Sukses

Deretan Emiten yang Bakal Gelar Rights Issue

Sejumlah emiten telah mengumumkan menggelar rights issue atau penawaran umum terbatas. Siapa sajakah?

Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah emiten mengumumkan rencana untuk melakukan penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue pada 2021. Beberapa di antaranya bahkan telah mengantongi restu dari pemegang saham.

 

Sebelumnya, BEI mencatat ada 18 perusahaan tercatat yang telah memperoleh persetujuan RUPS untuk melaksanakan rights issue.

Dengan 11 dari 18 perusahaan tercatat tersebut telah menginformasikan harga pelaksanaan rights issue dengan potensi total nilai fund raise sekitar Rp 11,37 triliun.

Selain itu, terdapat tujuh perusahaan tercatat yang telah memperoleh persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) untuk melaksanakan private placement. Empat dari tujuh perusahaan tercatat tersebut telah informasikan harga pelaksanaan private placement dengan potensi total nilai fund raise sebesar Rp 761 miliar dari empat perusahaan tercatat.

 

Adapun penghimpunan dana melalui rights issue ini antara lain untuk pengembangan usaha, memperkuat struktur permodalan dan lainnya. Berikut emiten yang menggelar rights issue dirangkum dari berbagai sumber, Kamis (20/5/2021):

PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT), pengelola ritel Alfamart. Pemegang saham menyepakati penerbitan saham baru maksimal 5 miliar saham, dengan nilai nominal Rp 10 per lembar saham.

Dana hasil penerbitan rights issue pengelola Alfamart untuk investasi di perusahaan lain yang bergerak di bidang teknologi dan belanja modal untuk pengembangan usaha.

Lalu ada PT Bank Harda Internasional Tbk (BBHI) yang telah mendapat restu pemegang saham untuk melakukan right issue. Perseroan akan menerbitkan 7,5 miliar saham dengan nilai nominal Rp 100. Jumlah saham yang diterbitkan itu sekitar 179,20 persen dari modal ditempatkan disetor penuh. 

Perseroan akan menggunakan dana hasil rights issue untuk memperkuat struktur permodalan dalam pengembangan usaha perseroan. Hal ini termasuk pengembangan kredit bank secara konvensional dan digital banking.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Bank Bukopin

Selanjutnya, PT Bank KB Bukopin Tbk (BBKP) juga telah mendapat lampu hijau untuk menggelar aksi serupa. Perseroan akan menawarkan sebanyak-banyaknya 35.214.288.984 atau sekitar 35,21 miliar saham seri B dengan nilai nominal Rp 100 per saham.

Perseroan akan menggunakan dana hasil rights issue untuk memperkuat struktur modal dan mendukung pengembangan usaha perseroan. Penambahan modal ini untuk memenuhi regulasi pemenuhan modal minimum.

PT Zebra Nusantara Tbk (ZBRA), juga akan menambah modal dengan rights issue. ZBRA akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 3.424.532.036 saham Seri B yang akan diterbitkan dari dalam portepel dengan nilai nominal Rp100 per saham, atau sebanyak-banyaknya sebesar 400 persen dari jumlah saham sebelum pelaksanaan PMHMETD II.

Manajemen perseroan menyebutkan, HMETD akan dibagikan kepada para pemegang saham Perseroan yang tercatat pada tanggal 24 Juni 2021.

Selanjutnya ada PT Sarana Meditama Metropolitan Tbk (SAME) yang juga gelar rights issue. SAME mengincar dana perolehan dari hajatan ini sebesar Rp 2 triliun.

Dalam aksi korporasi ini, Perseroan akan melepas sebanyak-banyaknya 5,71 miliar saham baru atau sebanyak-banyaknya sebesar 32,44 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh Sarana Menara Nusantara setelah PUT II dengan nilai nominal Rp 20 per saham.

3 dari 5 halaman

Bank Aladin Syariah

Sementara, emiten yang masih menunggu persetujuan dari pemegang saham, ada PT Bank Aladin Syariah Tbk (BANK) yang berencana  menerbitkan 2 miliar saham baru dengan nilai nominal Rp 100 per saham. 

Kemudian, PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) akan menggelar dua aksi korporasi yaitu menambah modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue dan tanpa HMETD dalam bentuk pemberian hak opsi untuk membeli saham baru kepada manajemen dan karyawan perseroan dalam rangka program management and employee stock option plan (program MESOP).

