Sukses

Saat Raksasa Produsen Kosmetik Revlon Terancam Bangkrut, Saham REV Justru Menguat

Saham pembuat kosmetik Revlon Inc diperdagangkan lebih tinggi pada Jumat 17 Juni 2022 meski terancam bangkrut.

Liputan6.com, Jakarta - Produsen kosmetik berusia 90 tahun, Revlon mengajukan perlindungan dari kebangkrutan karena utang dan persaingan yang meningkat. Namun, di tengah pengajuan perlindungan dari kebangkrutan itu, saham Revlon justru menguat.

Saham pembuat kosmetik Revlon Inc diperdagangkan lebih tinggi di pasar setelah jam kerja pada Jumat, 17 Juni 2022 melanjutkan momentum yang melihat kenaikan saham 91 persen di sesi reguler hari itu.

Melansir Marketwatch, ditulis (21/6/2022), pada 16:47 ET, saham telah naik 7,77 persen untuk diperdagangkan pada USD 4,02 per saham. Volume pada saat itu mencapai 1,4 juta saham. Saham menyelesaikan sesi reguler hari itu dengan kenaikan 91 persen, ditutup pada USD 3,73 per saham. Volume perdagangan mencapai 142,9 juta saham, di atas volume rata-rata 65 hari saham sekitar 3,5 juta.

Sementara itu, pada Kamis, 16 Juni 2022, Revlon mengajukan perlindungan kebangkrutan. Lalu, pada Jumat, melalui saluran bisnis ET Now, mengatakan Reliance Industries India sedang mempertimbangkan untuk membeli Revlon. Reliance kemudian mengatakan kepada ET Now. Sesuai kebijakan, kami tidak mengomentari spekulasi dan rumor media.

Mengutip BBC, produsen kosmetik Revlon telah mengajukan kebangkrutan di Amerika Serikat (AS). Hal ini karena gangguan rantai pasokan telah menaikkan biaya bahan baku untuk produknya.

Perusahaan yang berusia 90 tahun itu mengatakan juga telah berjuang dengan pembayaran pemasok, inflasi dan kekurangan tenaga kerja.

Perusahaan mengatakan mengharapkan untuk menerima USD  575 juta atau setara dengan Rp 8,5 triliun dari pemberi pinjaman yang ada untuk mendukung operasi sehari-hari. Saham Revlon turun lebih dari 13 persen di perdagangan New York setelah pengumuman tersebut.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Alami Gangguan Rantai Pasokan

Dalam pengajuan pengadilan, perusahaan mengatakan gangguan rantai pasokan telah mendorong persaingan ketat untuk bahan-bahan yang digunakan dalam kosmetiknya. Ia menambahkan pemasok juga telah meminta untuk dibayar di muka untuk pesanan.

Ini telah menyebabkan kekurangan bahan-bahan yang diperlukan di seluruh portofolio perusahaan. Hal itu diungkapkan oleh kepala restrukturisasi Revlon Robert Caruso dalam pengarsipan.

Selain merek Revlon, perusahaan juga memiliki nama-nama terkenal antara lain Elizabeth Arden, Almay dan Cutex, dan wewangian yang digawangi oleh Christina Aguilera dan Britney Spears.

Dalam beberapa tahun terakhir telah menghadapi persaingan yang meningkat dari merek-merek baru seperti yang didukung oleh selebriti seperti Kylie Jenner's Kylie Cosmetics dan Fenty Beauty Rihanna.

Bukan hanya itu, dengan mengajukan perlindungan kebangkrutan bagian 11 di AS, Revlon akan dapat terus beroperasi saat menyusun rencana untuk membayar krediturnya.

Presiden dan kepala eksekutif Revlon Debra Perelman mengatakan pengajuan kebangkrutan akan memungkinkan perusahaan untuk menawarkan kepada pelanggannya produk ikonik yang telah diberikan selama beberapa dekade, sambil memberikan jalur yang lebih jelas untuk pertumbuhan di masa depan.

Namun, Bursa Efek New York mengatakan pada Kamis mereka telah memulai proses penghapusan saham perusahaan dari platformnya.

 

3 dari 4 halaman

Sekilas Sejarah Revlon

Revlon didirikan  pada 1932 oleh saudara Charles dan Joseph Revson dan Charles Lachman dan mulai menjual cat kuku. Pada pertengahan 1950-an Revlon telah menjadi merek internasional. Perseroan dibeli oleh pengusaha miliarder Ronald Perelman's MacAndrews and Forbes pada 1985. Revlon sekarang menjual produknya di lebih dari 150 negara.

Awal 2022, Revlon memperingatkan pihaknya menghadapi kendala likuiditas yang disebabkan oleh tantangan global yang berkelanjutan, termasuk gangguan rantai pasokan dan kenaikan inflasi.

Perseroan memiliki USD 3,3 triliun utang jangka panjang pada akhir Maret, dan laporan kebangkrutan yang akan datang minggu lalu menyebabkan penurunan harga sahamnya.

Revlon (REV) go public pada 1996 dan 2016 dibeli oleh Elizabeth Arden dengan taruhan produk perawatan kulit senilai USD 870 juta atau setara Rp 12,9 triliun untuk menangkis persaingan.

Elizabeth Arden, merupakan rumah bagi beberapa merek top, termasuk Britney Spears Fragrances dan Christina Aguilera Fragrances.

Revlon juga sempat menjadi berita utama dua tahun lalu ketika Citigroup (C) secara tidak sengaja mengirim hampir USD 900 juta atau setara Rp 13,3 triliun dari uangnya sendiri ke pemberi pinjaman Revlon.

Seorang hakim memutuskan bahwa bank tidak dapat memulihkan uang itu. Penjualan Revlon telah tertinggal selama bertahun-tahun dan pada 2021 turun 22 persen dari level 2017. Saham merek kosmetik itu telah jatuh lebih dari 80 persen sejak awal tahun.

4 dari 4 halaman

Revlon Masuk ke Indonesia

Revlon didistribusikan oleh PT Tempo Scan Pacific Indonesia Tbk (TSPC). Mengutip laporan keuangan TSPC per kuartal I 2022, Sejak 1 Januari 1993, ER mengadakan perjanjian distribusi dengan Cendico B.V. (Cendico) dimana ER diberi hak secara eksklusif untuk mendistribusikan dan menjual produk Revlon di Indonesia. 

Sehubungan dengan perjanjian tersebut, ER juga mengadakan perjanjian bantuan teknis dengan Riros Corporation (Riros) di mana Riros setuju  untuk memberikan jasa pelatihan dengan tujuan  untuk membantu ER menjalankan fungsi distribusi secara efektif sesuai dengan perjanjian dengan Cendico. 

Sebaliknya, ER wajib untuk membayar imbalan tertentu kepada Riros dan juga beban royalti  kepada Cendico sesuai dengan perjanjian tersebut.

Perjanjian-perjanjian tersebut tetap berlaku dan dapat diakhiri berdasarkan kesepakatan para pihak yang terkait. Pada 1 Oktober 2006, Cendico  mengalihkan kepada Revlon B.V. (Revlon) semua hak dan kewajibannya sehubungan dengan perjanjian distribusi di atas.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.