Sukses

Sempat Turun ke Zona Merah, IHSG Ditutup Menguat ke 5.126,33

IHSG sempat melemah pada perdagangan hari ini.

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhirnya ditutup di zona hijau pada perdagangan saham awal pekan ini. IHSG sempat melemah pada perdagangan hari ini.

Pada penutupan perdagangan saham, Senin(19/10/2020), IHSG ditutup menguat 22,91 poin atau 0,45 persen ke posisi 5.126,33. Sementara, indeks saham LQ45 juga menguat 0,89 persen ke posisi 790,45.

Selama perdagangan, IHSG berada di posisi tertinggi pada level 5.128,65 dan terendah 5.090,77.

Pada sesi penutupan pedagangan, 212 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Sedangkan 201 saham melemah dan 181 saham diam di tempat.

Transaksi perdagangan saham normal. Total frekuensi perdagangan saham 694.499 kali dengan volume perdagangan 13,1 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 8,6 triliun.

Investor asing jual saham Rp 358,4miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.698.

Dari 10 sektor saham pembentuk IHSG, sektor yang menguat dipimpin yaitu sektor pertambangan yang melesat 1,43 persen. Kemudian disusul sektor aneka keuangan yang naik 1,07 persen dan sektor aneka industri 0,84 yang naik 0,56 persen.

Saham yang menguat yang membawa IHSG ke zona hijau antara lain RUIS yang naik 18,52 persen ke Rp 320 per lembar saham. Kemudian BVIC yang naik 12,62 persen ke Rp 116 per lembar saham dan ANTM yang merupakan kode saham Antam naik 12,23 persen ke Rp 1.055 per lembar saham.

Saham yang melemah antara lain PPGL yang melemah 9,63 persen ke Rp 338 per lembar saham. Kemudian INRU turun 7 persen ke Rp 930 per lembar saham dan TFCO turun 6,97 persen ke Rp 454 per lembar saham.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Sesi Awal Perdagangan

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di zona hijau pada pembukaan perdagangan Senin pekan ini. Sebanyak 148 saham menguat sehingga membawa IHSG ke zona hijau.

Pada prapembukaan perdagangan Senin(19/10/2020), IHSG naik tipis 13,34 poin atau 0,26 persen ke level 5.116,75. Pada pembukaan perdagangan pukul 09.00 WIB, IHSG masih tetap menguat 18,96 poin atau 0,34 persen ke level 5.119,61.

Sementara indeks saham LQ45 juga menguat 0,46 persen ke posisi 787,05. Gerak indeks acuan beragam tetapi sebagian besar menguat.

Di awal perdagangan ini, IHSG berada di posisi tertinggi pada level 5.124,75. Sedangkan terendah 5.116,58.

Sebanyak 171 saham menguat sehingga membawa IHSG ke zona hijau. Kemudian 48 saham melemah dan 122 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan saham tak begitu ramai yaitu 34.570 kali dengan volume perdagangan 592,7 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 275,3 miliar.

Tercatat, investor asing jual saham di pasar regular mencapai Rp 62,58 miliar. Sedangkan nilai tukar rupiah berada di 14.676 per dolar AS.

Dari 10 sektor pembentuk IHSG, hanya satu sektor yang berada di zona merah yaitu keuangan yang turun 0,19 persen.

Sementara sektor yang menguat dipimpin oleh sektor konstruksi yang melesat 2,24 persen. Kemudian disusul sektor infrastruktur yang naik 0,92 persen dan sektor pertambangan naik 0,58 persen.

Saham-saham yang menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau antara lain, BVIC naik 13,59 persen ke Rp 117 per lembar saham. Kemudian POLL naik 9,95 persen ke Rp 6.075 per saham dan PGJO naik 8,82 persen ke Rp 37 per saham.

Sedangkan saham-saham yang melemah antara lain AMAN turun 6,92 persen ke Rp 296 per lembar saham, AMIN yang turun 6,90 persen ke Rp 270 per lembar saham dan BNLI turun 6,85 persen ke Rp 2.310 per saham.

Sementara itu, data dari Ashmore, proporsi utang Indonesia yang dipegang oleh orang asing telah turun menjadi 27 persen dari 39 persen pada akhir tahun lalu, sementara di Malaysia meningkat menjadi 24 persen dari yang terendah 21,7 persen pada bulan April.

Selisihnya menyempit menjadi hanya 3 persen dari sebanyak 14 persen pada akhir 2019. Salah satu faktor penghambat arus masuk ke Indonesia adalah program moneterisasi utang bank sentral, di mana ia membeli obligasi langsung dari pemerintah.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.