Sukses

Adhi Commuter Properti Sasar Pra Penjualan Rp 1,6 Triliun

Dari sisi kinerja properti pada 2021, PT Adhi Commuter Properti Tbk cukup optimistis. Hal ini sejalan dengan strategi beragam produk perseroan.

Liputan6.com, Jakarta - PT Adhi Commuter Properti (ACP) menargetkan pendapatan pra penjualan (marketing sales) sebesar Rp 1,6 triliun pada 2021. Rinciannya, Rp 1,5 triliun merupakan marketing sales untuk properti, sementara sisanya merupakan target marketing sales untuk hotel.

"Pada tahun 2021 kita merencanakan marketing sales Rp 1,5 triliun untuk properti kami dan Rp 100 miliar untuk hotel kami. Jadi total marketing sales kami di Rp 1,6 triliun,” ujar Direktur Utama Adhi Commuter Properti Rizkan Firman ditulis Jumat, (16/4/2021).

Adapun hingga kuartal I-2021, realisasi marketing sales anak usaha PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) itu mencapai 25 persen dari target, atau sekitar Rp 375 miliar. Secara tahunan, Rizkan menyebutkan angka tersebut tumbuh sekitar 400 persen.

Dari sisi kinerja properti tahun ini, ACP cukup optimistis. Hal ini sejalan dengan strategi beragam produk perseroan, didukung berbagai kebijakan pemerintah di industri properti.

"Kalau kita flashback, melihat kondisi saat ini sudah lebih baik dibanding 1-2 tahun lalu,” ujar Direktur Pemasaran ACP,  Indra Syahruzza dalam kesempatan yang sama.

Pada 2019, pasar properti mengalami stagnasi. Keadaan tersebut kian parah kala memasuki 2021 karena adanya pandemi covid-19. Bahkan kinerja perseran hanya mampu mencatatkan 25 persen dari targetnya.

"Maret langsung terguncang karena covid-19 sehingga kita turun sampai kira-kira 25 persen saja dari target 100 persen. Mulai membaik lagi di akhir triwulan 3-triwulan 4 dengan strategi strategi Digital marketing dan lain-lain terutama diferensiasi kita,” kata dia.

Dia menuturkan, upaya diferensiasi tersebut yang andil dalam perbaikan kinerja Adhi Commuter Properti. Pada saat bersamaan, pemerintah meluncurkan sejumlah kebijakan untuk menopang industri properti, antara lain DP nol persen, KPR dan KPA yang lebih rendah dan  PPN nol persen.

"Ini sangat bagus untuk market properti saat ini. Saya masih optimis ya kalau pemerintah memperpanjang lagi programnya sampai dengan akhir tahun dan untuk merecovery kondisi perekonomian kita juga," pungkas dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Adhi Commuter Properti Terbitkan Obligasi Rp 500 Miliar

Sebelumnya, PT Adhi Commuter Properti (ACP), anak usaha PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) akan menerbitkan surat utang atau obligasi senilai Rp 500 miliar. Hal ini merujuk pada kondisi pasar yang diperkirakan kian membaik seiring meredanya pandemi COVID-19.

"Seiring dengan mulai meredanya pandemi covid-19 di awal 2021, kami memperkirakan pasar akan kembali normal. Makanya kali ini  ACP berupaya menambah portofolio dan ekspansi usahanya dengan menerbitkan surat utang sebesar Rp 500 miliar,” ujar Direktur Keuangan Adhi Commuter Properti Mochamad Yusuf dalam paparan publik, Kamis (15/4/2021).

Adapun hingga September 2020, ACP mencatatkan pendapatan senilai Rp 699 miliar. Kemudian EBDITA sebesar Rp 92 miliar dan laba bersih Rp 86,4 miliar. 

"Jadi ada dua project kami per September yang diserahterimakan yaitu LRT City MTH dan LRT City Bekasi,” ia menambahkan.

Kemudian hingga akhir tahun 2020, Yusuf mengatakan, pendapatan ACP tumbuh Rp 966 miliar. Pada 2020, ada tambahan dua proyek yang diserahterimakan, yaitu LRT Jatibening dan LRT City Sentul.

Dari sisi aset, tercatat sebesar Rp 4,7 triliun dengan total ekuitas Rp 2 triliun. Kemudian pertumbuhan laba kotor Adhi Commuter Propertidari 2016 tumbuh sampai dengan Rp 175 miliar dengan margin 17,9 persen sepanjang 2020.

"Pertumbuhan yang signifikan juga di EBITDA kami dari 2016 sebesar Rp 12,7 miliar sampai dengan Desember 2020 kemarin mencapai angka di Rp 154 miliar," pungkas dia.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama ACP Riskan Firman menuturkan, obligasi ini terdiri dari Seri A dengan tenor 1 tahun, dan Seri B dengan tenor 3 tahun

"Seri A untuk 365 hari atau 1 tahun dan seri B 3 tahun dengan tenor seri A 9,5 sampai 10,5 persen, kemudian yang 3 tahun kita range di 10,5 sampai 11 persen,” kata Riskan.

Adapun penggunaan dana hasil penjualan obligasi ini sebagian besar akan dialokasikan untuk penyempurnaan akuisisi lahan yang dimiliki ACP saat ini.

"Ada empat area yang kita sempurnakan. Pertama itu sebagian besar adalah pengembangan di Bogor, kemudian yang kedua ada projek di Bekasi, ketiga di Tangerang dan keempat lokasinya ada di Cibubur Depok,” ujar Direktur Pengembangan Bisnis ACP, Rozi Sparta.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.