Sukses

Wall Street Melemah Dipicu Anjloknya Harga Minyak

Hal ini juga menyusul imbas dari tumbuhnya kelebihan pasokan yang membawa harga minyak menyentuh level terendah dalam 7 tahun

Liputan6.com, London - Ketiga indeks saham utama melanjutkan kerugian pada penutupan perdagangan Jumat, jatuh lebih dari 1,5 persen membuat Wall Street berada di zona merah. Hal ini juga menyusul imbas dari tumbuhnya kelebihan pasokan yang membawa harga minyak menyentuh level terendah dalam 7 tahun.

Badan Energi Internasional mengatakan mereka melihat adanya kelebihan pasokan minyak yang memburuk pada tahun 2016 karena permintaan melambat dan OPEC tidak menunjukkan tanda-tanda perlambatan produksi.

Penurunan tajam harga minyak menambah ketidakpastian investor sebagai Federal Reserve AS bersiap untuk menaikkan suku bunga untuk pertama kalinya sejak Juni 2006 pada pertemuan minggu depan.

Menambah suasana muram, yuan China turun ke posisi terendah dalam 4,5 tahun di tengah kekhawatiran tentang perlambatan ekonomi dan ekspektasi kenaikan suku bunga AS di negara itu.

Saham global berada di level lebih rendah di tengah kekhawatiran bahwa kelemahan dalam mata uang China bisa membebani ekonomi global dan perusahaan dengan hubungan ekspor yang kuat ke China.

"Sekitar 10 persen dari S&P 500 adalah energi dan komoditas terkait, dan itu adalah barometer bagi perekonomian global. Bila Anda melihat terjun seperti itu, adalah kekhawatiran investor," kata Art Hogan, kepala strategi pasar di Wunderlich Securities di New York dikutip dari dailymail, Sabtu (12/12/2015).

"Sampai pasar minyak menemukan level support, pasar akan tetap gelisah," katanya.

Pelacakan harga minyak, indeks energi S & P turun 3,2 persen, memimpin penurunan antar sektor utama S&P. Indeks telah kehilangan lebih dari 10 persen sejak awal bulan.

Rata-rata industri Dow Jones turun 289,43 poin itu, atau 1,65 persen, di 17.285,32, dengan semua komponen dalam posisi merah.

The S&P 500 turun 35,74 poin, atau 1,74 persen, pada 2.016,49 dan Nasdaq Composite turun 99,26 poin, atau 1,97 persen, pada 4.945,91.

Indeks bahan mterial turun 2,3 persen, terbebani oleh DuPont dan Dow. Saham DuPont turun 5,4 persen di U$ 70,51, setelah perusahaan setuju untuk bergabung dengan Dow Chemical dalam kesepakatan menilai entitas gabungan US$ 130 miliar. Dow turun 3,4 persen pada US$ 53,01. Investor juga menunggu hasil pertemuan Fed pada 15-16 Desember. (Zul/Igw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.