Sukses

Zyrexindo Masih Fokus Ekspansi di Dalam Negeri pada 2021

PT Zyrexindo Mandiri Buana Tbk akan mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 30 Maret 2021.

Liputan6.com, Jakarta - Pendapatan PT Zyrexindo Mandiri Buana Tbk meski sepanjang 2020 meningkat signifikan, produsen laptop Zyrex tersebut yakin penjualan pada 2021 akan kembali mengalami kenaikan.

Terlebih, Zyrex akan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa 30 Maret 2021. Hal ini menambah keyakinan produk dalam negeri tersebut untuk berkembang.

"Tahun 2021 itu kami prediksi akan mengalami peningkatan karena jalur distribusi sudah dikuatkan sehingga ada peningkatan penjualan," kata Direktur Utama PT Zyrexindo Mandiri Buana, Timothy Siddik.

Tak hanya itu, Timothy juga menegaskan akan menambah jaringan distributor baru untuk bisa menjangkau seluruh wilayah Indonesia.

"Indonesia itu luas sekali, masih banyak wilayah yang belum terjangkau teknologi namun harganya juga terjangkau. Karena itu kami membuka distributor baru. lalu ada produk baru juga seperti smartphone," ujarnya.

Saat disinggung apakah Zyrex juga memiliki niat untuk ekspansi, Timothy menegaskan pihaknya masih akan fokus di wilayah dalam negeri. "Kami menargetkan adanya kenaikan 50 hingga 80 persen tahun 2021 di bandingkan 2020," tuturnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bakal Catat Saham di BEI pada 30 Maret 2021, Bagaimana Kinerja Zyrex?

Sebelumnya, PT Zyrexindo Mandiri Buana Tbk, produsen laptop Zyrex siap melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa 30 Maret 2021.  Perseroan sedang melakukan proses penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO).

Lalu bagaimana kinerja perseroan sepanjang 2020?

Direktur Utama PT Zyrexindo Mandiri Buana, Timothy Siddik menyebut, pihaknya mendapatkan pendapatan hingga Rp220 miliar sepanjang 2020. Angka tersebut jauh meningkat dibandingkan tahun sebelumnya.

"Pendapatan tahun 2019 itu Rp57,66 miliar naik menjadi 179,62 miliar hingga 30 september 2020," ujar dia secara virtual, Rabu, 24 Maret 2021.

Timothy mengaku, bila kenaikan yang terjadi di tengah pandemi tak terlepas dari kebijakan work from home dan study from home yang dilakukan di sejumlah wilayah di Indonesia.

Terkait segmentasi pelanggan, produsen laptop itu menegaskan, terdapat dua pembeli yang menjadi sasaran utama perusahaannya, yakni korporasi dan end user.

"Perusahaan kami terbagi dua segmentasi, ini ada korporasi atau kami menjual ke perusahaan. Itu salah satu target pasar Zyrex. Tahun 2020 pendapatan Rp40,81 miliar itu dari korporasi," ujarnya.

Khusus penjualan melalui distributor pendapatan yang disumbang hingga 30 September 2020 lebih dari Rp138 miliar. "Itu penjualan melalui distributor ke end user dan instansi pendidikan," tuturnya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.