Sukses

Dua Bos Twitter Digulingkan Jelang Diambilalih Elon Musk

Twitter juga menarik kembali non-tenaga kerja untuk memastikan tanggung jawab dan efisien.

Liputan6.com, Jakarta - Twitter mengkonfirmasi dua bosnya meninggalkan perusahaan media sosial dalam salah satu pergolakan terbesar sejak Elon Musk sepakat untuk membeli perusahaan tersebut.

Para eksekutif telah memimpin operasi konsumen dan pendapatan Twitter. Mulai minggu ini, perusahaan juga telah menghentikan sebagian besar perekrutan, kecuali untuk peran penting bisnis.

Langkah ini dilakukan saat CEO Tesla bergerak maju akuisisi platform senilai USD 44 miliar atau sekitar Rp 644,23 triliun (asumsi kurs Rp 14.641 per dolar AS) 

"Kami menarik kembali biaya non-tenaga kerja untuk memastikan kami bertanggung jawab dan efisien," kata juru bicara Twitter kepada BBC, dikutip Jumat (13/5/2022).

Kayvon Beykpour, yang memimpin divisi konsumen Twitter, dan Bruce Falck, yang mengawasi pendapatan, keduanya membuat tweet pada Kamis bahwa kepergian itu bukan keputusan mereka.

Beykpour mengatakan, dia sedang cuti dan kecewa setelah diminta untuk pergi oleh CEO Parag, yang ingin membawa tim ke arah yang berbeda.

Falck menulis di twitter: "Saya akan mengklarifikasi bahwa saya juga dipecat oleh (Parag)." Tapi dia muncul untuk menghapus tweet itu kemudian. Bio Twitter-nya sekarang mengatakan ‘menganggur’.

Jay Sullivan, yang memimpin unit konsumen selama cuti Mr Beykpour, akan menjadi kepala divisi tetap. Dia juga akan mengawasi tim pendapatan sampai pemimpin baru ditunjuk.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Trump Kembali?

Minggu ini, Musk mengatakan dia akan membatalkan larangan mantan Presiden AS Donald Trump dari Twitter jika tawaran akuisisinya berhasil.

Muncul di sebuah acara pada Selasa dia berkata: "Saya akan membatalkan larangan permanen tetapi saya belum memiliki Twitter jadi ini bukan hal yang pasti akan terjadi,” katanya.

Pada Kamis, dia membuat tweet: "Meskipun saya pikir kandidat yang tidak memecah belah akan lebih baik pada tahun 2024, saya masih berpikir Trump harus dikembalikan ke Twitter,”.

Trump telah mengatakan bahwa dia tidak ingin kembali ke Twitter, tetapi sebaliknya bertujuan untuk membangun platform Truth Social miliknya sendiri.

Dia dilarang dari Twitter secara permanen pada Januari 2021 karena risiko hasutan kekerasan lebih lanjut setelah penyerbuan US Capitol, kata perusahaan tersebut saat itu.

Trump belum mengumumkan apakah dia akan mencalonkan diri lagi sebagai presiden pada 2024 setelah kalah dalam pemilihannya kembali pada 2020.

 

3 dari 4 halaman

Jack Dorsey Enggan Jadi Bos Twitter Lagi

Sebelumnya, Jack Dorsey berupaya untuk membantah rumor yang menyebut dirinya akan diangkat lagi jadi CEO Twitter setelah Elon Musk jadi pemilik sepenuhnya Twitter.

Melalui cuitan di Twitter, Jack Dorsey mengatakan, "Tidak, saya tidak akan menjadi CEO lagi."

Bantahan ini merupakan respons atas cuitan seseorang yang memprediksi Elon Musk akan kembali memimpin perusahaan yang didirikannya.

Mengutip The Verge, Kamis, 12 Mei 2022, dalam respons lainnya, Jack Dorsey mengatakan, "Tidak ada yang seharusnya menjadi CEO Twitter."

Jack Dorsey mungkin mengacu pada Bluesky, sebuah proyek Twitter yang dimaksudkan untuk mengubah protokol terdesentralisasi, bukanlah jaringan sosial tradisional.

Jack Dorsey sang pendiri Twitter memiliki sejarah panjang sekaligus kontroversial dengan kepemimpinannya di Twitter. Sebelumnya, dewan perusahaan pernah memecat Jack Dorsey dari perannya sebagai CEO pada 2008, dua tahun setelah dia membantu memulai Twitter.

Selanjutnya, Jack Dorsey kembali ke posisinya sebagai CEO Twitter pada 2015, setelah Twitter memiliki dua CEO lainnya. Selanjutnya, pada 2020, sekelompok investor di dewan Twitter mencoba mengganti Jack Dorsey dengan orang lain.

Sebelumnya, Jack Dorsey mau ditendang dari posisi CEO Twitter karena perhatiannya dianggap terbagi dua. Selain itu, di bawah kepemimpinannya, Twitter dianggap kurang inovasi. Meski begitu, Jack Dorsey tetap berhasil mempertahankan pekerjaannya.

Pada November 2021, Jack Dorsey mengundurkan diri karena alasan yang tidak sepenuhnya jelas.

 

4 dari 4 halaman

Diganti Parag Agrawal

Setelah kepergian Jack Dorsey, pucuk kepemimpinan Twitter sebagai CEO diambil oleh Parag Agrawal. Namun pada titik ini, tampaknya kepemimpinan Agrawal di Twitter tidak akan lama.

Lantaran, setelah Elon Musk membeli Twitter dan menjadikannya sebagai perusahaan pribadi, dikabarkan Elon Musk akan menjadi CEO Twitter sementara.

Meski begitu, Elon Musk adalah pria yang super sibuk. Saat ini ia harus menjalankan perannya di SpaceX dan Tesla, makanya kemungkinan Elon Musk akan mencari orang lain untuk mengambil alih Twitter.

Akan sangat masuk akal ketika orang mengira Jack Dorsey menjadi pilihan terbaik Elon Musk untuk memimpin Twitter.

Terlepas dari itu, Jack Dorsey baru-baru ini banyak berbicara di Twitter mengenai jejaring sosial itu sendiri. Jack Dorsey tampaknya tidak terlalu senang dengan arah kebijakan perusahaan.

Kini, setelah Elon Musk mengungkapkan keinginannya atas Twitter, Jack Dorsey tampaknya setuju dengan Elon Musk atas beberapa hal yang terkait dengan masa depan Twitter.

Karena beberapa kesamaan pendapat ini, ada cukup banyak pihak yang menduga kalau Elon Musk mau memilih Jack Dorsey jadi CEO Twitter kembali. Namun, Jack Dorsey mencuit, "sudah waktunya untuk mengocok dadu lagi." (untuk memilih CEO Twitter terbaru).

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.