Sukses

Wall Street Kompak Menguat Tersengat Saham Merck

Wall street menguat pada Jumat, 1 Oktober 2021 seiring kabar pengobatan oral baru untuk COVID-19 dari Merck jadi angin segar.

Liputan6.com, New York - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street menguat pada perdagangan Jumat, 1 Oktober 2021 waktu setempat seiring investor mengabaikan bulan September yang bergejolak. Kabar mengenai pengobatan oral baru untuk COVID-19 mendorong saham perusahaan yang terkait dengan pemulihan ekonomi.

Pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones menguat 482,54 poin atau 1,43 persen ke posisi 34.326,46. Indeks S&P 500 naik hampir 1,2 persen menjadi 4.357,04. Indeks Nasdaq bertambah 0,8 persen menjadi 14.566,70 dan menghentikan penurunan beruntun dalam lima hari.

Saham anggota Dow, Merck melompat hampir 8,4 persen setelah produsen obat dan Ridgeback Biotherapeutics menyatakan pengobatan antivirus oral mereka untuk COVID-19 mengurangi risiko rawat inap dan kematian sebesar 50 persen untuk pasien dengan kasus ringan dan sedang. Perseroan sedang mencari otorisasi darurat untuk perawatan.

Obat baru dari Merck tersebut meningkatkan saham perjalanan. Saham Royal Caribbean dan Las Vegas Sands masing-masing bertambah 3,8 persen dan 4,3 persen.

Saham Southwest Airlines naik 5,6 persen setelah JPMorgan meningkatkan saham dan menyebutkan saham sebagian besar grup layak dibeli untuk perdagangan. Saham bank juga ikut menguat sehingga dongkrak indeks Dow Jones.

“Kami telah melihat rotasi ini kembali apa yang disebut pembukaan kembali dan area yang lebih siklis, yang menurut saya sangat masuk akal selama beberapa minggu ke depan saat kami memikikirkan tren COVID-19 yang membaik dengan kasus turun dari bulan lalu, puncaknya, dan berita tentang pil Merck tampak menjanjikan,” ujar Investment Strategist Edward Jones, Angelo Kourkafas, dikutip dari laman CNBC, Sabtu (2/10/2021).

Saham vaksin termasuk Moderna turun karena berita Merck. Bursa saham AS melonjak pada Jumat 1 Oktober 2021 setelah menutup September yang penuh gejolak karena kekhawatiran inflasi, pertumbuhan yang melambat dan kenaikan suku bunga membuat investor gelisah.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Kinerja Wall Street

Indeks S&P 500 berakhir dengan turun 4,8 persen pada September 2021 mematahkan kenaikan beruntun tujuh bulan. Indeks Dow Jones dan Nasdaq masing-masing turun 4,3 persen dan 5,3 persen, setelah alami bulan-bulan terburuk  pada 2021.

“Kombinasi dari pertumbuhan yang melambat, kebijakan moneter kurang akomodatif, hambatan China, stimulus fiskal yang memudar dan hambatan rantai pasokan yang menganggu semuanya berkonspirasi untuk membebani sentimen investor saat menuju musim gugur dan kuartal IV 2021,” tutur Direktur Pelaksana Goldman Sachs, Chris Hussey dalam sebuah catatan.

10 dari 11 sektor S&P 500 mengalami pelemahan pada September, menyebabkan penurunan sebesar 7,4 persen bulanan pada saham material. Saham energi membukukan kinerja terbaik pada bulan ini, naik lebih dari sembilan persen.

Imbal hasil obligasi AS bertenor 10 tahun turun kembali di bawah 1,5 persen pada Jumat pekan ini. Lonjakan suku bunga hingga akhir September memukul saham teknologi.

Selama sepekan, indeks S&P 500 turun 2,2 persen. Indeks Dow Jones dan Nasdaq masing-masing melemah hampir 1,4 persen dan 3,2 persen. Meski demikian, indeks S&P 500 masih naik sekitar 16 persen pada 2021.

“Itu hanya coretan. Saat kami memperkecil, itu tidak akan terlihat apa-apa dalam 12 bulan. Saya tahu investor gugup, dan ada banyak hambatan di sini, tetapi seperti yang Anda tahu, ketika kekhawatiran besar, itu sering kali merupakan peluang bagus bagi investor,” ujar Tom Lee dari Fundstrat.

3 dari 3 halaman

Batas Utang

Meski Oktober dikenal dengan ambruknya pasar, biasanya menjadi awal dari periode musiman yang lebih baik untuk saham. Rata-rata indeks  S&P 500 naik 0,8 persen pada Oktober, berdasarkan the Stock Traders Almanac.

Rata-rata saham naik 1,6 persen dan 1,5 persen masing-masing pada November dan Desember, berdasarkan almanac.  Dari sisi data, pendapatan pribadi naik 0,2 persen pada Agustus sesuai dengan ekspektasi. Indeks harga untuk pengeluaran konsumsi pribadi inti naik 3,6 persen year over year (yoy), lompatan terbesar dalam lebih dari 30 tahun.

Di Washingon, Presiden AS Joe Hill pergi ke Capitol Hill untuk mencoba membantu negosiasi mengenai RUU infrastruktur utama Kongres mencapai kesepakatan jangka pendek untuk mendanai pemerintah pada Kamis tetapi masih mengerjakan undang-undang tentang infrastruktur dan plafon utang.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.