Sukses

Melihat Aksi Rights Issue Bumi Resources

Setiap pemegang 100 saham atau 1 lot saham Bumi Resources yang punya hak prempetive berhak beli 78 saham baru lewat rights issue.

Liputan6.com, Jakarta - PT Bumi Resources Tbk (BUMI) akan menggelar penawaran umum terbatas V atau rights issue dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) pada tahun ini.

Dalam penjelasan perseroan di keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), seperti ditulis Jumat (12/5/2017), pemegang saham yang memiliki 100 saham (1 lot) akan memperoleh 78 HMETD seri A atau saham baru.

Jumlah saham dalam pelaksanaan rights issue itu sekitar 28,75 miliar saham. Harga pelaksanaan rights issue tersebut sekitar Rp 926,16 per saham. Jadi total dana hasil pelaksanaan rights issue sekitar Rp 26,62 triliun.

"Setiap investor memiliki 100 saham yang punya hak prempetive pembelian untuk 78 saham baru lewat rights issue," ujar Dileep dalam pesan singkatnya.

Dalam pelaksanaan rights issue ini, perseroan juga menggelar obligasi wajib konversi (mandatory convertible bonds). Sebelumnya setiap pemilik 100 saham akan memperoleh 25 HMETD seri B. Setiap 1 HMETD seri B ini berhak membeli 1 unit OWK dengan harga pelaksanaan RP 926,16.

Namun, perseroan akhirnya memutuskan menerbitkan OWK dalam bentuk tanpa warkat (scripless). Perseroan juga telah melakukan diskusi lebih lanjut dengan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) terkait mekanisme distribusi scripless dari OWK Perseroan.

KSEI meminta perseroan mengubah nilai denominasi yang awalnya sebesar Rp 926,16 menjadi denominasi Rp 1 per unit. Ini agar sesuai dengan sistem KSEI yang tersedia sekarang.

Oleh karena itu, setiap pemilik 100 saham akan memperoleh 23.089 HMETD seri B. Setiap 1 HMETD seri B berhak untuk membeli 1 unit OWK dengan harga pelaksanaan Rp 1 yang diterbitkan dengan denominasi Rp 1 per unit. Total nilainya Rp 8,45 triliun. OWK itu diterbitkan dalam bentuk tanpa warkat (scripless).

"Setiap 100 saham yang memiliki hak prempetive memiliki rights issue untuk membeli 23.089 unit MCB (mandatory convertible bond) seharga Rp 1 per unit MCB," ujar dia.

MCB ini memiliki konvertibilitas terbatas selama 7 tahun berdasarkan kesepakatan dalam pengadilan yang menyetuji rencana komposisi utang. Pencatatan obligasi wajib konversi pada 26 Mei 2017.

Dalam penjelasannya ke BEI, OWK wajib dikonversikan menjadi saham biasa seri B dengan harga konversi sebesar Rp 1.204 untuk setiap saham baru yang diterbitkan pada tahun pertama dan kedua.

Kemudian pada tahun ketiga, harga konversi untuk setiap saham baru yang diterbitkan dengan perhitungan Rp 926,16, harga rata-rata saham perseroan selama enam bulan terakhir sebelum hari pertama tahun ketiga, mana yang lebih rendah. Demikian hingga tahun kelima.

Analis PT First Asia Capital David Sutyanto menuturkan, aksi korporasi PT Bumi Resources Tbk selama sesuai peraturan maka tidak menjadi masalah. "Dengan mereka berdiskusi dengan KSEI jadi mereka juga berusaha penuhi aturan," ujar dia saat dihubungi Liputan6.com.

Terkait harga rights issue, David menilai, pelaku pasar akan cenderung memilih beli saham PT Bumi Resources di pasar reguler. David menuturkan, rights issue PT Bumi Resources Tbk juga akan menarik pelaku pasar. "Ini juga laku. Krediturnya pada pindah utang ke saham. Kalau pelaku pasar atau publik lebih memilih di pasar reguler," kata dia.

Ia pun merekomendasikan trading buy untuk saham PT Bumi Resources Tbk di kisaran Rp 300-Rp 400 per saham. Pada sesi pertama perdagangan saham PT Bumi Resources Tbk naik 5,49 persen ke level harga Rp 346 per saham. Total frekuensi 6.648 kali dengan nilai Rp 128 miliar.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.