Sukses

IHSG Menguat ke 6.914 Usai Suku Bunga Acuan BI Tetap di 3,5 Persen

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona hijau di tengah pengumuman Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) memutuskan pertahankan suku bunga acuan 3,5 persen pada Selasa (24/5/2022).

Pada penutupan perdagangan, IHSG menguat 1,07 persen ke posisi 6.914,14. Indeks LQ45 naik 1,33 persen ke posisi 1.015,93. Seluruh indeks acuan kompak menghijau. Pada perdagangan Selasa pekan ini, IHSG berada di posisi tertinggi 6.914,66 dan terendah 6.822,14. Sebanyak 272 saham menguat dan 261  saham melemah. 162 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan 1.404.719 kali dengan volume perdagangan 22,4 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 16,4 triliun. Investor asing jual saham Rp 59,41 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.703.

Sebagian besar sektor saham menghijau kecuali indeks sektor saham IDXtechno melemah 1,15 persen dan indeks sektor saham IDXnonsiklikal susut 0,03 persen. Sementara itu, indeks sektor saham IDXtransporasi melonjak 6,42 persen dan pimpin penguatan.

Diikuti indeks sektor saham IDXenergy menguat 2,23 persen, indeks sektor saham IDXbasic bertambah 1,87 persen dan indeks sektor saham IDXindustry bertambah 1,35 persen.

Di sisi lain, Bank Indonesia (BI) mempertahankan suku bunga acuan atau BI 7-Day Reverse Repo Rate atau BI7DRRR di level 3,50 persen pada April 2022.

Keputusan itu diambil setelah bank sentral menggelar Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada Senin hingga Selasa, atau 23 hingga 24 Mei 2022.

"Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada 23 sampai 24 Mei 2022 memutuskan untuk mempertahankan BI7DRRR sebesar 3,50 persen," ujar Gubernur BI Perry Warjiyo dalam video konferensi Hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bulanan BI - Mei 2022, Selasa, 24 Mei 2022.

Selain suku bunga acuan, bank sentral pun kembali menahan suku bunga deposite facility tetap sebesar 2,75 persen. Keputusan yang sama juga berlaku pada suku bunga lending facility tetap di level 4,25 persen.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Top Gainers-Losers dan Aksi Investor Asing pada 24 Mei 2022

Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:

-Saham WINR naik 34,35 persen

-Saham AKSI naik 25 persen

-Saham RMKE naik 24,30 persen

-Saham ADES naik 23,19 persen

-Saham APII naik 19,60 persen

 

Saham-saham yang masuk top losers antara lain:

-Saham DSSA melemah 6,96 persen

-Saham POLL melemah 6,96 persen

-Saham SGER melemah 6,93 persen

-Saham IPPE melemah 6,90 persen

-Saham FOOD melemah 6,82 persen

 

Saham-saham yang dibeli investor asing antara lain:

-Saham BBRI senilai Rp 167,3 miliar

-Saham BBNI senilai Rp 74,3 miliar

-Saham INCO senilai Rp 25,3 miliar

-Saham UNVR senilai Rp 23,2 miliar

-Saham TINS senilai Rp 17,1 miliar

 

Saham-saham yang dijual investor asing antara lain:

-Saham BBCA senilai Rp 165,4 miliar

-Saham TLKM senilai Rp 89,7 miliar

-Saham BMRI seniali Rp 89,6 miliar

-Saham ADRO senilai Rp 33,6 miliar

-Saham BUKA senilai Rp 25,2 miliar

3 dari 4 halaman

Bursa Saham Asia Melemah

Bursa saham Asia Pasifik cenderung tertekan pada perdagangan Selasa sore, 24 Mei 2022. Bursa saham China turun tajam seiring investor mempertimbangkan langkah Amerika Serikat yang berencana pangkas tarif barang China.

Di Hong Kong, indeks Hang Seng turun hampir dua persen. Indeks Hang Seng teknologi melemah lebih dari tiga persen. Saham Alibaba turun 2 persen dan Tencent tergelincir 2,48 persen.

Saham produsen kendaraan listrik Xpeng anjlok hampir 9 persen setelah melaporkan rugi bertambah menjadi 1,7 miliar yuan pada kuartal I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya 786,6 juta.

Sementara itu, indeks Shanghai turun 2,41 persen ke posisi 3.070,93. Indeks Shenzhen melemah 3,34 persen menjadi 11.065,92. Indeks Jepang Nikkei 225 turun 0,94 persen ke posisi 26.748,14. Indeks Topix tergelincir 0,86 persen ke posisi 1.878,26.

Indeks Korea Selatan Kospi melemah 1,57 persen ke posisi 2.605,87. Di Australia, indeks ASX 200 merosot 0,28 persen menjadi 7.128,80. Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang merosot 1,3 persen.

Indeks dolar AS berada di posisi 101,82 melemah dari level sebelumnya 102. Yen Jepang diperdagangkan 127,43 per dolar AS. Harga minyak melemah pada jam perdagangan di Asia.

Harga minyak Brent bejrangka turun 1 persen menjadi USD 112,30 per barel. Harga minyak berjangka Amerika Serikat susut hampir 1 persen menjadi USD 109,23 per barel.

4 dari 4 halaman

Penutupan IHSG pada Sesi Pertama 24 Mei 2022

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona hijau pada sesi pertama perdagangan saham, Selasa (24/5/2022). Namun, investor asing melakukan aksi jual saham di seluruh pasar.

Pada penutupan perdagangan sesi pertama, IHSG menguat 1,08 persen ke posisi 6.914,97. Indeks LQ45 melonjak 1,37 persen ke posisi 1.016,33. Seluruh indeks saham acuan kompak menghijau. Pada sesi pertama, IHSG berada di level tertinggi 6.934,38 dan terendah 6.822,14.

Sebanyak 263 saham menguat dan 215 saham melemah. 205 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 868.540 kali dengan volume perdagangan 15,5 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 8,9 triliun. Investor asing jual saham Rp 4,25 miliar di seluruh pasar.

Sebagian besar sektor saham menghijau kecuali indeks sektor saham IDXtechno melemah 0,78 persen. Indeks sektor saham IDXtransportasi menguat 5,96 persen dan pimpin penguatan. Diikuti indeks sektor saham IDXbasic menguat 1,64 persen dan indeks sektor saham IDXindustry menajak 1,53 persen. Selain itu, indeks sektor saham IDXinfrastruktur mendaki 1,11 persen dan indeks sektor saham IDXhealth menguat 0,79 persen.

Bursa saham Asia bervariasi. Indeks Hang Seng turun 1,55 persen, indeks Jepang Nikkei susut 0,79 persen, indeks Shanghai merosot 1,38 persen dan indeks Taiwan turun 0,88 persen. Selain itu, indeks Thailand menguat 0,04 persen dan indeks Singapura menanjak 0,07 persen.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.