Sukses

IHSG Berpeluang Koreksi Kamis 9 Juni 2022, Pantau Saham Pilihan Ini

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi tertekan dengan kisaran 7.074-7.225 pada Kamis, 9 Juni 2022.

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi melemah pada perdagangan Kamis (9/6/2022). Adapun laporan kinerja emiten akan menjadi salah satu penopang IHSG.

CEO PT Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Suryawijaya menuturkan, pola gerak IHSG di tengah aliran dana asing secara ytd masih cukup meyakinkan.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), aksi beli investor asing mencapai Rp 565,9 miliar pada Rabu, 8 Juni 2022. Dengan demikian, aksi beli investor asing mencapai R69,61 triliun sepanjang tahun berjalan 2022. Namun, William menilai aksi beli asing belum dapat dongkrak kembali untuk kenaikan lebih tinggi.

“Kondisi pergerakan lebih memperhatikan distribusi dibandingkan dengan akumulasi, sehingga potensi kenaikan belum terlihat akan terjadi dalam jangka pendek,” ujar dia.

Ia menambahkan, salah satu penopang pergerakan IHSG saat ini masih terdapat pada laporan kinerja emiten, dan IHSG berpotensi tertekan dengan kisaran 7.074-7.225 pada Kamis pekan ini.

Sebelumnya, IHSG ditutup menguat 0,7 persen ke level 7.193 pada perdagangan Rabu, 8 Juni 2022, pergerakan IHSG pun diiringi oleh peningkatan volume pembelian.

Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, selama IHSG belum mampu break resistance 7.233, posisi IHSG saat ini berada di awal wave [b] pada label hitam sehingga IHSG akan rawan terkoreksi menguji 6.960-7.030.

“Namun, apabila IHSG berhasil menembus resistancenya maka IHSG akan membentuk wave (v) dari wave [a] pada label berwarna merah untuk menguji 7.293-7.332,” ujar dia.

Herditya prediksi, level support IHSG di 7.056, 6.930 dan resistance di 7.233,7.267.

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Saham Pilihan dan Rekomendasi Teknikal

Untuk saham pilihan yang dapat dicermati pelaku pasar, Herditya memilih saham PT ACE Hardware Tbk (ACES), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), dan PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE).

Sedangkan William memilih saham PT HM Sampoerna Tbk (HMSP), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Jasa Marga Tbk (JSMR). Selain itu, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Bank Ina Perdana Tbk (BINA), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON). Kemudian PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) dan PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG).

Berikut sejumlah rekomendasi teknikal:

1.PT Ace Hardware Tbk (ACES) - Spec Buy (985)

Pada perdagangan Rabu, 8 Juni 2022, saham ACES ditutup terkoreksi 0,5 persen ke level 985, pergerakan saham ACES pun masih tertahan oleh MA20.

“Kami memperkirakan, selama ACES tidak terkoreksi ke bawah 955 sebagai supportnya, maka posisi ACES saat ini sedang berada di awal wave 3 dari wave (3). Hal tersebut berarti, ACES masih berpeluang kembali menguat,” ujar dia.

Spec Buy: 960-985

Target Price: 1.050, 1.100

Stoploss: below 955

3 dari 4 halaman

Saham BBRI-WEGE

2.PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) - Spec Buy (4.470)

Saham BBRI ditutup menguat 1,6 persen ke level 4.470 pada perdagangan Rabu, 8 Juni 2022, penguatan saham BBRI masih tertahan oleh MA20-nya.

“Posisi BBRI saat ini kami perkirakan sudah berada di akhir wave [b] dari wave B, sehingga BBRI berpeluang melanjutkan penguatannya,” ujar dia.

Spec Buy: 4.410-4.450

Target Price: 4.620, 4.820

Stoploss: below 4.320

 

3.PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) - Buy on Weakness (1.690)

Pada perdagangan Rabu, 8 Juni 2022, saham PGAS ditutup terkoreksi 4,8 persen ke level 1.690.

“Kami memperkirakan, posisi PGAS saat ini sedang berada di akhir wave 4 sehingga koreksi PGAS akan cenderung terbatas dan berpeluang menguat kembali,” ujar dia.

Buy on Weakness: 1.630-1.665

Target Price: 1.735, 1.820

Stoploss: below 1.600

 

4.PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE) - Buy on Weakness (180)

Saham WEGE ditutup menguat 2,9 persen ke level 180 pada perdagangan Rabu, 8 Juni 2022, penguatan saham WEGE pun menembus MA60-nya dan diiringi oleh peningkatan volume peningkatan.

“Kami memperkirakan, posisi WEGE sedang berada di awal wave (3) sehingga WEGE berpeluang melanjutkan penguatannya,” ujar dia.

Buy on Weakness: 177-180

Target Price: 189, 196

Stoploss: below 174

4 dari 4 halaman

Penutupan Wall Street 8 Juni 2022

Sebelumnya, saham Amerika Serikat (AS) atau wall street merosot pada perdagangan Rabu, 8 Juni 2022. Investor memantau tanda-tanda potensi perlambatan ekonomi dan mengawasi pasar obligasi.

Pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones anjlok 269,24 poin atau 0,81 persen ke posisi 32.910,90. Indeks S&P 500 susut 1,08 persen menjadi 4.115,77. Indeks Nasdaq susut 0,73 persen ke posisi 12.086,27.

Pergerakan wall street terjadi karena investor mempertimbangkan pembaruan dari perusahaan besar dan tanda-tanda pertumbuhan ekonomi mungkin melambat.  Saham Credit Suisse yang diperdagangkan di Amerika Serikat turun 1 persen setelah bank mengeluarkan peringatan laba untuk kuartal II 2022. Hal ini seiring kebijakan moneter lebih ketat dan perang di Ukraina.

Saham Intel turun lebih dari 5 persen setelah manajemen memperingatkan melemahnya permintaan semikonduktor pada konferensi industri. Sementara itu, pelacak the Atlanta Federal Reserve’s GDPNow menunjukkan tingkat pertumbuhan hanya 0,9 persen untuk kuartal II, turun dari 1,3 persen pekan lalu. Permintaan hipotek mencapai level terendah dalam 22 tahun pekan lalu, menurut the Mortgage Bankers Association.

Ekonom Deutsche Bank AS Matthew Luzzetti sebelumnya menyerukan resesi pada akhir 2023, dalam catatan kepada klien apda Rabu, 8 Juni 2022 menyebutkan kemungkinan resesi akan meningkat dalam beberapa bulan mendatang.

“Kesimpulan utama kami adalah kemungkinan resesi yang berwawasan ke depan cenderung terlihat jauh lebih buruk akhir tahun ini karena kondisi keuangan yang semakin ketat,” ujar Luzzetti.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.