Sukses

IHSG Anjlok 1,2 Persen, Tinggalkan Posisi 5.800

Pada pra pembukaan perdagangan saham, IHSG turun tipis 5,57 poin atau 0,10 persen ke posisi 5.956,77.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan tekanan pada awal sesi perdagangan Senin, (1/2/2021). Investor asing cenderung melakukan aksi jual saham pada awal sesi perdagangan.

Pada pra pembukaan perdagangan saham, IHSG turun tipis 5,57 poin atau 0,10 persen ke posisi 5.956,77. Pada pukul 09.00 WIB, IHSG merosot 18,9 poin atau 0,31 persen ke posisi 5.843. IHSG pun terus tertekan hingga 1,28 persen ke posisi 5.787. Indeks saham LQ45 turun 1,76 persen ke posisi 896. Sebagian besar indeks saham acuan tertekan.

Pada awal sesi perdagangan, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.857,48 dan terendah 5.775,53. Sebanyak 208 saham melemah sehingga menekan IHSG. 81 saham menguat dan 133 saham diam di tempat.

IHSG sempat berada di level tertinggi 5.857,48 dan terendah 5.767,04. Total frekuensi perdagangan saham 71.046 kali dengan volume perdagangan 889 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 1,1 triliun. Investor asing jual saham Rp 99,45 miliar di pasar reguler. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 14.050.

Sebagian besar sektor saham tertekan kecuali sektor saham pertanian naik 0,14 persen. Sektor saham aneka industri merosot 3,91 persen, dan catatkan penurunan terbesar.  Diikuti sektor saham tambang turun 2,48 persen dan sektor saham keuangan tergelincir 2,33 persen.

PT Mirae Sekuritas memprediksi IHSG akan diperdagangkan bervariasi untuk melemah pada Senin, 1 Februari 2021. Hal ini didukung sentimen negatif dari pasar saham Amerika Serikat (AS).

Sementara itu, mengutip laporan Ashmore, IHSG melemah ke posisi 6.862 pada perdagangan saham Jumat, 29 Januari 2021 seiring perusahaan kapitalisasi besar tertekan. Rilis kinerja keuangan tiga bank BUMN melaporkan hasil yang sejalan dengan perkiraan. Akan tetapi, proyeksi 2021 menunjukkan kepercayaan yang melemah pada pada pemulihan ekonomi.

Sementara itu, Presiden Jokowi mengakui pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) belum efektif turunkan mobilitas masyarakat. Alhasil kasus COVID-19 meningkat.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Gerak Saham

Di tengah tekanan IHSG, sejumlah masih ada catatkan penguatan antara lain saham DCII naik 19,93 persen, saham STAR melonjak 10,31 persen dan  YPAS naik 10,17 persen.

Sementara itu, saham-saham yang tertekan antara lain saham INAF turun 7 persen ke posisi Rp 2.790 per saham, saham HOKI merosot 7 persen ke posisi Rp 930 per saham, saham APEX tergelincir 6,98 persen ke posisi Rp 665 per saham, dan saham IPCM susut 6,98 persen ke posisi Rp 320 per saham.

3 dari 4 halaman

Aksi Investor Asing

Pada awal sesi perdagangan, investor asing membeli saham TLKM sebanyak Rp 3,5 miliar, saham BMRI sebanyak Rp 2,1 miliar, saham WIKA sebanyak Rp 2,1 miliar, saham ACES sebanyak Rp 2,1 miliar, dan saham ERAA sebanyak Rp 1,8 miliar.

Selain itu, investor asing juga melepas sejumlah saham antara lain saham BBRI sebanyak Rp 51,9 miliar, saham BBNI sebanyak Rp 12,8 miliar, saham BBCA sebanyak Rp 10 miliar, saham ASII sebanyak Rp 8,2 miliar dan saham ADRO sebanyak Rp 5 miliar.

4 dari 4 halaman

Bursa Saham Asia

Bursa saham Asia cenderung bervariasi pada pekan ini. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 1,01 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi menguat 1,12 persen, indeks saham Jepang Nikkei mendaki 0,91 persen, indeks saham Shanghai menguat 0,03 persen dan indeks saham Taiwan melompat 0,39 persen. Sedangkan indeks saham Singapura turun 0,71 persen.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.