Sukses

Wall Street Jatuh Akibat Aksi Jual Saham Lapis Kedua

Data harga grosir di Amerika, menunjukkan bahwa pada April kemarin tumbuh bagus yang menandakan ancaman deflasi terus berkurang.

Liputan6.com, Jakarta Bursa saham Amerika Serikat (AS) bergerak melemah setelah terus menerus mencetak rekor tertinggi pada perdagangan sebelumnya. Penurunan saham-saham di Amerika ini dipicu aksi ambil untung investor di saham-saham lapis kedua.

Indeks saham Dow Jones turun 101,47 poin (0,61%) ke level 16.616,39. Indeks saham S&P 500 juga mengalami penurunan sebesar 8,92 poin (0,47%) ke level 1.888,53. Lalu indeks saham Nasdaq turun 29,54 poin (0,72%) ke level 4.100,63.

Penurunan indeks Dow Jones dipicu oleh saham Groupon Inc yang merosot 4,4% Saham FOsil Group Inc, perusahaan pembuat jam tangan, juga turun sebesar 10% setelah muncul perkiraan bahwa laba sepanjang tahun ini akan lebih rendah dari perkiraan awal.

Saham Deere & Co juga mengalami hal yang sama mengalami penurunan sebesar 2% setelah memangkas proyeksi estimasi pendapatan sepanjang tahun ini.  Sedangkan saham International Business Machine Corp juga kehilangan kekuatan sehingga harus merosot 1,,8%.

Bill Schultz, Kepala Divisi Investasi  McQueen Ball & Associates di Bethlehem, Pennsylvania, menjelaskan bahwa para investor telah cukup tinggi mendapat keuntungan setelah pengumuman kinjerja. "Pelaku pasar sedang mengambil nafas," jelasnya seperti ditulis oleh Bloomberg, Kamis (15/5/2014.

Schultz melanjutkan, investor mengetahui bahwa keuntungan yang telah diambil dari beberapa saham telah cukup tinggi mengingat pertumbuhan ekonomi di Amerika tidak berjalan yang semestinya alias lebih lambat.

Joe Bell, analis senior Investment Research Inc menimpali. Investor mengetahui bahwa pertumbuhan ekonomi Amerika berjalan baik tetapi tidak seperti tahun-tahun normal dimana negeri Paman Sam tersebut mampu membukukan pertumbuhan yang tinggi. "Jadi memang ada potensi investor melakukan ambil untung setelah mencapai rekor tertinggi," tuturnya.

Data ekonomi yang keluar terakhir yaitu mengenai harga grosir di Amerika, menunjukkan bahwa pada April kemarin terjadi pertumbuhan yang cukup bagus dibanding bulan-bulan sebelumnya dalam periode setahun ini. Hal tersebut menunjukkan bahwa ancaran deflasi sudah surut dan Amerika telah menunjukan perbaikan ekonomi meskipun memang tidak tinggi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.