Sukses

Matahari Department Store Siapkan Belanja Modal Rp 400 Miliar, Buat Apa Saja?

PT Matahari Department Store Tbk (LPFF) akan mengembangkan format konsep baru untuk gerainya.

Liputan6.com, Jakarta - PT Matahari Department Store Tbk (LPFF) menyiapkan belanja modal sekitar Rp 400 miliar pada 2022.

Wakil Presiden Direktur dan CEO Matahari, Terry O’Connor mengatakan, belanja modal akan difokuskan untuk ekspansi penambahan gerai baru.

"Jadi biasanya pengeluaran kami sekitar Rp 400 miliar per tahun untuk belanja modal. Kami ingin mengalokasikannya untuk memenuhi ambisi pembukaan gerai," kata dia dalam temu media di Jakarta, ditulis Kamis (28/4/2022).

Selain itu, belanja modal termasuk untuk pengembangan konsep format baru gerai Matahari yang sudah ada. Informasi saja, Matahari menargetkan pembukaan setidaknya 10 gerai baru di tahun ini. Terakhir, Matahari membuka gerai baru di Plaza Ambarukmo Jogjakarta pada akhir Maret.

Disusul Mal Taman Anggrek Jakarta pada pertengahan April 2022. Penambahan dua gerai baru iru menjadikan total gerai Matahari saat ini menjadi 140 gerai, yang tersebar di 77 kota di seluruh Indonesia.

"Pengembangan konsep format baru diterima dengan baik oleh pelanggan. Perseroan juga telah menyelesaikan format gerai baru di Supermal Karawaci Tangerang," imbuh Tery.

Di sisi lain, baru-baru ini perseroan mengumumkan kemitraan dengan Tokopedia, untuk meluncurkan Official Store Matahari.

Kehadiran Official Store Matahari Department Store di Tokopedia akan semakin mempermudah masyarakat, termasuk pengguna Tokopedia yang tersebar di 99 persen kecamatan di Indonesia untuk mendapatkan berbagai pilihan produk fesyen lokal maupun internasional di Matahari dengan nyaman.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Tebar Dividen 2021

Sebelumnya, Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) menyetujui total dividen final untuk tahun buku 2021 sebesar Rp 350 per saham.

PT Matahari Department Store Tbk telah membayarkan dividen interim sebesar Rp 100 per saham pada Desember 2021, dan akan membayarkan dividen final sebesar Rp 250 per saham. Dividen final akan dibayarkan pada 6 Mei 2022.

Para pemegang saham yang tercatat dalam daftar pemegang saham Perseroan pada 18 April 2022 (recording date) berhak menerima pembayaran dividen.

Ke depan, manajemen merekomendasikan pembayaran dividen sebesar Rp500 per saham untuk tahun penuh 2022 dan 2023.

Sepanjang 2021, laba bersih Matahari tercatat mencapai Rp 913 miliar. Berbanding terbalik dengan posisi tahun sebelumnya yang catatkan rugi bersih sebesar Rp 873 miliar. Penjualan kotor sebesar tercatat sebesar Rp 10,3 triliun, 20 persen lebih tinggi dari tahun sebelumnya. Hal itu yang didukung oleh kinerja perdagangan 4Q21 dan inisiatif Perseroan.

“Tahun 2021 menandai tahun transisi yang signifikan di Matahari. Kami baru-baru ini menyusun strategi multi-tahun yang ambisius untuk menempatkan Perseroan di jalur pertumbuhan jangka panjang yang menguntungkan dan menciptakan nilai pemegang saham yang berkesinambungan,” ujar Wakil Presiden Direktur dan CEO Matahari, Terry O’Connor dalam keterbukaan informasi bursa, Selasa (5/4/2022).

Matahari terus memperluas jaringan gerai dan membuka gerai baru di Plaza Ambarrukmo Yogyakarta pada 31 Maret 2022. Gerai ini merupakan gerai pertama yang dibuka tahun ini dan merupakan gerai kelima di Yogyakarta.

Pembukaan ini sejalan dengan rencana Matahari untuk mempercepat ekspansi dan pembukaan sembilan gerai baru lagi yang dijadwalkan pada sisa tahun ini.

3 dari 4 halaman

Kinerja 2021

Sebelumnya, PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) membukukan kinerja positif sepanjang 2021. PT Matahari Department Store Tbk membukukan pertumbuhan pendapatan dan mencetak laba sepanjang 2021.

Mengutip laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (3/3/2021), PT Matahari Department Store Tbk mencatat pendapatan bersih Rp 5,58 triliun pada 2021. Pendapatan perseroan naik 15,43 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 4,83 triliun. Pada 2021, perseroan membukukan penjualan kotor Rp 10,3 triliun.

Beban pokok pendapatan Rp 2,006 triliun pada 2021, turun tipis 0,10 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 2,008 triliun. Perseroan membukukan laba kotor tumbuh 26,46 persen menjadi Rp 3,57 triliun pada 2021. Pada 2020, perseroan mencatat laba kotor Rp 2,83 triliun.

PT Matahari Department Store Tbk membukukan laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp 912,85 miliar pada 2021. Kondisi ini berbeda dari tahun sebelumnya alami rugi Rp 873,18 miliar.

Manajemen perseroan menyatakan laba bersih itu diraup seiring kinerja perdagangan kuartal IV 2021 sejalan dengan pelonggaran pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) yang membantu kondisi pemulihan dan inisiatif yang dijalankan perseroan.

Perseroan mencatat laba bersih per saham dasar sebesar Rp 351 pada 2021 dari periode sama tahun sebelumnya rugi Rp 332.

Total ekuitas perseroan Rp 1 triliun pada 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 581,11 mliar pada 2020. Sementara itu, total liabilitas tercatat turun menjadi Rp 4,84 triliun pada 2021 dari periode 2020 sebesar Rp 5,73 triliun.

Total aset susut 7,4 persen menjadi Rp 5,85 triliun pada 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp6,31 triliun. Perseroan kantongi kas dan setara kas Rp 661,39 miliar pada 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 523,95 miliar.

4 dari 4 halaman

Target Ebitda

Wakil Presiden Direktur dan CEO Matahari, Terry O’Connor menuturkan, puncak Omicron sudah dilewati di Jakarta dan secara nasional telah membaik sehingga memberikan kesempatan perdagangan Lebaran secara penuh dan tidak terganggu.

Ia menambahkan, dengan tingkat kunjungan ke mal berbalik positif pascapenyebaran omicron; pakaian untuk travel dan pakaian formal/acara khusus menjadi lebih relevan; kebangkitan ritel fesyen yang terjadi di Amerika Serikat, Eropa, dan lainnya masih diharapkan pada 2022.

"Oleh karena itu, kami meningkatkan EBITDA 2022 dari panduan sebelumnya Rp 1,8 triliun menjadi Rp 2 triliun. Kami berterima kasih kepada rekan kerja kami yang bekerja keras dan penuh semangat untuk semua kontribusi berkelanjutan mereka atas kemajuan kami yang kuat," kata dia.

Pada penutupan perdagangan Rabu, 2 Maret 2022, saham LPPF stagnan di posisi Rp 4.700 per saham. Saham LPPF dibuka naik 50 poin ke posisi Rp 4.750 per saham.

Saham LPPF berada di level tertinggi Rp 4.750 dan terendah Rp 4.650 per saham. Total frekuensi perdagangan 1.566 kali dengan volume perdagangan 30.174. Nilai transaksi Rp 14,1 miliar.

 

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.