Sukses

Trivia Saham: Kenali dan Jurus Terapkan Average Down Saham

Average down, salah satu strategi yang dipakai investor saham. Lalu apa itu average down?

Liputan6.com, Jakarta - Investasi saham juga memiliki sejumlah strategi. Salah satunya average down. Bagi Anda yang sudah lama bergelut dengan saham, istilah average down sudah tak asing lagi. Namun, bagi investor pemula, istilah ini masih asing terdengar.

Average down, salah satu strategi yang dipakai investor saham.  Lalu apa itu average down? Direktur Equator Swarna Hans Kwee menuturkan, average down salah satu strategi investasi saham dengan membeli saham ketika harga saham itu turun. Hal ini dilakukan agar harga pembelian saham menjadi lebih murah.

"Harga pembelian saham Rp 1.000. Kemudian harga saham itu turun jadi Rp 800. Beli lagi di bawah harga beli, jadi average rata-rata Rp 900," ujar dia saat dihubungi Liputan6.com, Minggu (15/8/2021).

Ia menambahkan, pembelian harga saham di bawah harga beli semula dengan harapan harga saham dapat kembali naik dan mencapai titik modal yang sudah dikeluarkan.

Average down ini dilakukan dengan melihat valuasi saham tersebut sudah murah. Ketika harga saham turun dengan valuasi murah, investor dapat kembali membeli saham tersebut dengan harapan harga saham itu kembali naik.

“Investor fundamental membeli saham dengan melihat valuasi sudah murah. Ternyata harga turun, average down. Ketika harga saham naik, investor dapat untung lebih banyak karena beli harga murah,” kata dia.

Saat menerapkan strategi average down ini, Hans menuturkan, investor juga harus mengetahui saham yang dibeli terutama fundamental perusahaan terutama valuasi saham.  Selain itu, ia menilai, sebaiknya investor pemula belum menerapkan strategi ini, tetapi bagi investor yang sudah paham pasar modal. "Pilih saham fundamental bagus, harus mengetahui valuasinya,” ujar Hans.

Selain itu, Hans menilai, saat menjalankan strategi average down ini juga ada risiko. Salah satunya dana akan tertahan lama dan membutuhkan kesabaran. "Uang kita tertahan lama, dan kita harus sabar karena (tunggu-red) saham naik lagi. Kalau fundamental bagus, saham naik, harus sabar,” kata dia.

 

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Strategi Average Down

Sementara itu, Direktur Avere Investama Teguh Hidayat mengatakan, ada tiga aturan yang harus diingat dan diterapkan saat menerapkan strategi average down ini.

Pertama, ketika memutuskan membeli saham A, tentukan berapa maksimal dana yang dialokasikan untuk saham A tersebut. Teguh menilai, idealnya menempatkan sekitar 10-15 persen dari total nilai portofolio pada satu saham tertentu atau maksimal 20 persen.

Kedua, karena tidak bisa secara tepat prediksi sebuah saham bisa turun sampai berapa, sangat penting untuk membeli saham yang sudah dipilih secara bertahap. “Misalkan kita mau beli saham A senilai maksimal Rp 10 juta, maka kisa bisa beli sebanyak Rp 3 juta dulu, atau Rp 5 juta. Jadi kalau sahamnya turun lagi, maka kita masih punya amunisi buat average down,” kata dia.

Ketiga, setiap hendak membeli lagi saham A, lakukan analisis ulang. Misalkan dengan melihat lagi chartnya lalu dikaitkan dengan pergerakan IHSG. Ia mengingatkan selalu lakukan cek ulang sebelum membeli saham A.