Sukses

Aksi Beli Investor Bakal Picu Penguatan IHSG

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan bergerak di kisaran 4.865-4.945 pada perdagangan saham Kamis pekan ini.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi bakal menguat namun terbatas pada perdagangan saham Kamis pekan ini.  Analis PT MNC Securities, Sharlita Lutfiah Malik mengatakan IHSG akan didorong oleh aksi beli investor asing.

"Kalau kita lihat investor asing masih melakukan aksi beli, tapi tidak banyak dan signifikan," kata dia kepada Liputan6.com, Jakarta, Kamis (23/7/2015).

Namun begitu, sejumlah sentimen negatif membayangi laju IHSG yakni pergerakan indeks saham global seperti Dow Jones dan Nikkei yang tidak terlalu baik. Dari dalam negeri, kekhawatiran perlambatan ekonomi nasional membayangi laju IHSG."Kalau dari dalam negeri industri otomotif turun 16 persen, tanda pertumbuhan melemah," kata Sharlita.

Pada perdagangan kali ini, dia memprediksi IHSG bergerak pada level support 4.865 dan resistance 4.945. Sementara itu, Kepala Riset PT NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada menuturkan, laju IHSG di atas area target support 4.845-4.858, dan mampu berada di area target resistance 4.887-4.912. Penguatan IHSG yang terjadi pada perdagangan saham kemarin didukung aksi beli sehingga memperkuat posisi IHSG di zona hijau.

Reza memproyeksikan, IHSG masih dapat melanjutkan penguatan asal tidak langsung dilakukan aksi ambil untung. Selain itu, pelemahan bursa saham global dapat mulai berkurang agar IHSG dapat bertahan di zona hijau.

"IHSG akan berada di rentang support 4.850-4.878 dan resistance 4.912-4.923 pada perdagangan saham Kamis pekan ini," kata Reza.

Dalam riset PT Sinarmas Sekuritas menyebutkan IHSG akan bergerak variatif.  Laju IHSG akan dipengaruhi sentimen dari luar dan dalam negeri. Dari regional dipengaruhi oleh data penjualan rumah Amerika Serikat (AS) dan neraca perdagangan dari Jepang.

"AS akan merilis data existing home sales yang diperkirakan 1,2 persen month to month (mtm). Sedangkan dari Jepang akan merilis data neraca perdagangan yang diperkirakan ke 6,1 miliar Yen dibandingkan sebelumnya defisit 216 miliar Yen," tulis laporan tersebut.

Lebih lanjut, dari dalam negeri pelaku pasar menunggu laporan keuangan emiten pada kuartal II 2015. Sinarmas memprediksi IHSG bergerak di level support 4.875 dan resistance pada level 4.925.

Rekomendasi saham

Sharlita merekomendasikan akumulasi saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS).

Sedangkan Reza memilih saham PT Pakuwon Jati Tbk (PWON), PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI), PT Adhi Karya Tbk (ADHI) untuk dicermati pelaku pasar. (Amd/Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.