TOBA akan menerbitkan saham baru dengan sebanyak-banyaknya 1,88 miliar saham dengan nilai nominal Rp 50. Saham yang akan ditawarkan kepada para pemegang saham dalam rangka penawaran umum terbatas seluruhnya adalah saham baru yang dikeluarkan dari portepel Perseroan.

Ada pula PT Buana Lintas Lautan Tbk (BULL) yang menunggu persetujuan pemegang saham. Rencananya, perseroan akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 1,45 miliar lembar saham seri B baru yang berasal dari portepel saham dengan nilai nominal Rp 100 per lembar saham. Sementara waran yang menyertai penerbitan saham baru tersebut sebanyak-banyaknya 4,35 miliar lembar.

Manajemen perseroan menerangkan, target harga berada pada kisaran Rp 375 - 425 per saham. Dengan begitu, hasil rights issue ditargetkan mencapai Rp 543,75 miliar hingga Rp 616,25 miliar. Selain itu, PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB) juga berencana untuk melakukan rights issue.

4 dari 5 halaman

Asuransi Jasa Tania

Lalu ada PT Asuransi Jasa Tania Tbk (ASJT) yang berencana rights issue. Perseroan akan menambah modal dengan mekanisme hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue dengan menerbitkan 1 miliar saham dengan nilai nominal Rp 100 per lembar saham.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Asuransi Jasa Tania menggelar rights issue dalam jangka waktu wajar dilakukan tetapi tidak lebih dari 12 bulan sejak tanggal penerimaan persetujuan rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB).

Perseroan akan menggunakan dana rights issue untuk meningkatkan kapasitas produksi (premi) yang akan ditempatkan pada berbagai investasi yang diperkenankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Sisanya akan digunakan untuk pengembangan teknologi informasi dan sumber daya manusia (SDM).

Lalu PT Indomobil Multi Jasa Tbk akan menggelar penambahan modal dengan HMETD atau rights issue. Perseroan akan memakai dana rights issue untuk memperkuat struktur permodalan. Perseroan akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada 28 Juni 2021 untuk melakukan aksi korporasi tersebut.

Penghimpunan Dana Kuartal I Melalui Penerbitan Saham Baru

BEI mencatat penggumpulan dana melalui penambahan modal dengan menerbitkan saham baru melalui rights issue  dan private placement mencapai Rp 24,57 triliun pada kuartal I 2021.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna Setia menuturkan, perolehan dana dari rights issue dan private placement itu naik 8,3 kali dibandingkan kuartal I 2020 sebesar Rp 2,96 triliun.

Hingga kuartal I 2021, terdapat enam perusahaan tercatat yang telah melaksanakan rights issue dengan total fund raised sebesar Rp 12,10 triliun. Sementara itu, enam perusahaan tercatat yang telah melaksanakan private placement dengan total fund raise sebesar Rp 12,48 triliun.

5 dari 5 halaman

Penghimpunan Dana Melalui Penerbitan Saham Baru pada Kuartal I 2021

PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat penggumpulan dana melalui penambahan modal dengan menerbitkan saham baru melalui rights issue  dan private placement mencapai Rp 24,57 triliun pada kuartal I 2021.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna Setia menuturkan, perolehan dana dari rights issue dan private placement itu naik 8,3 kali dibandingkan kuartal I 2020 sebesar Rp 2,96 triliun.

Hingga kuartal I 2021, terdapat enam perusahaan tercatat yang telah melaksanakan rights issue dengan total fund raised sebesar Rp 12,10 triliun. Sementara itu, enam perusahaan tercatat yang telah melaksanakan private placement dengan total fund raise sebesar Rp 12,48 triliun.

Dengan kondisi tersebut, Nyoman menunjukkan tingginya antusiasme perusahaan tercatat dalam menggalang dana di pasar modal.

"Tingginya antusiasme tersebut dapat disebabkan ada kebutuhan penambahan modal kerja, ekspansi usaha dan kebutuhan refinancing utang perusahaan tercatat,” ujar dia, kepada awak media, ditulis Minggu, 18 April 2021.

Ia menambahkan, harapan kondisi ekonomi yang mulai pulih setelah dimulainya vaksinasi COVID-19 juga berdampak pada kegiatan perusahaan yang membutuhkan modal untuk bertumbuh.

"Berdasarkan kondisi tersebut, bursa mengharapkan penggalangan dana melalui penerbitan ekuitas akan mengalami peningkatan pada 2021,” kata dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.