Sukses

Sektor Saham Aneka Industri Topang IHSG

Nilai tukar rupiah menguat terhadap dolar Amerika Serikat dan sebagian besar sektor saham menghijau angkat laju Indek Harga Saham Gabungan (IHSG).

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu bertahan di zona hijau pada perdagangan saham Selasa pekan ini. Sektor saham aneka industri menguat tajam dan rupiah menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menopang IHSG.

Pada penutupan perdagangan saham, Selasa (22/5/2018), IHSG menguat 17,26 poin atau 0,30 persen ke posisi 5.751,11. Indeks saham LQ45 menanjak 0,54 persen ke posisi 911,84. Sebagian besar indeks saham acuan menghijau.

IHSG sempat berada di level tertinggi 5.813,42 dan terendah 5.751,11. Sebanyak 197 saham melemah sehingga menekan IHSG. Sedangkan 181 saham menguat jadi mendorong IHSG ke zona hijau. 113 saham lainnya diam di tempat.

Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 400.829 kali dengan volume perdagangan 11,4 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 8 triliun. Investor asing jual saham Rp 367,60 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 14.131.

Sebagian besar sektor saham industri menguat kecuali sektor saham pertanian melemah 0,46 persen, sektor saham tambang susut 1,13 persen, dan sektor saham keuangan turun 0,38 persen. Sektor saham aneka industri naik 5,12 persen, dan catatkan penguatan terbesar di antara sektor saham lainnya.

Saham-saham catatkan penguatan antara lain saham MITI naik 34,65 persen ke posisi Rp 136 per saham, saham FREN melonjak 20 persen ke posisi Rp 132 per saham, dan saham ASII mendaki 6,51 persen ke posisi Rp 6.950 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham TAXI melemah 6,35 persen ke posisi Rp 118 per saham, saham IKAI susut 5,83 persen ke posisi Rp 420 per saham, dan saham ANTM tergelincir 3,98 persen ke posisi Rp 845 per saham.

Bursa saham Asia sebagian besar melemah. Indeks saham Shanghai naik 0,02 persen. Sementara itu, indeks saham Jepang Nikkei tergelincir 0,18 persen, indeks saham Thailand susut 0,41 persen, indeks saham Singapura merosot 0,24 persen dan indeks saham Taiwan susut 0,25 persen.

"Secara teknikal IHSG menguat. Ini di tengah pengaruh indeks dolar Amerika Serikat terhadap pelemahan rupiah," ujar Analis PT Indosurya Sekuritas, William Suryawijaya saat dihubungi Liputan6.com.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Awal Perdagangan, IHSG Menghijau

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat pada pembukaan perdagangan hari ini. Semua sektor berada di zona hijau.

Pada pra-pembukaan perdagangan Selasa 22 Mei 2018, IHSG berada di zona hijau dengan menguat 0,59 persen atau 33,77 poin ke level 5.767,62.

Penguatan kemudian berlanjut pada pembukaan pukul 09.00, IHSG naik 40,57 poin atau 0,71 persen ke level 5.774,4. Sementara indeks LQ45 menguat 0,85 persen ke posisi 914,59.

Sebanyak 114 saham tercatat menguat dan mendorong IHSG ke zona hijau, sementara 11 saham melemah, dan 86 saham stagnan.

Total frekuensi perdagangan saham pagi ini sebanyak 4.992 kali dengan volume 67,1 miliar senilai Rp 99,7 miliar.

Investor asing melakukan penjualan di seluruh pasar senilai Rp 30,27 miliar. Kurs dolar AS diperdagangkan pada posisi Rp 14.181.

Seluruh sektor saham menguat. Terutama, sektor saham aneka industri memimpin kenaikan dengan menguat 1,59 persen. Disusul sektor saham konsumsi melaju 1,13 persen dan manufaktur naik 1,05 persen.

Adapun saham-saham yang menyokong penguatan IHSG, antara lain saham BINA yang menguat 9,30 persen menjadi 470. Diikuti saham BFI dengan kenaikan 9 persen menjadi 545, dan saham BIMA menguat 8,43 persen ke posisi 90.

Sedangkan saham-saham yang justru membebani IHSG yakni saham CSIS yang melemah 3,33 persen ke posisi 1.885, diikuti saham WAPO tergelincir 3,23 persen menjadi 90, dan saham BBRM terkoreksi 2,63 persen ke level 74.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.