Sukses

Analis Sebut Neraca Dagang RI Surplus pada Maret 2021 Angkat IHSG

Pada penutupan perdagangan saham, IHSG berbalik arah ke zona hijau. IHSG naik 0,48 persen atau 29,22 poin ke posisi 6.079,50.

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak fluktuaktif di dua zona pada perdagangan saham Kamis, (15/4/2021). Analis menilai, rilis data neraca dagang pada Maret 2021 topang penguatan IHSG.

Pada penutupan perdagangan saham, IHSG berbalik arah ke zona hijau. IHSG naik 0,48 persen atau 29,22 poin ke posisi 6.079,50. Indeks saham LQ45 menguat 0,39 persen ke posisi 908,43. Seluruh indeks saham acuan kompak menghijau.

Secara sektoral, 10 sektor saham kompak menguat. Sektor saham pertanian naik 2,19 persen, memimpin penguatan. Sektor saham perdagangan mendaki 1,01 persen dan sektor saham industri dasar menguat 1 persen.

Head of Research PT Reliance Sekuritas Indonesia, Lanjar Nafi menuturkan, data aktivitas neraca dagang ekspor dan impor naik signifikan pada Maret 2021. Ini memberikan infikasi pemulihan ekonomi dari sisi perdagangan.

Lanjar mengatakan, ekspor naik 30,47 persen secara year on year (YoY) dan impor menguat 25,73 persen secara YoY. “Faktor tersebut menjadi trigger positif IHSG hingga akhir sesi perdagangan,” ujar dia saat dihubungi Liputan6.com.

Sebelumnya, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Suhariyanto mencatat, neraca perdagangan pada Maret 2021 surplus sebesar USD1,57 miliar. Surplus tersebut terjadi akibat nilai ekspor tercatat lebih tinggi sebesar USD18,35 miliar sedangkan posisi nilai impor sebesar USD14,07 miliar.

"Selama bulan Maret 2021 ini neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus USD1,57 miliar," katanya dalam rilis BPS, pada Kamis, 15 April 2021.

Dia mengatakan, surplus ini jauh lebih bagus jika dibandingkan neraca dagang pada Maret 2020, yang pada waktu itu mengalami surplus hanya USD0,72 miliar. Juga meningkat dibandingkan surplus pada Maret 2019 yang hanya sebesar USD0,70 miliar.

"Jadi kalau kita lihat berdasarkan sektor penggunaan barangnya performa ekspor dan impor pada Maret 2021 ini sangat bagus sekali. Karena ekspor meningkat 30,47 persen. Sementara impornya juga naik tinggi 25,73 persen," ujar dia.

 

Reporter: Dwi Aditya Putra

Merdeka.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

RI Masih Catat Surplus

Dia menambahkan, pada Maret 2021 ini Indonesia mengalami surplus dengan beberapa negara. Beberapa di antaranya adalah Amerika Serikat neraca dagang RI Surplus USD1,3 miliar, Filipina USD592 juta dan India USD502 juta.

Sebaliknya dengan beberapa negara neraca perdagangan Indonesia juga masih mengalami defisit. Seperti pada Australia tercatat minus USD529 juta, Korea Selatan minus USD503 juta dan Thailand minus USD281 juta.

3 dari 3 halaman

Gerak Saham

Pada Kamis pekan ini, IHSG sempat berada di kisaran 6.029-6.079. Sebanyak 231 saham menguat sehingga mengangkat IHSG. 252 saham melemah sehingga menahan penguatan IHSG. 162 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan saham 1.028.744 kali dengan volume perdagangan saham 15,4 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 10 triliun. Investor asing beli saham Rp 287,21 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.601.

 Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:

-Saham NPGF naik 34,81 persen

-Saham ALYS menanjak 34 persen

-Saham PANI meroket 28,04 persen

-Saham MTWI menguat 25,86 persen

-Saham ALDO meroket 25 persen

Saham-saham yang masuk top losers antara lain:

-Saham CITY turun 6,96 persen

-Saham BNBA melemah 6,81 persen

-Saham TOYS tergelincir 6,78 persen

-Saham TIFA susut 6,76 persen

-Saham MPOW merosot 6,76 persen

Saham-saham yang dibeli investor asing antara lain:

-Saham TBIG sebesar Rp 102,7 miliar

-Saham BBRI sebesar Rp 95,4 miliar

-Saham ANTM sebesar Rp 93 miliar

-Saham BBNI senilai Rp 54,7 miliar

-Saham BBCA senilai Rp 43,2 miliar

Saham-saham yang dijual investor asing:

-Saham MDKA senilai Rp 31,6 miliar

-Saham UNTR senilai Rp 19,8 miliar

-Saham ARTO senilai Rp 19 miliar

-Saham INCO senilai Rp 15 miliar

-Saham MNCN senilai Rp 12,5 miliar

Bursa saham Asia bervariasi. Indeks saham Hong Kong Hang Seng susut 0,37 persen, indeks saham Shanghai tergelincir 0,52 persen. Sementara itu, indeks saham Korea Selatan Kospi naik 0,38 persen, indeks saham Jepang Nikkei menanjak 0,07 persen, indeks saham Singapura menguat 0,26 persen dan indeks saham Taiwan meroket 1,25 persen.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.