Sukses

Bursa Saham Asia Bervariasi Setelah Bank Sentral Korea Selatan Naikkan Suku Bunga

Bursa saham Asia yang bervariasi terjadi di tengah bank sentral Korea Selatan menaikkan suku bunga pada Kamis, 26 Agustus 2021.

Liputan6.com, Jakarta - Bursa saham Asia Pasifik bervariasi pada perdagangan Kamis pagi (26/8/2021) setelah bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street mencatat rekor tertinggi.

Bursa saham Asia yang bervariasi terjadi di tengah bank sentral Korea Selatan menaikkan suku bunga. Indeks Jepang Nikkei 225 naik 0,36 persen, dan indeks Topix menanjak 0,14 persen. Indeks Australia turun 0,31 persen.

Bank sentral Korea Selatan menaikkan suku bunga acuan 25 basis poin menjadi 0,75 persen. “Situasi COVID-19 di Korea Selatan telah memburuk sejak pertemuan bank sentral pada Juli 2021 ketika memberikan sinyal kuat pengetatan akan segera terjadi,” tulis Capital Economics dalam sebuah catatan dilansir dari CNBC, Kamis (26/8/2021).

Akan tetapi, ekonomi menjadi semakin tangguh terhadap wabah karena bisnis telah belajar untuk hidup dengan pandemi COVID-19. Selain itu, melonjaknya utang rumah tangga dan kenaikan harga rumah menambah masalah stabilitas keuangan.

Indeks Korea Selatan Kospi melemah 0,13 persen setelah pengumuman suku bunga. Di bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street kompak naik.

Indeks Dow Jones naik 39,24 poin atau 0,1 persen menjadi 35.405,50. Indeks Nasdaq bertambah 0,2 persen ke rekor tertinggi baru 4.496,19. Indeks Nasdaq bertambah 0,1 persen menjadi 15.041,86.

 

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Indeks Dolar AS

Indeks dolar Amerika Serikat (AS) turun ke level 92,81 dari posisi sebelumnya 93. Yen Jepang diperdagangkan di kisaran 110,01. Harga minyak merosot pada jam perdagangan di Asia.

Harga minyak Brent berjangka turun 0,58 persen menjadi USD 71,83 per barel. Harga minyak berjangka Amerika Serikat di posisi USD 67,89.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.