1,6 miliar pada periode sama tahun lalu. Pendapatan itu merupakan kontribusi dari kenaikan volume penjualan sebesar 6,9 persen dan kenaikan harga jual komposit HSM & CRM sebesar 22,8 persen dari USD 741 per ton menjadi USD 910 per ton.

Dari raihan itu, laba bersih naik 134 persen menjadi USD 82 juta dari USD 60 juta pada September 2021. Lalu EBITDA Krakatau Steel mencapai 98 persen dari periode yang sama tahun lalu sebesar USD 116 juta menjadi USD 114 juta.

Dari sisi ekuitas, Krakatau Steel mengalami kenaikan 7,3 persen dari semula USD 522 juta pada 31 Desember 2022 menjadi USD 560 juta pada September 2022. Perseroan optimistis mampu menjaga cash flow tetap positif sampai akhir 2022 dibandingkan capaian sebelumnya. Hingga September 2022, saldo kas operasi tercatat sebesar USD 138 juta.

"Performance ini merupakan bagian dari kinerja yang diperoleh pasca restrukturisasi dan transformasi. Kita masih melakukan itu dan harapannya kinerja Krakatau steel akan semakin baik," imbuh dia.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Krakatau Steel Resmi Genggam 50 Persen Saham Krakatau Posco

Sebelumnya, PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS) resmi menambah kepemilikan saham pada PT Krakatau Posco, perusahaan joint venture antara Krakatau Steel dengan Posco Holdings.

Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim mengatakan, penambahan kepemilikan saham ditandai dengan penandatanganan akta inbreng pada Senin, 28 November 2022.

"Dengan ditandatanganinya akta inbreng, kepemilikan saham Krakatau Steel di Krakatau Posco saat ini menjadi 50 persen, meningkat dari sebelumnya 30 persen," kata Silmy dalam keterangan resmi, dikutip Selasa (29/11/2022).

Adapun proses penambahan kepemilikan saham Krakatau Posco oleh perseroan dimulai sejak 2016, ketika ditandatangani Minutes of Agreement antara Krakatau Steel dan Krakatau Posco. Silmy menilai Posco sebagai perusahaan baja paling efisien di dunia. Sehingga penambahan porsi kepemilikan perseroan atas saham Posco akan berdampak positif ke depannya.

"Dengan peningkatan saham Krakatau Steel di Krakatau Posco artinya kinerja Krakatau Steel akan semakin membaik khususnya pada proses produksi karena Krakatau Steel akan mensinergikan keunggulan Krakatau Steel dan Posco dalam setiap tahapan proses produksi," imbuh Silmy.

 

 

 

3 dari 4 halaman

Rencana Strategis

Di sisi lain, penambahan saham Krakatau Steel ke PT Krakatau Posco adalah bagian dari upaya mewujudkan rencana-rencana strategis perseroan. Di antaranya seperti peningkatan kapasitas menjadi 10 juta ton per tahun dan juga pengembangan produk hilir seperti baja untuk otomotif serta produk baja berkualitas tinggi lainnya.

"Peningkatan saham Krakatau Steel pada Krakatau Posco akan memberikan nilai tambah kepada Krakatau Steel dalam upaya kami untuk menjadi market leader produk baja di Indonesia serta dalam usaha memperkuat pasar ekspor,” ujar Silmy.

Krakatau Posco mencatatkan laba USD 415 juta atau setara dengan Rp 6,5 triliun pada 2021. Bersamaan dengan itu, pendapatan tercatat sebesar USD 2,35 miliar atau setara dengan Rp 36,8 triliun. EBITDA PT Krakatau Posco pada 2021 mencapai USD 695 juta atau setara dengan Rp 10,8 triliun.

Saat ini Krakatau Posco memiliki kapasitas produksi 3,2 juta ton yang merupakan pabrik baja terintegrasi terdiri dari Iron and Steel Making Plant, Plate Rolling Mill, dan Hot Rolling Plant.

 

 

 

4 dari 4 halaman

Pertamina NRE, Krakatau Steel dan Rukun Raharja Kolaborasi Kembangkan Jalur Pipa Hidrogen

Pertamina NRE, Krakatau Steel dan Rukun Raharja Kolaborasi Kembangkan Jalur Pipa Hidrogen

Sebelumnya, Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE), PT Krakatau Steel Tbk (KRAS), dan PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) menandatangani nota kesepahaman untuk pengembangan jalur pipa hidrogen hijau (Green Hydrogen).

Penandatanganan dilaksanakan dalam rangkaian kegiatan B20 Summit di Nusa Dua Bali pada Jumat, 11 November 2022. Penandatanganan dilakukan oleh Chief Executive Officer Pertamina NRE, Dannif Danusaputro, Direktur Utama Krakatau Steel, Silmy Karim, dan Direktur Utama Rukun Raharja, Djauhar Maulidi.

"Hidrogen merupakan energi masa depan dan Indonesia memiliki potensi yang besar. Untuk itu pengembangan hidrogen menjadi strategis untuk transisi energi serta net zero roadmap Indonesia," ujar Chief Executive Officer Pertamina NRE, Dannif Danusaputro dalam keterangan resmi, Sabtu (12/11/2022).

Tidak hanya di sisi hulu, Dannif mengatakan infrastruktur hilir juga perlu dipersiapkan. Pertamina NRE secara aktif berkolaborasi dengan berbagai mitra strategis dalam pengembangan hidrogen bersih dari sisi hulu.

Untuk itu, pihaknya menyambut baik kerja sama strategis dengan Krakatau Steel dan Rukun Raharja dalam pengembangan jalur pipa transmisi dan distribusi hidrogen.

"Bersama Pertamina dan Rukun Raharja kami menjajaki kerja sama pengembangan proyek pipa transmisi dan distribusi hidrogen bersih di wilayah Banten dan Jawa Barat Indonesia," kata Direktur Utama Krakatau Steel, Silmy Karim.

Sebelumnya Pertamina NRE dan Krakatau Steel bersama IGNIS Energy Holdings telah menandatangani Joint Study Agreement pembangunan blue/green hydrogen plant di wilayah industri Krakatau Steel.

Wilayah tersebut antara lain yang terintegrasi dengan pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB) lepas pantai dan PLTS yang ke depan dapat memproduksi listrik hingga 500 MWp – 1,5 GWp.

 

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.