Sukses

Wika Beton Raup Pendapatan Rp 3,66 Triliun, Tumbuh 47,95 Persen hingga Kuartal III 2022

Wika Beton mencatat pendapatan usaha Rp 3,66 triliun hingga September 2022. Pendapatan usaha perseroan naik 47,95 persen.

Liputan6.com, Jakarta - PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) atau disebut Wika Beton mencatat kinerja keuangan positif hingga September 2022. Wika Beton membukukan pertumbuhan pendapatan dan laba hingga kuartal III 2022.

Mengutip laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Minggu (13/11/2022), Wika Beton mencatat pendapatan usaha Rp 3,66 triliun hingga September 2022. Pendapatan usaha perseroan naik 47,95 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 2,47 triliun.

Beban pokok pendapatan naik 43 persen hingga September 2022. Beban pokok pendapatan tercatat Rp 3,37 triliun hingga kuartal III 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 2,35 triliun.

Perseroan meraup laba bruto Rp 293,14 miliar hingga kuartal III 2022, atau tumbuh 146,1 persen jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp 119,11 miliar.

Beban usaha naik 1,01 persen menjadi Rp 80,08 miliar hingga September 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 79,27 miliar. Perseroan membukukan laba usaha Rp 213,05 miliar hingga kuartal III 2022 atau tumbuh 434,8 persen. Pada periode sama tahun sebelumnya, laba usaha perseroan tercatat Rp 39,83 miliar.

Dengan melihat kondisi tersebut, Wika Beton mencatat laba periode tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 89,20 miliar hingga kuartal III 2022.

Laba tersebut bertambah 65,15 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 55,56 miliar. Laba bersih per saham dasar naik menjadi Rp 10,24 hingga September 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 6,20.

Wika Beton mencatat ekuitas Rp 3,55 triliun hingga September 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 3,44 triliun. Total liabilitas perseroan tercatat Rp 5,32 triliun hingga September 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 5,48 triliun.

Perseroan mencatat aset Rp 8,88 triliun hingga September 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 8,92 triliun. Perseroan kantongi kas dan setara kas Rp 664,33 miliar hingga September 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 1,73 triliun.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Wika Beton Kantongi Kontrak Baru Rp 5,41 Triliun hingga Oktober 2022

Sebelumnya, PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) atau Wika Beton berhasil memperoleh kontrak baru sebesar Rp 5,41 triliun hingga Oktober 2022. Capaian kontrak baru naik 28,73 persen dibanding periode yang sama tahun lalu yakni sebesar Rp 4,2 triliun.

Merujuk perolehan kontrak per September 2022 sebear Rp 4,95 triliun, perolehan kontrak baru Wika Beton pada Oktober saja tercatat sekitar Rp 46 miliar.

“Perolehan kontrak baru ini berasal dari Swasta 53,14 persen, WIKA 30,44 persen, BUMN 14,05 persen, dan Pemerintah 2,37 persen,” ungkap Sekretaris Perusahaan PT Wijaya Karya Beton Tbk, Dedi Indra dalam keterangan resmi, Jumat (11/11/2022).

Kinerja WIKA Beton hingga Oktober 2022 didukung oleh sejumlah proyek. Di antaranya proyek Jalan Tol Ancol Timur – Pluit, Proyek Manyar Smelter, Coastal Area Kota Balikpapan, FRC IK Karawang Pindo 4 Mill, Tol Semarang – Demak, Jalan Tol Indrapura – Kisaran.

Selain itu, Lotte Line Project Cilegon, Makassar New Port Access Toll Road, Peningkatan Jalur KA Medan Labuhan - Rantau Parapat, Pemasangan Pipa SPAM Jatiluhur, dan sejumlah proyek lainnya.

“Berdasarkan sektor usaha, komposisi perolehan proyek didominasi sektor infrastruktur sebesar 61,54 persen. Diikuti sektor properti sebesar 19,95 persen, kemudian disusul sektor energi, industri, dan tambang yang masing-masing berkontribusi sebesar 12,84 persen, 2,89 persen dan 2,78 persen,” beber Dedi.

3 dari 4 halaman

Wika Beton Siapkan Belanja Modal hingga Rp 250 Miliar pada 2023

Sebelumnya, PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) akan siapkan belanja modal atau capital expenditure (capex) Rp 200 miliar-Rp 250 miliar pada 2023.

"Pada 2023 kami akan gunakan Rp 200-250 miliar, kami akan melakukan investasi aset untuk menunjang kapasitas produksi seiring kenaikan perolehan kontrak baru tahun depan,” tutur Direktur Keuangan, Human Capital, dan Manajemen Risiko Wijaya Karya Beton, Ahmad Fadli Kartajaya saat konferensi pers, Rabu (19/10/2022).

Sementara itu, pada 2022, pihaknya semula menargetkan belanja modal Rp 218 miliar, tetapi seiring berjalannya waktu, belanja modal yang akan digunakan senilai Rp 68 miliar. Hingga kuartal III 2022, belanja modal yang diserap Rp 49 miliar.

"Untuk capex 2022 ini awalnya targetnya di angka Rp 218 miliar. Seiring berjalannya waktu melihat perolehan kontrak dan rencana produksi, prognosa capex Rp 68 miliar,” kata Ahmad.

Belanja modal WIKA Beton pada tahun ini digunakan untuk maintenance pabrik dan peralatan milik perusahaan.  "Capex kami 2022 hanya untuk maintenance pabrik dan peralatan kami,” kata dia.

Sebelumnya, PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) telah merealisasikan belanja modal (capital expenditure/capex) senilai Rp 86 miliar hingga paruh pertama tahun ini. Raihan belanja modal itu setara 34,4 persen dari rencana belanja modal pada 2022.

4 dari 4 halaman

Belanja Modal hingga Semester I 2022

Direktur Keuangan, Human Capital, & Manajemen Risiko WIKA Beton, Ahmad Fadli Kartajaya mengatakan, belanja modal dialokasikan untuk pemeliharaan mesin.

"Kita memang baru terealisasi Rp 86 miliar dari rencana kami Rp 250 miliar sampai akhir tahun. Capex ini diprioritaskan untuk yang darurat dengan kondisi seperti sekarang, hanya untuk perbaikan mesin peralatan kita saja,” kata Fadli dalam media gathering di Jakarta, Rabu, 7 September 2022.

Lebih lanjut, meski bakal terlibat proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, perseroan mengaku belum mengalokasikan belanja modal khusus terkait mega proyek itu pada tahun ini.

"Untuk capex yang dialokasikan ke IKN tahun ini hampir tidak ada. Karena untuk mobile plant itu memindahkan saja. Mobilisasi ke sana hanya sumber daya saja. Jadi tidak ada capex baru,” imbuh dia.

Adapun terkait lahan yang digunakan untuk operasional perseroan di kawasan tersebut, sementara juga masih sewa.

Selanjutnya perseroan akan mencermati perkembangan bisnis di lokasi IKN. Sehingga perseroan juga akan melakukan analisa lebih lanjut mengenai potensi investasi pada IKN ke depan.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.